• Home
  • Download
    • Premium Version
    • Free Version
    • Downloadable
    • Link Url
      • Example Menu
      • Example Menu 1
  • Social
    • Facebook
    • Twitter
    • Googleplus
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Entertainment
  • Travel
  • Contact Us

About Me



Haloooo, saya Maria G Soemitro, seorang ambu (ibu = Bahasa Sunda) dengan 4 orang anak.
Blog ini didedikasikan khusus untuk berbagi perihal sampah. Mengenai saya selengkapnya ada disini Saya bisa dihubungi di ambu_langit@yahoo.com




Bandung Zero Waste

Gaya Hidup Nol Sampah untuk Wujudkan Indonesia Bebas Sampah



reusable bag, hasil karya pak Asep


Ketika berbelanja di pasar tradisional, pernah melihat seorang ibu yang menggunakan ulang kantung plastiknya ?
Pernah memperhatikan bahwa kantung plastik yang diberikan supermarket dan minimarket sekarang berlabelkan oxobag/oxium atau oxodegradable atau ada juga biodegradable bag  ?

Apabila kebetulan kantung plastik yang digunakan si ibu ternyata berjenis oxobag atau biodegradable bag, tetapi berlabel supermarket ternama mungkin tindakan si ibu akan mendapat tanggapan  beragam.


 "Sok banget sih, kantung plastik kan dikasi gratis, apa pingin yang berlabelkan supermarket ?

"Ah, si ibu itu pingin gaya aja, kelihatan pulang belanja dari supermarket padahal dari pasar tradisional."

Tanggapan yang cukup sadis, karena :
1. Minimarket kini mudah ditemui di jalan kecil nan becek sekalipun dengan harga beberapa produk lebih murah dibanding pasar tradisional menjadikan supermarket /minimarket bukan lagi tempat yang “wah” dan prestisius.
2. Kantung plastik yang disediakan umumnya mempunyai waktu urai pendek (2 tahun untuk oxobag dan 10 minggu biodegradable bag)  karenanya si ibu pembawa kresek  pastinya sudah menghitung dengan cermat, karena percuma juga kalau oxobag diperlakukan sekali pakai.
3. Bukan sesuatu yang mudah untuk bertindak berbeda walau benar, saya sering mendapat kernyitan dahi ketika mengeluarkan plastik bekas belanja telur, sehingga tidak usah mengambil plastik telur yang baru. Mungkin pembeli lain berpikir “Mahluk aneh apakah ini, pelit bener ? Plastik aja kok itungan !”

Tetapi komentar lebih banyak terlontar ketika saya mengeluarkan reusable bag atau tas pakai ulang yang terlipat kecil berbentuk dompet.
“Wah, ibu Global Warming ya ?”
Gantian saya yang mengernyit, emang apa artinya Global Warming ? Terlalu mengawang kontribusi terhadap Global Warming melalui tindakan sepele seperti membawa tas pakai ulang. Karenanya saya hanya menjawab :
“Ah nggak, Cuma pingin ngurangin kresek Bandung. Saya kan nggak pingin ada Bandung Lautan Sampah jilid 2”.
“Iya ya bu, sekarang aja disetiap pojok Bandung ada sampah, apalagi kalau TPA Sarimukti tutup tahun 2011."

Nah lo, setiap warga Bandung rupanya mafhum bahwa tahun 2011, Bandung akan terkena lampu merah sampah. Tetapi tidak semua warga menyadari bahwa kantung plastik (kresek) menjadi sarana penyebab bom sampah karena sampah organik yang terbungkus kantung plastik akan sulit membusuk bahkan mengeluarkan gas beracun. Berbeda halnya apabila warga mau membuang sampah organik ke lubang biopori atau mengkomposnya. Sedangkan si kresek silakan dipakai berulang ulang hingga sobek.

