“Tuh lihat, ngga ada
asap rokok kan? Padahal kita lagi nobar PERSIB lho?”
Caption dan foto nan keren tersebut dikirim
oleh Hani Soemarno dari Cikapundung River Spot. Suatu ruang publik yang dulu
bernama Cikapundung Timur dan disulap dalam rangka menyambut Konferensi Asia
Afrika pada bulan April 2015 silam. Foto menunjukkan penyelenggaraan nonton
bareng (nobar) Persib yang tertib tanpa sampah. Padahal biasanya acara acara
keriuhan nobar identik dengan sampah cemilan, plastik minuman serta ceceran
sekam dan puntung rokok.
Bagaimana dan siapa
yang berhasil membuat acara nobar menjadi area zero waste? Adalah Bdg
Cleanaction, sekelompok relawan anak muda pembaharu Kota Bandung yang percaya
bahwa perubahan bisa terjadi jika digaungkan terus menerus baik offline maupun
online. Dan perubahan mendesak yang perlu dilakukan adalah perubahan cara
pandang dan kebiasaan terhadap sampah.
Sampah menjadi
masalah karena adanya kesalahan paradigma dalam masyarakat. Masyarakat
beranggapan bahwa sampah harus dijauhi dan dibuang jauh-jauh. Mau kemana,
terserah. Sebagai penghasil sampah, mereka tak peduli. Hingga suatu kali kelak
masalah sampah bak bom yang mencapai titik kulminasi. Duarrrrr………rusaklah
lingkungan, nyawa masyarakat terancam. Persis seperti kasus Leuwigajah yang memakan
143 korban jiwa. Kala itu penyesalan sia-sia belaka. Nyawa tak mungkin kembali,
kerusakan lingkungan sulit diperbaiki.
Bdg Cleanaction
mengenalkan pengurangan sampah dengan cara happy dan di tempat-tempat vital.
Seperti ketika nonton bareng (nobar) persib di Cikapundung River Spot, Bdg
Cleanction menyediakan kawasannya sekaligus cemilan dan tentu saja dengan
syarat. Ini dia syaratnya:
nobar bersyarat
tidak merokok dan buang sampah pada tempatnya
Karena mengajukan
syarat, anggota Bdg Cleanaction pun konsekuen menyiapkan dan memelihara lokasi
nobar agar selalu kinclong, berikut penampakannya.
bersih-bersih area
nobar
Selain menetapkan wilayah zerowaste (zona
bebas sampah) dalam setiap even yang diselenggarakannya , ratusan relawan Bdg
Cleanaction juga aktif dalam Gerakan pungut sampah ( GPS). GPS masif dilakukan
pada acara-acara yang ramai didatangi publik seperti nobar di Cikapundung River
Spot, di kawasan Car Free Day dan ruang publik lainnya. Mereka mengajak anggota
masyarakat lain untuk mau bersama-sama memungut sampah. Nah, jika sampah orang
lainpun dipungut diharapkan yang bersangkutan tidak nyampah sembarangan bukan?
Gerakan Pungut
Sampah (GPS)
Tujuannya sederhana
agar warga masyarakat peduli sampah. Menjaga habitatnya. Lingkungan hidupnya.
Bagaimana sampah akan tertangani jika semua orang cuek, tidak peduli dan hanya
main tunjuk pada pemerintah kota sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam
pengelolaan sampah.
Kampanye lainnya
adalah #1000tumbler yang dilakukan secara secara massif di ruang-ruang publik.
Symbol #1000 tumbler dimaksudkan agar warga masyarakat khususnya kaum muda
merasa kece jika menggunakan tumbler, tidak takut dianggap jadul bahkan
dianggap trendy lifestyle.
#1000tumbler
Kampanye
#1000tumbler sebetulnya bertujuan agar warga mau mengurangi konsumsi air
minuman dalam kemasan (AMDK). Tapi sungguh tidak mudah menghentikan kebiasaan
praktis ini walau terbukti pengelolaan sampah kemasan sangat sulit dan
meninggalkan jejak ekologis yang panjang. Karena itu digunakanlah kampanye
#1000 tumbler agar warga masyarakat khususnya anak muda menggunakan tumbler dan
otomatis tidak mengonsumsi AMDK. Cara keren mengubah lifestyle bukan?
