• Home
  • Download
    • Premium Version
    • Free Version
    • Downloadable
    • Link Url
      • Example Menu
      • Example Menu 1
  • Social
    • Facebook
    • Twitter
    • Googleplus
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Entertainment
  • Travel
  • Contact Us

About Me



Haloooo, saya Maria G Soemitro, seorang ambu (ibu = Bahasa Sunda) dengan 4 orang anak.
Blog ini didedikasikan khusus untuk berbagi perihal sampah. Mengenai saya selengkapnya ada disini Saya bisa dihubungi di ambu_langit@yahoo.com




Bandung Zero Waste

Gaya Hidup Nol Sampah untuk Wujudkan Indonesia Bebas Sampah







Wow … wow … wow !!!
Bagaimana mungkin barang bekas bisa secantik ini?
Sesudah mendatangi puluhan aktivitas pengolahan limbah, rasanya takjub, tak percaya jika bak sulap barang bekaspun menjelma menjadi berbagai hiasan keren.
Coba bayangkan jika di meja kerja, lemari hias, meja tamu bertengger botol bekas seperti ini:

botol bekas, sumber disini

Tapi bagaimana jika ini?

karya meerakatja glass art painting


Keren bukan? Dan itu semua berkat tangan lentik perempuan cantik bernama  Ratna Miranti 

Mengusung brand  “meerakatja glass art painting”, ibu muda berusia 39 tahun yang telah dikarunia 3 putra dan putri ini sebetulnya tanpa sengaja menekuni bidang ini. awalnya Mira membeli peralatan mengecat karena ingin mencoba untuk melukis di atas kain. Ternyata bahan yang dibeli itu salah, bukan cat untuk mengecat kain, tapi untuk mengecat kaca. Bukannya ditukar dengan cat untuk mengecat kain, Mira –sapaan akrab Ratna Miranti, malah bereksplorasi dengan cat untuk kaca tersebut. “Daripada mubazir, saya coba aja melukis di botol bekas saus tomat, botol bekas sirup, di mangkuk. Eh, taunya malah ketagihan. Dari situlah, kepikiran untuk menjual hasil karya tersebut. Mulailah saya berjualan di Facebook pribadi, dan hasilnya bagus! Jualan laku, dan karya saya mulai dikenal orang,” ceritanya.

Tidak cukup berpuas diri dengan hasil karyanya, alumni Seni Rupa ITB ini mengikuti kursus tentang glass painting yang mengajarkan teknik baru untuk mengembangkan kreativitasnya.  “Diajari sifat gelas gimana, harus diapain dulu, teknik pengecatan, coating, pengeringan, dan lain-lain,” katanya.
Hasilnya banyak sekali masterpiece yang dihasilkan tangan lentiknya. Penuh imajinasi  dalam setiap hasil karyanya Mira mengharapkan hasil sempurna sehingga sering botol yang telah dihias, dihias ulang dengan cara dikerok catnya dan diperbaharui dengan  hingga tercipta karya indah lainnya.
Tidak hanya bekerja untuk hasil sempurna, Mirapun tidak pelit berbagi ilmu. Secara temporer beberapa mahasiswa membantunya merangkai karya. Beberapa yang tidak rapi dan tampak asal-asalan akan dikerok kembali agar pembeli puas membeli hasil karyanya. Tidak heran Mira kebanjiran pesanan walau produk yang diprint warna lebih murah dibanding home made.
Darimana Mira mendapat botol-botol bekas? Ternyata selalu ada kawan atau kerabat yang menyetorkan botol beragam bentuk, corak dan warna. Botol-botol bekas makanan seperti saos tomat, kecap akan mendapat  perlakuan khusus agar bersih dan baunya hilang. Kemudian dijemur dan dicat dalam bentuk pola atau langsung seperti berikut:


Mira juga mendapat pesanan dari beberapa instansi yang menginginkan wadah kece sebagai tempat  penghargaan.



Mengasyikkan bukan? Apa yang dikerjakan Mira merupakan solusi cerdas reuse botol bekas. Seperti diketahui bersama, sebaiknya menghindari botol plastik karena beratus tahun kemudian plastik baru akan terurai di alam. Sebaiknya kita menggunakan botol kaca, tapi bagaimana dong jika isinya telah habis? Maklum pemulung dan tukang rongsok enggan memungut beling/botol kaca yang berharga murah. Tapi coba deh jika sudah berubah secantik ini, siapapun akan termehek-mehek.
Ditemui di lokasi work shopnya yang asri, Mira senang hati menerima calon pembeli hasil karyanya atau justru mau belajar. Silakan datang ke meerakatja art of painting di jalan Sangkuriang K-3,  Bandung. Jangan lupa telfon dulu ke 08122048048 untuk memastikan istri Andreas Wibowo ini ada di tempat.