Sayangnya kresek yang dipakai berulang-ulang mudah sobek dan tampang kresek yang lecek membuat si pembawa kresek merasa jatuh merk dan nggak pede.
Solusinya adalah membawa tas pakai ulang (reusable bag). Banyak toserba memberikan tas pakai ulang gratis untuk sejumlah pembelian tertentu. Tas pakai ulang juga sering dibagikan di seminar dan workshop. Bahkan banyak supermarket mengiming-imingi tas pakai ulang berharga murah untuk sejumlah pembelian tertentu, biasanya dijual didekat kasir. Beberapa supermarket yang menjual tas pakai ulang adalah Superindo, Yogya dan Carrefour. 


Sayang si pembeli umumnya lupa membawa tas pakai ulangnya ketika berbelanja kembali ke supermarket. Mungkin karena berukuran besar dan tidak praktis. Sehingga pembeli yang lupa membawa dan pembeli yang hanya membeli beberapa jenis barang kembali kekebiasaan lama yaitu berbelanja dengan kantung plastic (kresek).
tas pakai ulang (doc.greeneration indonesia)
tas pakai ulang (doc.Greeneration Indonesia)
Beberapa alumni ITB yang tergabung dalam Greeneration Indonesia menjawab permasalahan ini dengan meluncurkan tas lipat berbentuk dompet. Tas ini ketika dibuka retsletingnya akan membentuk ukuran S,M,L atau XL sesuai kebutuhan kita. Bentuknya ? Mirip seperti tas kresek biasa, tapikeren abis karena mempunyai beraneka warna dengan motif batik atau polos. Sedangkan yang terbaru tas batik cangklongan yang membuat penggunanya pede abis !

Kebetulan saya punya beberapa buah. Ada tas untuk barang belanjaan basah (sayur, daging, tahu), tas belanjaan kering dan satu lagi khusus untuk telur karena di supermarketpun kresek telur biasanya dipisah. Sehingga memudahkan si ibu memperlakukan tas telur tersebut. Apa kelebihan tas lipat ini ? Sesuai dengan kebiasaan ibu rumah tangga yang langsung membereskan belanjaan. Sesudah kosong, tas belanjaan kering langsung dilipat dan masuk ke tas tangan lagi sedangkan tas yang basah dicuci untuk digunakan pada saat belanja berikutnya.

Sebetulnya tas lipat ini bukan penemuan baru. Saya ingat eyang buyut saya dulu selalu membawa tas semacam ini. Bahkan kita bisa membuatnya dari kain perca yang dibuang oleh penjahit pakaian.Banyak yang tidak mengetahui bahwa penjahit pakaian berkontribusi menambah sampah dengan membuang sampah kain perca berkarung-karung banyaknya ke TPA

Seorang difabel bernama pak Asep yang selama ini bergabung dengan Yayasan Kasa Indonesia memproduksi reusable bag dari kain-kain perca tersebut.
pak Asep di pameran Envirovolution ITB (doc. Maria Hardayanto)
pak Asep di pameran Envirovolution ITB (doc. Maria Hardayanto)
Produk-produknya  pernah dipamerkan di pameran Envirovolution ITB 2010, sayang hasil penjualan reusable bag dari kain perca pak Asep belum cukup memuaskan.

Selain itu reusable bag juga bisa terbuat dari kemasan plastik bekas detergen, kopi, pewangi atau pembersih lantai

Karena bekas kemasan plastik tersebut tidak "dilirik" oleh pemulung sekalipun, berhubung harganya yang murah. Bahkan kemasan plastik berlapis alumunium sama sekali tidak bisa di daur ulang lagi.

reusable bag hasil karya pak Asep

reusable bag terbuat dari bekas pasta gigi


reusable bag dari kemasan plastik bekas



reusable bag "jadul"




Tetap menerima kantung plastik yang berarti mendzalimi bumi , atau mengurangi penggunaannya bahkan mengganti dengan reusable bag adalah pilihan individu.
Pilihan itu bisa menjadi lifestyle yang berpotensi mengubah dunia. Apakah dunia dengan lingkungan hidup yang asri dan berkelanjutan. Ataukah dunia dengan bumi yang tertutup sampah.
Pilihan yang sebetulnya mudah selama kita berniat karena lingkungan hidup ini bukan warisan untuk kita melainkan titipan bagi anak cucu.
Setuju ?

