• Home
  • Download
    • Premium Version
    • Free Version
    • Downloadable
    • Link Url
      • Example Menu
      • Example Menu 1
  • Social
    • Facebook
    • Twitter
    • Googleplus
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Entertainment
  • Travel
  • Contact Us

About Me



Haloooo, saya Maria G Soemitro, seorang ambu (ibu = Bahasa Sunda) dengan 4 orang anak.
Blog ini didedikasikan khusus untuk berbagi perihal sampah. Mengenai saya selengkapnya ada disini Saya bisa dihubungi di ambu_langit@yahoo.com




Bandung Zero Waste

Gaya Hidup Nol Sampah untuk Wujudkan Indonesia Bebas Sampah



 
lapak pak Agus

Saya sangat beruntung mengikuti survey #bebassampah.id, karena lika likunya membawa kepemahaman bahwa  kriteria tidak bisa diterapkan secara zakelijk (*sok bahasa londo nih, ^^) . Selalu ada pengecualian-pengecualian. Demikian pula pelaku binis sampah, tempat usahanya tidak selalu murni mengindetifikasi sesuatu dan pelakunya juga tidak bisa dikategorikan secara utuh. Misalnya pelaku bank sampah bisa juga merupakan unit usaha kerajinan, atau tempat pengomposan bisa juga merupakan pelaku bank sampah.

Contoh nyata dilakoni pak Agus, seorang pengepul yang lapaknya terletak di Sekemirung A17. Ternyata dia tidak hanya pengepul tetapi juga tukang sampah atau orang yang mengambil sampah ke rumah-rumah. Agar lebih jelasnya para kontributor sampah rumah tangga (khususnya sampah anorganik) adalah sebagai berikut:

  • Ibu rumah tangga/asisten rumah tangga, yaitu mereka yang telah peduli memisah sampah sejak dari lingkungan rumah tangga, sejak produksi sampah terbentuk. Mereka punya otoriter untuk meminta anggota keluarganya memisah sampah organik dan sampah organik. Setelah sampah anorganik cukup banyak, mereka menyetor sampah anorganik ke bank sampah atau dijual langsung ke tukang rongsok atau bisa juga langsung ke pengepul.

  • Tukang rongsok, yaitu pengumpul sampah dari rumah, kantor, toko, sekolah atau unit lainnya. Setelah cukup banyak, sampah anorganik yang berhasil dikumpulkan akan dijual ke pengepul atau ke bandar besar, tergantung seberapa jauh keterikatan tukang rongsok tersebut. Karena banyak diantara mereka bekerja untuk pengepul/bandar, tentunya tanpa perjanjian hitam diatas putih. Ya semacam outsourcing yang kini sedang dipermasalahkan kelompok buruh. Praktek outsourcing ternyata sejak dulu telah tumbuh secara alami, hanya kini dilegalisi melalui undang-undang ketenagakerjaan.  
  • Tukang sampah, yaitu pekerja yang diupah sesuai kesepakatan dan dari hasil iuran retribusi sampah setempat, biasanya penetapannya dilakukan oleh ketua rukun warga (RW), berlaku untuk setiap rukun tetangga (RT) yang akan mengkoordinir iuran sampah, hari pengambilan sampah dan jasa pembayaran pengambilan sampah. Tukang sampah biasanya adalah warga kawasan tersebut, tapi bisa juga dari daerah lain. Tukang sampah inilah yang mendapat rezeki nomplok jika ibu rumah tangga/asistennya peduli sampah sehingga sampah yang dibuang ke tempat sampah telah terpilah. Atau justru apes jika hunian yang menjadi tanggung jawabnya tidak peduli sampah sehingga dia harus menarik sampah yang memenuhi gerobak sampahnya dengan susah payah karena penuh, padat, berat dan jarak yang harus ditempuh cukup jauh. 
  • Pemulung, yaitu tenaga freelance yang incomenya sangat tergantung rajin/uletnya dia. Tidak akan ada yang memarahi jika dia enggan bekerja. Sangat berbeda dengan tukang sampah yang mendapat honor setiap bulannya bukan? Coba saja dia enggan mengambill sampah dari rumah ke rumah, wuaduh bakal marah-marah deh ibu-ibu kita yang tercinta. Karena bau sampah pasti menguar busuk.