Wrote by Maria G Soemitro





Judul tulisan ini muncul begitu saja ketika saya memasuki lorong Old & New, suatu unit usaha penerimaan titipan barang bekas untuk dijual kembali. Old & New terletak dijalan LLRE Martadinata 85 Bandung, tidak jauh dengan toko Babe . Bedanya Babe terkesan cozy sedangkan Old & New menampakkan aroma mistis gimana gitu, apalagi jika ada asap dupa melayang-layang di sekitar bangunan, wah pasti bakal lengkap deh. ^_^  

Sutradara film misteri tidak akan kesulitan disini. Semua lengkap. Bak memasuki alur masa  penuh kegelapan. Di teras depan aneka lampu kuno menyambut para tamu, banyak macam dan warnanya. Entah dari masa silam yang mana karena semua bentuk nampak aneh untuk mata awam seperti saya. Sesudah itu berbagai lukisan kuno, peralatan dapur kuno, kaleng kerupuk lusuh, meja, kursi, tempat tidur, guci, hiasan meja, semuanya seolah dari abad kegelapan yang hadir kembali. Bahkan deretan baju bekaspun seolah semakin lusuh karena terletak diantara peralatan lusuh, muram dan berwarna kelam.


Di depan tumpukan koper kuno, saya mengernyit bingung, teringat koper kuno milik keluarga yang terpaksa dibuang ketempat sampah karena pasti nggak ada yang mau menggunakannya lagi.

“Koper -koper ini laku?”
“Laku bu, kan vintage,” jawab salah seorang petugas Old & New.

Oh pantaslah, atas nama vintage, apapun jenis barangnya sah-sah saja digunakan ulang. Vintage memang diasosiasikan dengan sesuatu yang semakin bermakna karena model atau usianya yang lama. Sehingga, semakin tua usia benda tersebut akan semakin baik dan tinggi nilai estetikanya.

Apakah ini?

Kabar baik nih untuk mereka yang memiliki barang jadul, ingin menyingkirkan  dan tidak tahu harus kemana.  Old & New siap menampung/titip jual  dengan syarat sebagai berikut:

Untuk masa penitipan 2 bulan,

  • Biaya administrasi Rp 3.000 untuk barang seharga Rp 100 – Rp 25.000

  • Biaya administrasi Rp 10.000 untuk barang seharga Rp 25.100 – Rp 500.000

  • Biaya administrasi Rp 25.000 untuk barang seharga Rp 500.100 – Rp 2.000.000

  • Biaya administrasi Rp 50.,000 untuk barang seharga Rp 2.000.100 – Rp 3.000.000

  • Biaya administrasi Rp 100.000 untuk barang seharga Rp 3.000.100 – keatas


Tidak hanya biaya administrasi, setiap barang yang laku terjual akan dikenai komisi penjualan sebesar 20 % dan hanya boleh diperpanjang maksimal 2 kali. Adil ya? Selain untuk memberi kesempatan barang lain juga karena Old & New harus merotasi barang yang dijualnya agar pembeli datang dan datang lagi.

Old & New memang ramai oleh pengunjung, rata-rata memang berburu barang vintage yang terkadang tidak masuk akal. Misalnya kaca rias antik yang telah pecah cerminnya, si pembeli pasti harus memperbaiki agar kembali cantik. Guci dan patung yang telah pecah ujungnya. Hiasan Semar terbuat dari kulit kambing yang telah robek dan masih banyak lagi. Tak berlebihan saya memberi judul tulisan ini, “lorong misteri Old & New” selain karena antik dan jadulnya barang yang dijual, eh ternyata barang rompalpun dijual disini. Sungguh proses reuse yang patut diacungi jempol.

Tertarik datang ke  “Old & New” ?  Unit usaha yang telah berusia 11 tahun ini terletak di jalan LLRE Martadinata 85 ini menjual barang bekas yang sangat bervariatif , misalnya 


  • Pakaian termurah Rp 25.000 – termahal Rp 350.000

  • Peralatan elektronik Rp 350.000 – Rp 1 Juta, rata-rata mengusung konsep kejadulan juga.