Maria G. Soemitro
Wrote by Maria G Soemitro
reusable bag dok. Greeneration Indonesia



Ketika berbelanja di pasar tradisional, pernah melihat seorang ibu yang mengeluarkan kantung plastik (kresek/kantung asoy) untuk digunakan ulang ?
Pernah mendengar tanggapan orang yang melihat sikap dan perilaku yang "berbeda" tersebut ?
Bagaimana apabila  kantung palstik yang dikeluarkannya kebetulan menunjukkan supermarket dan minimarket yang memberi gratis kantung plastik tersebut ?
Ternyata tanggapannya beragam. Ada yang memuji kepedulian ibu tersebut karena plastik baru dapat terurai dialam beratus tahun lamanya, walau beberapa supermarket sudah menggunakan kantung plastik yang dapat terurai dalam waktu 2 tahun berlabel
(oxobag, oxium, oxodegradable)dan atau biodegradable bag yang dapat terdegradasi dalam kurun waktu 10 minggu.
Tetapi ternyata ada yang menanggapi : "Ah, si ibu itu kan pingin kelihatan berbelanja di supermarket padahal "cuma" di pasar tradisional.

Tanggapan yang cukup sadis, karena :
1. Minimarket kini mudah ditemui di jalan kecil nan becek sekalipun dengan harga beberapa produk lebih murah dibanding pasar tradisional menjadikan supermarket /minimarket bukan lagi tempat yang “wah” dan prestisius.
2. Kantung plastik yang disediakan umumnya relatif mudah terurai, karenanya si ibu pengguna ulang kantung plastik pastinya sudah menghitung dengan cermat, karena percuma juga kalau oxobag diperlakukan sekali pakai.
3. Bukan sesuatu yang mudah untuk bertindak berbeda walau benar, sering saya  mendapat kernyitan dahi ketika mengeluarkan plastik bekas belanja telur, sehingga tidak usah mengambil plastik telur yang baru. Mungkin pembeli lain berpikir “Mahluk aneh apakah ini, pelit bener ? Plastik aja kok itungan !”
Tetapi komentar lebih banyak terlontar ketika saya mengeluarkan reusable bag atau tas pakai ulang yang terlipat kecil berbentuk dompet.
“Wah, ibu Global Warming ya ?”
Gantian saya yang mengernyit, emang apa artinya Global Warming ? Terlalu mengawang kontribusi terhadap Global Warming melalui tindakan sepele seperti membawa tas pakai ulang. Karenanya saya hanya menjawab :
“Ah nggak, Cuma pingin ngurangin kresek Bandung. Saya kan nggak pingin ada Bandung Lautan Sampah jilid 2”.
“Iya ya bu, sekarang aja disetiap pojok Bandung ada sampah, apalagi kalau TPA Sarimukti tutup tahun 2011."
Nah lo, setiap warga Bandung rupanya mafhum bahwa tahun 2011, Bandung akan terkena lampu merah sampah. Tetapi tidak semua warga menyadari bahwa kantung plastik (kresek) menjadi sarana penyebab bom sampah karena sampah organik yang terbungkus kantung plastik akan sulit membusuk bahkan mengeluarkan gas beracun. Berbeda halnya apabila warga mau membuang sampah organik ke lubang biopori atau mengkomposnya. Sedangkan si kresek silakan dipakai berulang ulang hingga sobek.
Sayangnya kresek yang dipakai berulang-ulang mudah sobek dan tampang kresek yang lecek membuat si pembawa kresek merasa jatuh merk dan nggak pede.
Solusinya adalah membawa tas pakai ulang (reusable bag). Banyak toserba memberikan tas pakai ulang gratis untuk sejumlah pembelian tertentu. Tas pakai ulang juga sering dibagikan di seminar dan workshop. Bahkan banyak supermarket mengiming-imingi tas pakai ulang berharga murah untuk sejumlah pembelian tertentu, biasanya dijual didekat kasir. Beberapa supermarket yang menjual tas pakai ulang adalah Superindo, Yogya dan Carrefour. Sayang si pembeli umumnya lupa membawa tas pakai ulangnya ketika berbelanja kembali ke supermarket. Mungkin karena berukuran besar dan tidak praktis. Sehingga pembeli yang lupa membawa dan pembeli yang hanya membeli beberapa jenis barang kembali kekebiasaan lama yaitu berbelanja dengan kantung plastic (kresek).
tas pakai ulang (doc.greeneration indonesia)
tas pakai ulang (doc.Greeneration Indonesia)
Beberapa alumni ITB yang tergabung dalam Greeneration Indonesia menjawab permasalahan ini dengan meluncurkan tas lipat berbentuk dompet. Tas ini ketika dibuka retsletingnya akan membentuk ukuran S,M,L atau XL sesuai kebutuhan kita. Bentuknya ? Mirip seperti tas kresek biasa, tapi keren abis karena mempunyai beraneka warna dengan motif batik atau polos. 
Kebetulan saya punya beberapa buah. Ada tas untuk barang belanjaan basah (sayur, daging, tahu), tas belanjaan kering dan satu lagi khusus untuk telur karena di supermarketpun kresek telur biasanya dipisah. Sehingga memudahkan si ibu memperlakukan tas telur tersebut. Apa kelebihan tas lipat ini ? Sesuai dengan kebiasaan ibu rumah tangga yang langsung membereskan belanjaan. Sesudah kosong, tas belanjaan kering langsung dilipat dan masuk ke tas tangan lagi sedangkan tas yang basah dicuci untuk digunakan pada saat belanja berikutnya.



