• Home
  • Download
    • Premium Version
    • Free Version
    • Downloadable
    • Link Url
      • Example Menu
      • Example Menu 1
  • Social
    • Facebook
    • Twitter
    • Googleplus
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Entertainment
  • Travel
  • Contact Us

About Me



Haloooo, saya Maria G Soemitro, seorang ambu (ibu = Bahasa Sunda) dengan 4 orang anak.
Blog ini didedikasikan khusus untuk berbagi perihal sampah. Mengenai saya selengkapnya ada disini Saya bisa dihubungi di ambu_langit@yahoo.com




Bandung Zero Waste

Gaya Hidup Nol Sampah untuk Wujudkan Indonesia Bebas Sampah




 
Bank Sampah Motekar, keberhasilan mereka diliput Kompas TV

Hasil survey sementara bebassampahID menunjukkan bahwa titik lokasi pengepul di Kota Bandung menempati peringkat teratas, disusul unit usaha reparasi/service/jasa perbaikan barang. Sedangkan nilai terendah disabet pengomposan, disusul kerajinan dan Bank Sampah.

Sebetulnya ngga aneh juga karena faktanya pengepul dan usaha reparasi terbentuk akibat  dorongan mencari nafkah. Sedangkan bank sampah, kerajinan limbah dan pengomposan dibentuk dalam rangka rekayasa social yang didukung lembaga pemerintah dan atau LSM yang biasanya terkendala waktu proyek. Anggarannya bukan multi years sehingga ketika anggaran habis, selesai pulalah aktivitas warga dalam pengelolaan sampah.

Kegiatan pengelolaan sampah swadaya bisa dihitung dengan jari, dan bank sampah Motekar adalah salah satunya. Berawal sering membuang sampah di area dekat Bandung Berkebun, saya mengajak warga setempat membentuk komunitas pengelolaan sampah. Tidak mudah karena stigma bahwa sampah adalah barang kotor yang hina dina dan harus dijauhi, kadung melekat dalam pemahaman anggota masyarakat. Karena itu kegiatan pengomposan timbul tenggelam. Hanya kegiatan yang langsung menghasilkan uang yang bertahan, salah satunya adalah bank sampah.


Namanyapun berubah-ubah, awal pembentukan menggunakan nama @sukamulyaindah, kemudian ditahun 2014 menjadi Kendal gede kreatif dan di tahun 2015 menetapkan bank sampah sebagai sub unit dengan nama Bank Sampah Motekar yang artinya kreatif (bhs Sunda, pen).

Tidak berlebihan nama Motekar dipilih karena menandakan kreativitas pengurus Bank Sampah dalam mengelola hasil tabungan sampah anggotanya. Tiga bulan awal didirikannya, uang bank sampah sebanyak 300 ribu rupiah dipinjamkan pada anggota sebagai modal usaha (warung kecil), uang tersebut dikenakan uang fee (jasa) 10 % yang digabung dalam kas bank sampah sebagai modal pinjaman. Demikian terus bergulir hingga bank sampah Motekar banyak membantu anggotanya yang terdesak kebutuhan biaya pendidikan, biaya kesehatan, modal warung hingga membantu warga masyarakat lainnya yang terkena jerat rentenir.

Modus operandi rentenir memang licik, mereka mengendus kebutuhan mendesak si miskin akan uang tunai dan cara pembayaran mudah. Misalnya Ibu A membutuhkan uang Rp 100 ribu, ia sungkan meminjam pada kerabat atau tetangganya karena merekapun kesulitan uang. Maka mulut manis rentenir alias lintah darat bagaikan pintu surga yang membawa ke neraka.
Pinjaman Rp 100.000 dan cara pembayaran Rp 3.000/hari tampaknya mudah jika kepala keluarga lancar menerima upah. Tapi ketika pencari nafkah harus tergolek sakit, jangankan membayar utang, barang berhargapun kerap melayang untuk biaya berobat. Bisa dibayangkan belitan utang rentenir dengan bunga sebesar 30 % per bulan bagaikan jerat yang menyesakkan hingga menyebabkan peminjam menjual rumah, kekayaannya yang utama.
Nah dengan meminjam pada bank sampah, maka berlaku kelonggaran-kelonggaran. Tidak ada lagi bunga atas bunga, sesama anggotapun memahami jika ada yang sakit sehingga terlambat membayar cicilan. Dipihak lain, anggota bank sampah yang  mampu membayar tepat waktu akan riskan ketika mengetahui bahwa ada anggota lain menunggu dikembalikannya uang yang dipinjamnya.


