• Home
  • Download
    • Premium Version
    • Free Version
    • Downloadable
    • Link Url
      • Example Menu
      • Example Menu 1
  • Social
    • Facebook
    • Twitter
    • Googleplus
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Entertainment
  • Travel
  • Contact Us

About Me



Haloooo, saya Maria G Soemitro, seorang ambu (ibu = Bahasa Sunda) dengan 4 orang anak.
Blog ini didedikasikan khusus untuk berbagi perihal sampah. Mengenai saya selengkapnya ada disini Saya bisa dihubungi di ambu_langit@yahoo.com




Bandung Zero Waste

Gaya Hidup Nol Sampah untuk Wujudkan Indonesia Bebas Sampah


paket hemat Hoka Hoka Bento, mmm... maknyusss

Mungkin tidak banyak yang menyangka bahwa resto cepat saji ala Jepang, Hoka Hoka Bento yang pernah dinyatakan syubhat (meragukan) oleh MUI ternyata pemiliknya adalah warganegara Indonesia yaitu Hendra Arifin.  Di tahun 1985, Hendra Arifin melakukan studi banding ke Jepang  kemudian membeli izin untuk menggunakan merek dan technical assistance Hoka Hoka Bento di Indonesia.


Sekarang hak cipta atas merek Hoka-Hoka Bento  sudah dimiliki PT Eka Bogainti dan direktur operasionalpun sudah ditangani generasi kedua yaitu, Paulus Arifin.
Tidak dapat dipungkiri bahwa rasa makanan Hoka Hoka Bento sudah disesuaikan dengan lidah Indonesia sehingga disukai oleh lintas usia dan disajikan pada lintas peristiwa. Kotak-kotak makanan Hoka Hoka Bento dengan mudah kita temui di acara buka puasa bersama, rapat atau di setiap acara makan bersama yang membutuhkan makanan cepat saji dengan rasa makanan disukai hampir di semua kalangan dan harganyapun terjangkau.

Kekurangannya hanya satu tapi fatal. Yaitu kemasan makanan yang terbuat dari styrofoam. Kekurangan yang terpaksa harus dimaklumi  karena sosialisasi BahayaHYPERLINK "http://archive.kaskus.us/thread/4621067" HYPERLINK "http://archive.kaskus.us/thread/4621067"KemasanHYPERLINK "http://archive.kaskus.us/thread/4621067" Styrofoam hampir tidak pernah dilakukan. Bahkan dalam beberapa kali pertemuan penulis dengan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup  Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat, mereka menjamu tamunya dengan Hoka-Hoka Bento berkemasan  styrofoam tersebut. Wah...wah......

kemasan makanan Hoka-Hoka Bento terbuat dari polystyrene



Seperti kita ketahui styrofoam atau polystyrene (PS) merupakan produk dari minyak bumi yang hanya diperbolehkan sekali pakai dan sebaiknya dihindari. Karena riset terkini membuktikan  wadah Styrofoam mengandung dioctyl phthalate (DOP) yang menyimpan zat benzen, suatu larutan kimia yang sulit dilumat oleh sistem percernaan. Benzen ini juga tidak bisa dikeluarkan melalui feses (kotoran) atau urine (air kencing). Akibatnya, zat ini semakin lama semakin menumpuk dan terbalut lemak. Inilah yang bisa memicu munculnya penyakit kanker.
Benzana bisa menimbulkan masalah pada kelenjar tyroid, mengganggu sistem syaraf sehingga menyebabkan kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan menjadi gemetaran, dan menjadi mudah gelisah.

Pada beberapa kasus, benzana bahkan bisa mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian. Saat benzana termakan, dia akan masuk ke sel-sel darah dan lama-kelamaan akan merusak sumsum tulang belakang. Akibatnya produksi sel darah merah berkurang dan timbullah penyakit anemia.