Dalam setiap
kampanyenya, Bdg Cleanaction melakukan dengan cara menyenangkan, mudah dan
murah yaitu melalui kegiatan di ruang-ruang publik dan dunia maya. Siapapun
bisa diretweet asalkan menunjukkan foto sedang melakukan GPS dan atau
#1000tumbler.
Perlahan tapi pasti,
sedang terjadi perubahan di Kota Bandung. Di mulai dari komunitas-komunitas
yang peduli Kota Bandung. Khusus masalah sampah mereka bergabung dalam Bandung
Juara Bebas Sampah (BJBS), bertemu sebulan sekali di ruang-ruang publik yang
memungkinkan seperti di ruang Bandung Creative City Forum (BCCF) ini. Mudah
diakses dan gratis asal mendaftar ke pengelola untuk mencari jadwal yang
kosong.
Bandung Juara Bebas
Sampah di BCCF, Jalan Purnawarman 70 Bandung
Selain Bdg Cleanaction dengan gerakannya,
beberapa kelompok lainnya yaitu IATL ITB, Greeneration Indonesia dan YPBB
membuat peta persampahan Kota Bandung, yang bernama BebasSampahID. Peta
tersebut ditujukan bagi warga masyarakat yang mulai tergerak memisah sampah
agar bisa mengakses titik –titik lokasi dimana sampah bisa disalurkan. Juga
membantu warga yang ingin mencari informasi bagaimana cara berpartisipasi mengelola
sampah. membahas peta Bebas Sampah ID di Eco Camp
Selain gerakan
pembaharuan diatas, sebetulnya telah banyak gerakan-gerakan yang dilakukan
warga masyarakat Kota Bandung. Diantara gerakan positif itu ada yang
bertumbangan seperti forum hijau Bandung (FHB) yang diadakan sebulan sekali di
ruang-ruang publik Kota Bandung untuk berbagi dan mencari solusi beragam
masalah Kota Bandung. Kemudian ada Ngobras (Ngobrol Bareng Santai) yang
memperbincangkan beragam masalah mulai darii krisis air, krisis pangan hingga
perubahan iklim yang merupakan keniscayaan.
Dari sekian banyak
kegiatan yang menggunakan ruang publik, beberapa masih teguh melaksanakan
aktivitasnya, seperti Komunitas Cikapundung Bersih. Menggunakan daerah aliran
sungai (DAS) untuk berkegiatan, mereka berhasil membangun tempat salat dan
urban farming dengan swadaya. Mereka sadar perubahan lingkungan harus
diusahakan, jika pemerintah kota mau memberi maka harus disesuaikan dengan
kebutuhan karena merekalah yang paling memahami habitatnya, kebutuhannya.
Komunitas
Cikapundung Bersih di DAS Cikapundung
Menarik disimak
bahwa gerakan perubahan lifestyle sebetulnya terpicu dari ketidak nyamanan
warga kota terhadap habitatnya. Pada ruang tumbuh dan tempatnya berkarya.
Mereka resah melihat kesemrawutan PKL, jalan-jalan macet dan banjir cileuncang
(banjir akibat membludaknya air kotor dari saluran air) tatkala hujan tiba. Dan
dari sekian banyak masalah, yang bisa mereka kerjakan adalah bersama-sama
membuat perubahan lifestyle.Sehingga sungguh
tepat apa yang ditulis Ridwan Kamil, Walikota Bandung masa bakti 2013 – 2015
yaitu:
“Kekuatan Bandung terbesar ada pada aset kualitas manusianya. Inilah kekuatan Bandung di masa depan. Inilah tiket bersaing global. Jangan sampai ribuan orang-orang kreatif dan pintar ini selalu pergi ke Jakarta atau Singapura setelah mereka lulus sekolah di Bandung, Mereka harus diakomodasi untuk berbisnis dan berkarir di Bandung. Mereka harus distimulasi untuk mencintai kota Bandung”
Penggalan tulisan
Ridwan Kamil pada tanggal 8 Sepetember 2011 tersebut menggambarkan bagaimana
warga masyarakat Kota Bandung membutuhkan lingkungan kondusif untuk berkarya
dan membuat perubahan. Dan perubahan apapun demi kemajuan Kota Bandung harus
diapresiasi serta didukung dalam semangat kolaborasi . Demi menuju kota yang
lestari. Karena dalam suatu kota terdapat ekosistem yang saling membutuhkan,
tidak ada yang mampu hidup sendiri.
Sumber foto: -
dokumen pribadi - Bdg Cleanaction
Wrote by Maria G Soemitro