Pelaksanaan bank sampah di bank sampah Motekarpun berbeda dengan ketentuan profil  bank sampah yang diluncurkan Kementerian Lingkungan Hidup. Bank Sampah Motekar tidak memiliki lahan untuk menyimpan sampah anorganik yang dikumpulkan anggotanya. Sehingga setiap anggota baru mengumpulkan pada hari penimbangan yang ditentukan. Cara mudah, efisien, efektif dan hemat tenaga. Dengan cara ini pula, anggota bank sampah telah mendorong anggota keluarganya untuk memisah sampah sejak awal.

Ingin berkenalan dengan Bank Sampah Motekar? Silakan datang ke kawasan Kendal Gede RW 02 kelurahan Cigadung Kecamatan Sukajadi Bandung. Jika beruntung, pengunjung bisa membeli beragam pangan lokal disini.  

berawal dari gunungan sampah di dekat Bandung Berkebun



 
hingga bermanfaat bagi banyak anggota masyarakat dan diliput Kompas TV
Wrote by Maria G Soemitro






Gampang gampang susah merupakan pengalaman yang dialami hampir semua detektif bebassampahid ketika mencari titik lokasi yang terdaftar. Terkadang kelimpungan bak memasuki labirin, kala lain melalui titik lokasi begitu saja tanpa menyadari bahwa tujuannya sudah terlewat. Penyebabnya  karena umumnya pengelola tidak memasang papan nama tanda usahanya.

Pengalaman tersebut saya alami ketika mencari titik lokasi pak Darwan di Sekemirung A 58, Kelurahan Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung. Kumpulan rumah di pemukiman padat ini tak beraturan,  hanya dibatasi jalan kecil selebar 0,5 meter – 1 meter. Tapi membawa berkah tersendiri karena setiap penghuni rumah umumnya saling mengenal. Mereka akan menjawab dengan rinci bahkan tak segan menunjukkan titik lokasi yang dimaksud. Termasuk menunjukkan lapak pak Darwan yang ternyata ‘ngumpet’ , tidak menunjukkan lapak pengepul.

Diantara bangunan rumah yang tak beraturan dan jemuran baju disana sini, lokasi pak Darwan memang tidak menyolok menandakan sebagai pengepul. Usaha jual beli sampah anorganik/barang bekas rupanya sangat menjanjikan. Terbukti di kawasan RW 10 Kelurahan Cigadung ini banyak sekali ditemukan lapak pengepul kecil. Sedangkan lapak pengepul besar umumnya berada diluar kawasan. Karena pengepul besar karena harus menaik turunkan tumpukan sampah anorganik ke mobil angkutan sebesar truk atau terkadang hanya seukuran kendaraan pick-up yang tentu saja tidak dapat masuk ke gang kecil. Banyak juga yang memiliki keduanya. Kepemilikan kendaraan menunjukkan seberapa besar omzet per harinya.

Pak Darwan sendiri hanya membeli sampah anorganik dari penduduk sekitar dan tukang rongsok. Persaingan ketat di pemukiman padat mengharuskan pak Darwan berani  membeli sampah anorganik dengan harga tinggi yang berimbas tipisnya profit yang didapat. Karena persis seperti unit usaha lainnya, pelaku tidak hanya memerlukan modal tapi juga lokasi yang strategis.

Jadi mereka yang bermodal cekak, harus puas beroperasi seperti pak Darwan yang hanya sanggup seminggu sekali mengirimkan sampah anorganik yang dibelinya. Bandingkan dengan pengepul besar yang tiap hari dikunjungi truk/mobil pik-up untuk menaik turunkan sampah anorganik dan dijual ke Bandar besar yang mengkhususkan diri pada jenis sampah anorganik tertentu. Contohnya Bandar Besar Rindu Order yang khusus membeli dan memproses ulang kertas bekas.

Walikota Bandung, Ridwan Kamil memang menjanjikan kredit melati bagi usaha kecil seperti pak Darwan, dengan persyaratan sebagai berikut:



Kredit Melati nyaris tanpa bunga yang merupakan dana bergulir ini sangat membantu usaha kecil seperti pak Darwan, tapi kok harus mensyaratkan BPKB/SHM/Tabungan/Deposito ya? Karena kalo mereka memiliki dana pastinya sudah mengontrak lokasi yang lebih strategis untuk usaha jual beli barang rongsokannya.  Modal tambahan juga dibutuhkan untuk merekrut  tukang rongsok menjemput bola sampah anorganik, komoditi persampahan yang tidak dinyana akan diperebutkan dengan sengit.