Selain itu sebetulnya kita juga bisa membuat dari kain perca sehingga kita menyelamatkan sisa-sisa potongan penjahit pakaian yang selama ini dibuang berkarung-karung banyaknya ke TPA.
tas kain perca hasil karya pak Asep
Salah seorang pengrajin kain perca itu bernama pak Asep. Dia seorang difabel yang dalam keterbatasannya ikut membantu mendaur ulang dengan caranya.

pak Asep di pameran Envirovolution ITB (doc. Maria Hardayanto)
pak Asep di pameran Envirovolution ITB (doc. Maria G. Soemitro)
Ada lagi tas terbuat dari bekas kemasan plastik yang sangat tepat digunakan untuk berbelanja lagi. Karena bekas kemasan plastik detergen, kopi, pewangi atau pembersih lantai tersebut umumnya tidak dilirik pemulung sekalipun. Sehingga sering dibuang bercampur dengan sampah organik mengakibatkan bau menyengat. Sampah organik yang terperangkap dalam plastik dan atau kemasan plastik sulit terurai di alam. 
tas kain perca hasil karya pak Asep 
reusable bag tempo doeloe
reusable bag dari bekas pasta gigi


reusable bag berbahan baku kemasan plastik






Begitu banyak pilihan tas pengganti kantung plastik, banyak yang trendy, yang jadul bahkan apabila mau kreatif kita bisa membuat sendiri reusable bag.
Lifestyle adalah pilihan hidup, pilihan hidup untuk melestarikan lingkungannya atau malah membiarkan lingkungan hidupnya merana karena tertimbun sampah. Sampah yang entah hingga kapan baru akan terdegradasi.
Wrote by Maria G Soemitro
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT AUTHOR



Haloooo, saya Maria G Soemitro, seorang ambu (ibu = Bahasa Sunda) dengan 4 orang anak.
Blog ini didedikasikan khusus untuk berbagi perihal sampah. Mengenai saya selengkapnya ada disini Saya bisa dihubungi di ambu_langit@yahoo.com