Bisa terlihat bahwa peranan rumah tangga dalam memisah sampah amat vital dan manfaatnya sangat signifikan. Jika seluruh rumah tangga yang berada di Kota Bandung memisah sampahnya (baik karena peraturan maupun disebabkan kesadaran sendiri) , maka pemerintah kota bisa focus membuat program pengelolaan sampah organic seperti pengomposan atau penyediaan biodigester yang menghasilkan gas untuk memasak.

Ah, kita kembali ke pak Agus, salah seorang pengepul yang rangkap jabatan menjadi tukang sampah.  Mengaku gaptek dan tidak memiliki ponsel seperti layaknya semua warga urban, pak Agus ternyata kaya informasi. Dengan cara sederhana dia menerangkan proses pemilahan sampah yang ternyata cukup ribet. Ribet karena produk didesain menggunakan beragam jenis bahan baku. 

Contohnya jenis plastik botol air minum dalam kemasan dibawah ini berbeda dengan jenis plastik tutup botol dan plastik tanda merk disematkan. Berbeda juga dengan beragam botol plastik berwarna.

Plastik air minum dalam kemasan putih bening ini jika dijual dengan tutupnya maka hanya akan dihargai Rp 1.500/kg, sama dengan botol plastik berwarna disebelahnya.
Sedangkan jika tutup botol dan plastik tempat merk produk dilepaskan maka harganya menjadi Rp 3000/kg. jauh banget disparitas harganya bukan?


botol putih bening akan diolah menjadi biji plastik berkualitas lebih tinggi


Ada yang lainnya, menurut pak Agus kaleng bekas minuman yang harganya tinggi adalah  yang kanan (sampah kemasan minuman berenergi) karena termasuk alumunium. Sedangkan kaleng bekas susu (kiri atas), harganya 'kebanting' jelas pak Agus.

beragam sampah yang berbeda proses daurulang dan harganya


Demikian juga kertas kardus. Yang dinamakan kertas kardus adalah contoh kiri bawah sedangkan kardus bekas makanan (kanan bawah) akan diproses menjadi kertas daur ulang kualitas rendah karena itu harganya amat murah. Terlebih sampah kemasan cairan kotak antiseptik yang terkenal dengan tetrapak dibawah ini, sama sekali tidak harganya, jadi tetap dibuang ke TPS sebagai sampah.



Nah trus gimana dong menyikapinya? Ya, cara yang termudah dengan menggunakan tumbler air minum. Karena tidak nyampah ^_^   ………, (wah, itu mah semua juga tau ^_^ ).
Sama seperti teh Tita, pak Agus juga menerangkan jenis-jenis plastik yang tidak laku dijual karena itu sebaiknya dihindari. Bukan saja menimbulkan sampah tetapi juga jenis plastik seperti ini bukan foodgrade, sementara produsen dan konsumen sama-sama tidak tahu. Bahan baku plastik tersebut bisa saja dari plastik daur ulang atau plastik yang termasuk dalam zona merah untuk digunakan sebagai wadah makanan.

Oh ya, selain berprofesi sebagai tukang sampah, pengangkut sampah RW yang dibayar oleh RW setempat, pak Agus sekarang juga merupakan anggota kebersihan kelurahan Cigadung yang mendapat honor dari kecamatan Cibeunying Kaler. Double income deh dia, ditambah menjadi pengepul triple dong ya? Tentu saja ada konsekuensinya, sekarang pak Agus hanya bisa menjual sampah anorganiknya sebulan sekali. 

Cara menemukan lokasi pak Agus dan teh Tita cukup mudah karena Sekemirung merupakan wilayah kelurahan Cigadung. Tepatnya di jalan Cigadung Timur, di sebelah masjid Al Muqorobin  terdapat gapura yang menerangkan kawasan RW 10, silakan masuk. Setelah lapak mi bakso yang lezat,  belok kanan dan silakan tanya keberadaan pak Agus tukang sampah karena kawasan padat penduduk umumnya mudah menemukan alamat seseorang.