Wah dari ngobrol soal lokasi pak Darwan yang ngumpet kok merambah ke kredit melati ya? Ok deeee… cekidot jika ingin berkunjung ke lapak pak Darwan yang ngumpet  di Sekemirung A58.  Dapat ditemukan sesudah memasuki gerbang RW 10 Kelurahan Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung, yang terletak di jalan Cigadung Raya Timur. Jangan lupa, ada mi bakso yang enak lho di kawasan ini, beneran deh  ……… ^-^




Wrote by Maria G Soemitro
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT AUTHOR



Haloooo, saya Maria G Soemitro, seorang ambu (ibu = Bahasa Sunda) dengan 4 orang anak.
Blog ini didedikasikan khusus untuk berbagi perihal sampah. Mengenai saya selengkapnya ada disini Saya bisa dihubungi di ambu_langit@yahoo.com




LATEST POSTS

  • Rumah Kompos Di Antapani
    Rumah Kompos Bina Usaha Sejahtera (dok Maria G. Soemitro) Tulisan ini merupakan sequel dari dari : “Sekali Tepuk Dua Tempat” ...
  • 5 Langkah Atasi Sampah Plastik untuk Bumi yang Berkelanjutan
           5 Langkah Atasi Sampah Plastik untuk Bumi yang Berkelanjutan “Say no to Plastics” Demikian bunyi  banner yang kerap bersliweran di ha...
  • Stop Tayangan OVJ, atau Ganti Property !
    Anak anak tertawa Ibu ibu tertawa Para bapak juga tertawa Gara gara aksi Sule, Azis, Nunung, Andre dan Parto Bercanda...
  • Belajar Dari Pak Herry, Newbie di Persampahan
      lapak pak Herry Manisnya   bisnis persampahan nampaknya menarik minat pak Herry 3 tahun silam. Sebagai newbie, dia tak segan-...
  • Yuk Bikin Bank Sampah di Lingkunganmu
    “Duh, ibu rajin sekali angkat-angkat sampah” Kalimat satire tersebut akrab didengar pengurus Bank Sampah. Maksudnya, ih ibu kok mau si...
  • International Plastic Bag Free Day, Emang Gue Pikirin........ ??
    Maukah Anda Berdiet Kantung Plastik? Hari Bebas Kantung Plastik Sedunia tahun ini akan dilaksanakan pada tanggal  3 Juli 2011 . Tah...
  • Jangan Tertipu Jargon Kantong Plastik Ramah Lingkungan
    Tas ramah lingkungan terbuat dari campuran singkong (dok. Maria G Soemitro) Yang dimaksud kantong plastik ramah lingkungan disini t...
  • Kawasan Bebas Sampah, Langkah Awal Menuju Zero Waste Cities
    source:abnamro.com Dalam 20 tahun terakhir, gerakan No Waste yang kemudian berubah menjadi Zero Waste, bergaung secara masif di A...
  • Kisah Absurd Kantong Plastik Ramah Lingkungan
    kantung plastik ramah lingkungan (dok. Maria Hardayanto) “Hai air, jangan banjir dulu ya………. Aku belum hancur nih. Waktu ur...
  • Kesejahteraan Pemulung Yang Terabaikan
    dok. Yayasan Kontak Indonesia Pemulung dinobatkan sebagai pahlawan lingkungan? Sudah sangat sering didengungkan. Khususnya karena...

Advertisement

Diberdayakan oleh Blogger.
Foto saya
Maria G Soemitro
Lihat profil lengkapku

Waspada, Gagal Paham Ecobrick!

   sumber: azocleantech.com   Waspada, Gagal Paham Ecobrick! Andai ada kasus: Masyarakat di suatu kawasan kelaparan. Namun alih-alih mengiri...

Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ►  2023 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 22 (1)
  • ►  2022 (1)
    • ►  November (1)
      • ►  Nov 28 (1)
  • ►  2019 (2)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 28 (1)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 10 (1)
  • ►  2018 (2)
    • ►  April (2)
      • ►  Apr 18 (1)
      • ►  Apr 09 (1)
  • ►  2017 (7)
    • ►  November (2)
      • ►  Nov 23 (1)
      • ►  Nov 17 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 19 (1)
    • ►  Mei (3)
      • ►  Mei 20 (1)
      • ►  Mei 11 (2)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 21 (1)
  • ►  2016 (6)
    • ►  Oktober (4)
      • ►  Okt 09 (4)
    • ►  Januari (2)
      • ►  Jan 25 (2)
  • ▼  2015 (61)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 14 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 11 (1)
    • ►  Agustus (8)
      • ►  Agu 18 (1)
      • ►  Agu 11 (2)
      • ►  Agu 09 (2)
      • ►  Agu 02 (1)
      • ►  Agu 01 (2)
    • ►  Juli (16)
      • ►  Jul 31 (1)
      • ►  Jul 28 (1)
      • ►  Jul 25 (1)
      • ►  Jul 19 (3)
      • ►  Jul 18 (2)
      • ►  Jul 15 (2)
      • ►  Jul 13 (2)
      • ►  Jul 07 (3)
      • ►  Jul 05 (1)
    • ▼  Juni (16)
      • ►  Jun 30 (2)
      • ►  Jun 29 (2)
      • ▼  Jun 28 (2)
        • Bank Sampah Motekar Berhasil "Menghalau" Rentenir
        • Lapak Pak Darwan yang Ngumpet
      • ►  Jun 25 (2)
      • ►  Jun 24 (2)
      • ►  Jun 11 (1)
      • ►  Jun 10 (1)
      • ►  Jun 09 (1)
      • ►  Jun 06 (1)
      • ►  Jun 04 (1)
      • ►  Jun 03 (1)
    • ►  Mei (5)
      • ►  Mei 14 (2)
      • ►  Mei 03 (2)
      • ►  Mei 01 (1)
    • ►  April (1)
      • ►  Apr 24 (1)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 21 (1)
    • ►  Februari (12)
      • ►  Feb 22 (1)
      • ►  Feb 21 (1)
      • ►  Feb 16 (2)
      • ►  Feb 11 (2)
      • ►  Feb 10 (1)
      • ►  Feb 09 (1)
      • ►  Feb 06 (1)
      • ►  Feb 04 (1)
      • ►  Feb 03 (2)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 21 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 11 (1)
  • ►  2012 (20)
    • ►  Desember (2)
      • ►  Des 29 (2)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 27 (1)
    • ►  September (5)
      • ►  Sep 21 (1)
      • ►  Sep 20 (3)
      • ►  Sep 07 (1)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 01 (2)
    • ►  Juli (1)
      • ►  Jul 29 (1)
    • ►  Juni (1)
      • ►  Jun 25 (1)
    • ►  Mei (2)
      • ►  Mei 18 (1)
      • ►  Mei 17 (1)
    • ►  Maret (4)
      • ►  Mar 19 (2)
      • ►  Mar 17 (1)
      • ►  Mar 01 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 29 (1)
      • ►  Feb 14 (1)
  • ►  2011 (15)
    • ►  Oktober (2)
      • ►  Okt 13 (2)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 04 (2)
    • ►  Juli (2)
      • ►  Jul 28 (1)
      • ►  Jul 09 (1)
    • ►  Mei (1)
      • ►  Mei 31 (1)
    • ►  April (5)
      • ►  Apr 10 (1)
      • ►  Apr 07 (2)
      • ►  Apr 05 (1)
      • ►  Apr 03 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 16 (2)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 21 (1)
  • ►  2010 (6)
    • ►  November (3)
      • ►  Nov 29 (3)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 12 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 26 (1)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 05 (1)
  • ►  2009 (4)
    • ►  Desember (3)
      • ►  Des 23 (2)
      • ►  Des 04 (1)
    • ►  November (1)
      • ►  Nov 16 (1)

Label

3 R adipura B3 BandungJuaraBebasSampah bank sampah barang bekas BebasSampahId biodigester biogas debat ilmuwan ecobrick energi Environmental Sustainability Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik industri kreatif Iriana Jokowi kantong plastik kantung plastik keresek KESEJAHTERAAN lifestyle MASA DEPAN CERAH pengepul pengomposan PERENCANAAN KEUANGAN pernak pernik photography pilah sampah ramah lingkungan regulasi reparasi Reverse Vending Machine Ridwan Kamil sampah anorganik sampah organik solusi limbah sosok styrofoam SUN LIFE zero waste

Translate

Laman

  • Halaman Muka
  • green planet
  • Kaisa Indonesia

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Copyright © 2016 Bandung Zero Waste. Designed by OddThemes & Blogger Templates