  • Perlengkapan kayu Rp 600.000 hingga Rp 6 .000.000

Buka  dari  jam 09.30 hingga pukul 21.30 di hari kerja , hari Minggu tetap buka mulai jam 09.30m hingga jam 21.30. Diapit oleh factory outlet, tempat makan dan hotel ternama. Old & New merupakan salah satu destinasi yang layak dikunjungi oleh mereka yang menyenangi sensasi berbeda dan tentu saja barang jadul eh vintage …… ^-^





Wrote by Maria G Soemitro
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT AUTHOR



Haloooo, saya Maria G Soemitro, seorang ambu (ibu = Bahasa Sunda) dengan 4 orang anak.
Blog ini didedikasikan khusus untuk berbagi perihal sampah. Mengenai saya selengkapnya ada disini Saya bisa dihubungi di ambu_langit@yahoo.com




LATEST POSTS

  • Rumah Kompos Di Antapani
    Rumah Kompos Bina Usaha Sejahtera (dok Maria G. Soemitro) Tulisan ini merupakan sequel dari dari : “Sekali Tepuk Dua Tempat” ...
  • 5 Langkah Atasi Sampah Plastik untuk Bumi yang Berkelanjutan
           5 Langkah Atasi Sampah Plastik untuk Bumi yang Berkelanjutan “Say no to Plastics” Demikian bunyi  banner yang kerap bersliweran di ha...
  • Stop Tayangan OVJ, atau Ganti Property !
    Anak anak tertawa Ibu ibu tertawa Para bapak juga tertawa Gara gara aksi Sule, Azis, Nunung, Andre dan Parto Bercanda...
  • Belajar Dari Pak Herry, Newbie di Persampahan
      lapak pak Herry Manisnya   bisnis persampahan nampaknya menarik minat pak Herry 3 tahun silam. Sebagai newbie, dia tak segan-...
  • Yuk Bikin Bank Sampah di Lingkunganmu
    “Duh, ibu rajin sekali angkat-angkat sampah” Kalimat satire tersebut akrab didengar pengurus Bank Sampah. Maksudnya, ih ibu kok mau si...
  • International Plastic Bag Free Day, Emang Gue Pikirin........ ??
    Maukah Anda Berdiet Kantung Plastik? Hari Bebas Kantung Plastik Sedunia tahun ini akan dilaksanakan pada tanggal  3 Juli 2011 . Tah...
  • Jangan Tertipu Jargon Kantong Plastik Ramah Lingkungan
    Tas ramah lingkungan terbuat dari campuran singkong (dok. Maria G Soemitro) Yang dimaksud kantong plastik ramah lingkungan disini t...
  • Kawasan Bebas Sampah, Langkah Awal Menuju Zero Waste Cities
    source:abnamro.com Dalam 20 tahun terakhir, gerakan No Waste yang kemudian berubah menjadi Zero Waste, bergaung secara masif di A...
  • Kisah Absurd Kantong Plastik Ramah Lingkungan
    kantung plastik ramah lingkungan (dok. Maria Hardayanto) “Hai air, jangan banjir dulu ya………. Aku belum hancur nih. Waktu ur...
  • Kesejahteraan Pemulung Yang Terabaikan
    dok. Yayasan Kontak Indonesia Pemulung dinobatkan sebagai pahlawan lingkungan? Sudah sangat sering didengungkan. Khususnya karena...

Advertisement

Diberdayakan oleh Blogger.
Foto saya
Maria G Soemitro
Lihat profil lengkapku

Waspada, Gagal Paham Ecobrick!

   sumber: azocleantech.com   Waspada, Gagal Paham Ecobrick! Andai ada kasus: Masyarakat di suatu kawasan kelaparan. Namun alih-alih mengiri...

Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ►  2023 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 22 (1)
  • ►  2022 (1)
    • ►  November (1)
      • ►  Nov 28 (1)
  • ►  2019 (2)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 28 (1)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 10 (1)
  • ►  2018 (2)
    • ►  April (2)
      • ►  Apr 18 (1)
      • ►  Apr 09 (1)
  • ►  2017 (7)
    • ►  November (2)
      • ►  Nov 23 (1)
      • ►  Nov 17 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 19 (1)
    • ►  Mei (3)
      • ►  Mei 20 (1)
      • ►  Mei 11 (2)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 21 (1)
  • ►  2016 (6)
    • ►  Oktober (4)
      • ►  Okt 09 (4)
    • ►  Januari (2)
      • ►  Jan 25 (2)
  • ▼  2015 (61)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 14 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 11 (1)
    • ►  Agustus (8)
      • ►  Agu 18 (1)
      • ►  Agu 11 (2)
      • ►  Agu 09 (2)
      • ►  Agu 02 (1)
      • ►  Agu 01 (2)
    • ▼  Juli (16)
      • ►  Jul 31 (1)
      • ►  Jul 28 (1)
      • ►  Jul 25 (1)
      • ►  Jul 19 (3)
      • ►  Jul 18 (2)
      • ►  Jul 15 (2)
      • ▼  Jul 13 (2)
        • Meerakatja, Kecantikan Dalam Karya
        • Lorong Misteri Old & New
      • ►  Jul 07 (3)
      • ►  Jul 05 (1)
    • ►  Juni (16)
      • ►  Jun 30 (2)
      • ►  Jun 29 (2)
      • ►  Jun 28 (2)
      • ►  Jun 25 (2)
      • ►  Jun 24 (2)
      • ►  Jun 11 (1)
      • ►  Jun 10 (1)
      • ►  Jun 09 (1)
      • ►  Jun 06 (1)
      • ►  Jun 04 (1)
      • ►  Jun 03 (1)
    • ►  Mei (5)
      • ►  Mei 14 (2)
      • ►  Mei 03 (2)
      • ►  Mei 01 (1)
    • ►  April (1)
      • ►  Apr 24 (1)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 21 (1)
    • ►  Februari (12)
      • ►  Feb 22 (1)
      • ►  Feb 21 (1)
      • ►  Feb 16 (2)
      • ►  Feb 11 (2)
      • ►  Feb 10 (1)
      • ►  Feb 09 (1)
      • ►  Feb 06 (1)
      • ►  Feb 04 (1)
      • ►  Feb 03 (2)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 21 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 11 (1)
  • ►  2012 (20)
    • ►  Desember (2)
      • ►  Des 29 (2)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 27 (1)
    • ►  September (5)
      • ►  Sep 21 (1)
      • ►  Sep 20 (3)
      • ►  Sep 07 (1)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 01 (2)
    • ►  Juli (1)
      • ►  Jul 29 (1)
    • ►  Juni (1)
      • ►  Jun 25 (1)
    • ►  Mei (2)
      • ►  Mei 18 (1)
      • ►  Mei 17 (1)
    • ►  Maret (4)
      • ►  Mar 19 (2)
      • ►  Mar 17 (1)
      • ►  Mar 01 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 29 (1)
      • ►  Feb 14 (1)
  • ►  2011 (15)
    • ►  Oktober (2)
      • ►  Okt 13 (2)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 04 (2)
    • ►  Juli (2)
      • ►  Jul 28 (1)
      • ►  Jul 09 (1)
    • ►  Mei (1)
      • ►  Mei 31 (1)
    • ►  April (5)
      • ►  Apr 10 (1)
      • ►  Apr 07 (2)
      • ►  Apr 05 (1)
      • ►  Apr 03 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 16 (2)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 21 (1)
  • ►  2010 (6)
    • ►  November (3)
      • ►  Nov 29 (3)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 12 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 26 (1)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 05 (1)
  • ►  2009 (4)
    • ►  Desember (3)
      • ►  Des 23 (2)
      • ►  Des 04 (1)
    • ►  November (1)
      • ►  Nov 16 (1)

Label

3 R adipura B3 BandungJuaraBebasSampah bank sampah barang bekas BebasSampahId biodigester biogas debat ilmuwan ecobrick energi Environmental Sustainability Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik industri kreatif Iriana Jokowi kantong plastik kantung plastik keresek KESEJAHTERAAN lifestyle MASA DEPAN CERAH pengepul pengomposan PERENCANAAN KEUANGAN pernak pernik photography pilah sampah ramah lingkungan regulasi reparasi Reverse Vending Machine Ridwan Kamil sampah anorganik sampah organik solusi limbah sosok styrofoam SUN LIFE zero waste

Translate

Laman

  • Halaman Muka
  • green planet
  • Kaisa Indonesia

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Copyright © 2016 Bandung Zero Waste. Designed by OddThemes & Blogger Templates