Wrote by Maria G Soemitro
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT AUTHOR



Haloooo, saya Maria G Soemitro, seorang ambu (ibu = Bahasa Sunda) dengan 4 orang anak.
Blog ini didedikasikan khusus untuk berbagi perihal sampah. Mengenai saya selengkapnya ada disini Saya bisa dihubungi di ambu_langit@yahoo.com




LATEST POSTS

  • Rumah Kompos Di Antapani
    Rumah Kompos Bina Usaha Sejahtera (dok Maria G. Soemitro) Tulisan ini merupakan sequel dari dari : “Sekali Tepuk Dua Tempat” ...
  • 5 Langkah Atasi Sampah Plastik untuk Bumi yang Berkelanjutan
           5 Langkah Atasi Sampah Plastik untuk Bumi yang Berkelanjutan “Say no to Plastics” Demikian bunyi  banner yang kerap bersliweran di ha...
  • Stop Tayangan OVJ, atau Ganti Property !
    Anak anak tertawa Ibu ibu tertawa Para bapak juga tertawa Gara gara aksi Sule, Azis, Nunung, Andre dan Parto Bercanda...
  • Belajar Dari Pak Herry, Newbie di Persampahan
      lapak pak Herry Manisnya   bisnis persampahan nampaknya menarik minat pak Herry 3 tahun silam. Sebagai newbie, dia tak segan-...
  • Yuk Bikin Bank Sampah di Lingkunganmu
    “Duh, ibu rajin sekali angkat-angkat sampah” Kalimat satire tersebut akrab didengar pengurus Bank Sampah. Maksudnya, ih ibu kok mau si...
  • International Plastic Bag Free Day, Emang Gue Pikirin........ ??
    Maukah Anda Berdiet Kantung Plastik? Hari Bebas Kantung Plastik Sedunia tahun ini akan dilaksanakan pada tanggal  3 Juli 2011 . Tah...
  • Jangan Tertipu Jargon Kantong Plastik Ramah Lingkungan
    Tas ramah lingkungan terbuat dari campuran singkong (dok. Maria G Soemitro) Yang dimaksud kantong plastik ramah lingkungan disini t...
  • Kawasan Bebas Sampah, Langkah Awal Menuju Zero Waste Cities
    source:abnamro.com Dalam 20 tahun terakhir, gerakan No Waste yang kemudian berubah menjadi Zero Waste, bergaung secara masif di A...
  • Kisah Absurd Kantong Plastik Ramah Lingkungan
    kantung plastik ramah lingkungan (dok. Maria Hardayanto) “Hai air, jangan banjir dulu ya………. Aku belum hancur nih. Waktu ur...
  • Kesejahteraan Pemulung Yang Terabaikan
    dok. Yayasan Kontak Indonesia Pemulung dinobatkan sebagai pahlawan lingkungan? Sudah sangat sering didengungkan. Khususnya karena...

Advertisement

Diberdayakan oleh Blogger.
Foto saya
Maria G Soemitro
Lihat profil lengkapku

Waspada, Gagal Paham Ecobrick!

   sumber: azocleantech.com   Waspada, Gagal Paham Ecobrick! Andai ada kasus: Masyarakat di suatu kawasan kelaparan. Namun alih-alih mengiri...

Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ►  2023 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 22 (1)
  • ►  2022 (1)
    • ►  November (1)
      • ►  Nov 28 (1)
  • ►  2019 (2)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 28 (1)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 10 (1)
  • ►  2018 (2)
    • ►  April (2)
      • ►  Apr 18 (1)
      • ►  Apr 09 (1)
  • ►  2017 (7)
    • ►  November (2)
      • ►  Nov 23 (1)
      • ►  Nov 17 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 19 (1)
    • ►  Mei (3)
      • ►  Mei 20 (1)
      • ►  Mei 11 (2)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 21 (1)
  • ►  2016 (6)
    • ►  Oktober (4)
      • ►  Okt 09 (4)
    • ►  Januari (2)
      • ►  Jan 25 (2)
  • ▼  2015 (61)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 14 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 11 (1)
    • ►  Agustus (8)
      • ►  Agu 18 (1)
      • ►  Agu 11 (2)
      • ►  Agu 09 (2)
      • ►  Agu 02 (1)
      • ►  Agu 01 (2)
    • ►  Juli (16)
      • ►  Jul 31 (1)
      • ►  Jul 28 (1)
      • ►  Jul 25 (1)
      • ►  Jul 19 (3)
      • ►  Jul 18 (2)
      • ►  Jul 15 (2)
      • ►  Jul 13 (2)
      • ►  Jul 07 (3)
      • ►  Jul 05 (1)
    • ▼  Juni (16)
      • ►  Jun 30 (2)
      • ►  Jun 29 (2)
      • ►  Jun 28 (2)
      • ►  Jun 25 (2)
      • ►  Jun 24 (2)
      • ►  Jun 11 (1)
      • ▼  Jun 10 (1)
        • Pak Agus Yang Informatif
      • ►  Jun 09 (1)
      • ►  Jun 06 (1)
      • ►  Jun 04 (1)
      • ►  Jun 03 (1)
    • ►  Mei (5)
      • ►  Mei 14 (2)
      • ►  Mei 03 (2)
      • ►  Mei 01 (1)
    • ►  April (1)
      • ►  Apr 24 (1)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 21 (1)
    • ►  Februari (12)
      • ►  Feb 22 (1)
      • ►  Feb 21 (1)
      • ►  Feb 16 (2)
      • ►  Feb 11 (2)
      • ►  Feb 10 (1)
      • ►  Feb 09 (1)
      • ►  Feb 06 (1)
      • ►  Feb 04 (1)
      • ►  Feb 03 (2)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 21 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 11 (1)
  • ►  2012 (20)
    • ►  Desember (2)
      • ►  Des 29 (2)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 27 (1)
    • ►  September (5)
      • ►  Sep 21 (1)
      • ►  Sep 20 (3)
      • ►  Sep 07 (1)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 01 (2)
    • ►  Juli (1)
      • ►  Jul 29 (1)
    • ►  Juni (1)
      • ►  Jun 25 (1)
    • ►  Mei (2)
      • ►  Mei 18 (1)
      • ►  Mei 17 (1)
    • ►  Maret (4)
      • ►  Mar 19 (2)
      • ►  Mar 17 (1)
      • ►  Mar 01 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 29 (1)
      • ►  Feb 14 (1)
  • ►  2011 (15)
    • ►  Oktober (2)
      • ►  Okt 13 (2)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 04 (2)
    • ►  Juli (2)
      • ►  Jul 28 (1)
      • ►  Jul 09 (1)
    • ►  Mei (1)
      • ►  Mei 31 (1)
    • ►  April (5)
      • ►  Apr 10 (1)
      • ►  Apr 07 (2)
      • ►  Apr 05 (1)
      • ►  Apr 03 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 16 (2)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 21 (1)
  • ►  2010 (6)
    • ►  November (3)
      • ►  Nov 29 (3)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 12 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 26 (1)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 05 (1)
  • ►  2009 (4)
    • ►  Desember (3)
      • ►  Des 23 (2)
      • ►  Des 04 (1)
    • ►  November (1)
      • ►  Nov 16 (1)

Label

3 R adipura B3 BandungJuaraBebasSampah bank sampah barang bekas BebasSampahId biodigester biogas debat ilmuwan ecobrick energi Environmental Sustainability Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik industri kreatif Iriana Jokowi kantong plastik kantung plastik keresek KESEJAHTERAAN lifestyle MASA DEPAN CERAH pengepul pengomposan PERENCANAAN KEUANGAN pernak pernik photography pilah sampah ramah lingkungan regulasi reparasi Reverse Vending Machine Ridwan Kamil sampah anorganik sampah organik solusi limbah sosok styrofoam SUN LIFE zero waste

Translate

Laman

  • Halaman Muka
  • green planet
  • Kaisa Indonesia

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Copyright © 2016 Bandung Zero Waste. Designed by OddThemes & Blogger Templates