Ibu Nana, Mantan Murid Sekolah Ibu Yang Sagala Bisa
“Sesudah
dapat penghargaan, Sekolah Ibu bubar bu”.
Penjelasan
seorang perempuan muda di Gang Reuma Tengah I nomor 30 Kota Bandung membuat
saya terhenyak. Kisah tragis selalu terulang.
Komunitas/kelompok didirikan dengan penuh harapan untuk kemudian hancur
berantakan karena kenyataan tak sesuai impian. Banyak penyebabnya. Ada kasus
penggelapan dana, ada kasus harapan terlalu tinggi, sedangkan kasus Sekolah Ibu
ternyata bubar karena ketuanya pindah rumah. Harusnya sih ngga bubar ya jika
organisasi dan system berjalan dengan baik.
Untunglah
seorang guru yang sedang mengajar pesantren kilat berkata bahwa ada mantan
murid yang meneruskan kegiatan Sekolah Ibu, namanya Ibu Nana. Dulu, bersama
ketua Ibu Nana pernah mengajukan proposal order pembuatan asesoris kain perca
pada suatu pabrik kerudung yang memiliki brand ternama. Usulan itu disetujui
dan hingga kini beberapa mantan murid Sekolah Ibu masih meneruskan kegiatan
tersebut.
Diantar
guru muda yang cantik dari pesantren kilat tersebut, saya melalui jalan-jalan
sempit menuju rumah Ibu Nana. Takjub, ternyata diantara gang sempit pemukiman
padat, masih terdapat tanah-tanah kosong yang ditanami singkong dan pohon
pisang. Rumah Ibu Nana sendiri cukup terpencil, sempit tanpa ruang tamu
sehingga harus menggelar alas untuk menemui tamu.
Tapi
keterbatasan fasilitas tak membuat IBu Nana mati gaya. Beberapa bungkusan kain
perca dan limbah kemasan plastik tampak tersimpan rapi di belakang meja dan di
belakang pintu. Demikian juga hasil akhirnya yaitu asesoris yang dibuat sesuai
pesanan.
Menurut
Ibu Nana, merekalah yang mengajukan proposal berisi ide memasang asesoris pada kerudung
yang semula polos. Dengan adanya hiasan tangkai bunga di kiri dan samping kanan
atas kerudung maka kerudung tampak cantik. Sungguh tepat penjelasan Ivan
Gunawan, Desainer kondang yang kerap memberi petunjuk para hijabers : “ Kerudung
merupakan pengganti rambut bagi para hijabers karena itu perlu diperhatikan warna,
tambahan hiasan dan kerapihannya.” ……,
Tidak aneh jika pengguna kerudung berasesoris bunga tersebut menjadi bertambah
cantik.
asesoris kerudung dari limbah perca |
Selain
limbah perca, Ibu Nana juga membuat kerajinan limbah kemasan kopi. Hasil karyanya
sungguh berbeda dibanding hasil kerajinan ibu-ibu lainnya karena memiliki motif
cantik, rapi, dan tidak asal jadi. Sayang hasil pemasaran kerajinan limbah
kemasan tidak seindah bayangan sehingga kini Ibu Nana lebih menekuni kerajinan
asesoris. Setiap bros kain perca yang dihasilkan, Ibu Nana mendapat upah Rp
700, untuk itu Ibu Nana menargetkan 10 bros per hari agar setiap bulannya
mendapat upah yang lumayan yaitu: 30 X 10 x Rp 700 = Rp 210.000
Tidak
hanya menggeluti kerajinan, Ibu Nana juga membantu kegiatan Bank Sampah di RW
19 Kelurahan Sadang Serang, Kecamatan Coblong. Ada sekitar 25 anggota di bank
sampah tersebut, sayangnya hasil bank sampah hanya dikumpulkan, disimpan
kemudian dibagikan diakhir tahun. Padahal jika digunakan sebagai modal usaha
atau modal koperasi simpan pinjam, pastilah akan lebih bermanfaat.
Ibu
Nana juga bercerita bahwa yang membuatnya cape yaitu harus membersihkan sampah
anorganik yang dikumpulkan anggota Bank Sampah. Suatu kegiatan salah kaprah
yang hanya membuang waktu. Karena sampah anorganik yang kotorpun diterima
pengepul, terlebih tugas mereka sebagai pengurus Bank Sampah hanyalah menjadi
bagian rekayasa sosial, bukan sebagai pengepul yang terlalu mempedulikan jumlah
uang terkumpul.
Tapi
menjalankan kegiatan rekayasa sosialpun tak mudah, karena sosialisasi tugas
mereka sebagai agen gerakan perubahan sering tak tersampaikan
dengan benar.
Tertarik berlatih membuat berbagai kerajinan limbah plastik dan perca kain? Silaakan datang ke Gg Reuma Tengah RT 05 rw 19 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung. Gg Reuma Tengah berada di jalan Gagak, jalan penghubung jalan Surapati dan jalan Sadang serang. Lebih mudah dijangkau dari arah jalan Sadang Serang, daripada dari jalan Surapati.
Tertarik berlatih membuat berbagai kerajinan limbah plastik dan perca kain? Silaakan datang ke Gg Reuma Tengah RT 05 rw 19 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung. Gg Reuma Tengah berada di jalan Gagak, jalan penghubung jalan Surapati dan jalan Sadang serang. Lebih mudah dijangkau dari arah jalan Sadang Serang, daripada dari jalan Surapati.
0 komentar