LATEST POSTS

  • Rumah Kompos Di Antapani
    Rumah Kompos Bina Usaha Sejahtera (dok Maria G. Soemitro) Tulisan ini merupakan sequel dari dari : “Sekali Tepuk Dua Tempat” ...
  • 5 Langkah Atasi Sampah Plastik untuk Bumi yang Berkelanjutan
           5 Langkah Atasi Sampah Plastik untuk Bumi yang Berkelanjutan “Say no to Plastics” Demikian bunyi  banner yang kerap bersliweran di ha...
  • Stop Tayangan OVJ, atau Ganti Property !
    Anak anak tertawa Ibu ibu tertawa Para bapak juga tertawa Gara gara aksi Sule, Azis, Nunung, Andre dan Parto Bercanda...
  • Belajar Dari Pak Herry, Newbie di Persampahan
      lapak pak Herry Manisnya   bisnis persampahan nampaknya menarik minat pak Herry 3 tahun silam. Sebagai newbie, dia tak segan-...
  • Yuk Bikin Bank Sampah di Lingkunganmu
    “Duh, ibu rajin sekali angkat-angkat sampah” Kalimat satire tersebut akrab didengar pengurus Bank Sampah. Maksudnya, ih ibu kok mau si...
  • International Plastic Bag Free Day, Emang Gue Pikirin........ ??
    Maukah Anda Berdiet Kantung Plastik? Hari Bebas Kantung Plastik Sedunia tahun ini akan dilaksanakan pada tanggal  3 Juli 2011 . Tah...
  • Jangan Tertipu Jargon Kantong Plastik Ramah Lingkungan
    Tas ramah lingkungan terbuat dari campuran singkong (dok. Maria G Soemitro) Yang dimaksud kantong plastik ramah lingkungan disini t...
  • Kawasan Bebas Sampah, Langkah Awal Menuju Zero Waste Cities
    source:abnamro.com Dalam 20 tahun terakhir, gerakan No Waste yang kemudian berubah menjadi Zero Waste, bergaung secara masif di A...
  • Kisah Absurd Kantong Plastik Ramah Lingkungan
    kantung plastik ramah lingkungan (dok. Maria Hardayanto) “Hai air, jangan banjir dulu ya………. Aku belum hancur nih. Waktu ur...
  • Kesejahteraan Pemulung Yang Terabaikan
    dok. Yayasan Kontak Indonesia Pemulung dinobatkan sebagai pahlawan lingkungan? Sudah sangat sering didengungkan. Khususnya karena...

Advertisement

Diberdayakan oleh Blogger.
Foto saya
Maria G Soemitro
Lihat profil lengkapku

Waspada, Gagal Paham Ecobrick!

   sumber: azocleantech.com   Waspada, Gagal Paham Ecobrick! Andai ada kasus: Masyarakat di suatu kawasan kelaparan. Namun alih-alih mengiri...

Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ►  2023 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 22 (1)
  • ►  2022 (1)
    • ►  November (1)
      • ►  Nov 28 (1)
  • ►  2019 (2)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 28 (1)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 10 (1)
  • ►  2018 (2)
    • ►  April (2)
      • ►  Apr 18 (1)
      • ►  Apr 09 (1)
  • ►  2017 (7)
    • ►  November (2)
      • ►  Nov 23 (1)
      • ►  Nov 17 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 19 (1)
    • ►  Mei (3)
      • ►  Mei 20 (1)
      • ►  Mei 11 (2)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 21 (1)
  • ►  2016 (6)
    • ►  Oktober (4)
      • ►  Okt 09 (4)
    • ►  Januari (2)
      • ►  Jan 25 (2)
  • ►  2015 (61)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 14 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 11 (1)
    • ►  Agustus (8)
      • ►  Agu 18 (1)
      • ►  Agu 11 (2)
      • ►  Agu 09 (2)
      • ►  Agu 02 (1)
      • ►  Agu 01 (2)
    • ►  Juli (16)
      • ►  Jul 31 (1)
      • ►  Jul 28 (1)
      • ►  Jul 25 (1)
      • ►  Jul 19 (3)
      • ►  Jul 18 (2)
      • ►  Jul 15 (2)
      • ►  Jul 13 (2)
      • ►  Jul 07 (3)
      • ►  Jul 05 (1)
    • ►  Juni (16)
      • ►  Jun 30 (2)
      • ►  Jun 29 (2)
      • ►  Jun 28 (2)
      • ►  Jun 25 (2)
      • ►  Jun 24 (2)
      • ►  Jun 11 (1)
      • ►  Jun 10 (1)
      • ►  Jun 09 (1)
      • ►  Jun 06 (1)
      • ►  Jun 04 (1)
      • ►  Jun 03 (1)
    • ►  Mei (5)
      • ►  Mei 14 (2)
      • ►  Mei 03 (2)
      • ►  Mei 01 (1)
    • ►  April (1)
      • ►  Apr 24 (1)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 21 (1)
    • ►  Februari (12)
      • ►  Feb 22 (1)
      • ►  Feb 21 (1)
      • ►  Feb 16 (2)
      • ►  Feb 11 (2)
      • ►  Feb 10 (1)
      • ►  Feb 09 (1)
      • ►  Feb 06 (1)
      • ►  Feb 04 (1)
      • ►  Feb 03 (2)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 21 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 11 (1)
  • ►  2012 (20)
    • ►  Desember (2)
      • ►  Des 29 (2)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 27 (1)
    • ►  September (5)
      • ►  Sep 21 (1)
      • ►  Sep 20 (3)
      • ►  Sep 07 (1)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 01 (2)
    • ►  Juli (1)
      • ►  Jul 29 (1)
    • ►  Juni (1)
      • ►  Jun 25 (1)
    • ►  Mei (2)
      • ►  Mei 18 (1)
      • ►  Mei 17 (1)
    • ►  Maret (4)
      • ►  Mar 19 (2)
      • ►  Mar 17 (1)
      • ►  Mar 01 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 29 (1)
      • ►  Feb 14 (1)
  • ▼  2011 (15)
    • ►  Oktober (2)
      • ►  Okt 13 (2)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 04 (2)
    • ►  Juli (2)
      • ►  Jul 28 (1)
      • ►  Jul 09 (1)
    • ►  Mei (1)
      • ►  Mei 31 (1)
    • ►  April (5)
      • ►  Apr 10 (1)
      • ►  Apr 07 (2)
      • ►  Apr 05 (1)
      • ►  Apr 03 (1)
    • ▼  Februari (2)
      • ▼  Feb 16 (2)
        • Reusable Bag Solusi Pengganti Kantung Plastik
        • Tas Pakai Ulang (Reusable Bag), Tas Trendy Penggan...
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 21 (1)
  • ►  2010 (6)
    • ►  November (3)
      • ►  Nov 29 (3)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 12 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 26 (1)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 05 (1)
  • ►  2009 (4)
    • ►  Desember (3)
      • ►  Des 23 (2)
      • ►  Des 04 (1)
    • ►  November (1)
      • ►  Nov 16 (1)

Label

3 R adipura B3 BandungJuaraBebasSampah bank sampah barang bekas BebasSampahId biodigester biogas debat ilmuwan ecobrick energi Environmental Sustainability Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik industri kreatif Iriana Jokowi kantong plastik kantung plastik keresek KESEJAHTERAAN lifestyle MASA DEPAN CERAH pengepul pengomposan PERENCANAAN KEUANGAN pernak pernik photography pilah sampah ramah lingkungan regulasi reparasi Reverse Vending Machine Ridwan Kamil sampah anorganik sampah organik solusi limbah sosok styrofoam SUN LIFE zero waste

Translate

Laman

  • Halaman Muka
  • green planet
  • Kaisa Indonesia

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Copyright © 2016 Bandung Zero Waste. Designed by OddThemes & Blogger Templates