Penggunaan wadah styrofoam di Amerika Serikat, khususnya di Oregon dan California  sudah dilarang  karena Enviromental Protection Agency (EPA) mengklasifikasi styrofoam atau polystyrene sebagai karsinogen manusia. Sedangkan Earth Resourch Foundation menyebutkan bahwa produk busa polystyrene  mengeluarkan lindi bahan kimia beracun yang  dapat mengakibatkan iritasi pada kulit, mata, saluran pernafasan bagian atas dan efek gastrointestinal. Selain itu, paparan kronis polystyrene dapat mempengaruhi system syaraf pusat yang ditunjukkan gejala seperti depresi, sakit kepala, kelelahan, kelemahan dan dapat menyebabkan efek minor pada fungsi ginjal dan darah.
Earth Resource Foundation juga menyebutkan bahwa proses produksi polystyrene menghasilkan limbah padat berbahaya kelima. Pembakaran polystyrene sebaiknya dilarang karena menimbulkan polutan udara pada ozon troposfer. Banyak orang Amerika , khususnya yang tinggal di California dimana terdapat dua cekungan udara terburuk, menderita penyakit pernapasan seperti asma  karena polusi ozon.

The Enviromental Justice Network (EJN) menyatakan pada websitesnya bahwa produsen sudah mengabaikan alternative pilihan  pengganti styrofoam. Hal tersebut dapat dimaklumi karena dalam bisnis pangan selain murah,  styrofoam juga mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Kelebihan lainnya, styrofoam  mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang.  Bentuknya yang ringan menjadikan styrofoam mudah dibawa. Makanan yang disimpan di sana  tetap segar dan utuh.

Berita terakhir yang dirilis Hoka Hoka Bento, mereka akan mengganti kemasan makanannya menjadi kemasan makanan ramah lingkungan. Sayangnya kemasan pengganti tersebut hanya mencampur polystyren dengan zat aditif yang oleh produsennya diberi merek oxium, sehingga dalam waktu 2- 3 tahun kemasan styrofoam itu akan menjadi serpihan akibat suhu, sinar UV dan faktor lain di TPA.
 

Produsen Hoka Hoka Bento rupanya hanya terfokus pada masalah sampah di TPA, tapi melupakan faktor lain yaitu :
  • Apabila polystyren masih digunakan sebagai bahan utama kemasannya, maka resiko makanan terkontaminasi tetap ada (sesuai uraian diatas). Karena  zat campuran zat aditif untuk penghancur plastik hanya berkisar 2-3 %, tergantung kesepakatan produsen dan konsumen yang berimbas pada harga kemasan. 
  • Tidak semua bekas kemasan berakhir ke TPA. Sebagai contoh, dari total volume sampah Kota Bandung sebanyak 7.500 m3 hanya terangkut ke TPA sebanyak 1.500 m3. Karena armada yang dimiliki PD Kebersihan Kota Bandung hanya semampu itu. Apakah kota-kota besar lain di Indonesia mampu mengangkut semua sampah ke TPA? Indikatornya mudah : Apakah sungai yang mengalir di kota tersebut sudah bebas dari sampah ? Apakah sudah tidak ada lagi orang yang membakar sampah di kota tersebut ? Kalau jawabannya : masih ada, berarti kita tidak usah repot bertanya pada Mr Google, karena data yang diberikan PD Kebersihan biasanya tidak akurat. Sisa sampah styrofoam lainnya akan menyumbat sungai, selokan dan mengakibatkan banjir mengingat  styrofoam tidak dapat hancur dialam. Penghancuran styrofoam hanya mengakibatkan serpihan-serpihan kecil tetapi keberadaannya tetap ada.  (Si Styrofoam yang tetap eksis  ^_^).  
  •  Hingga kini belum ada teknologi pendaur ulang Polystyrene menjadi biji Polystyrene. Keberadaannya tidak hanya sulit terdegradasi tapi hanya dapat hancur dengan cara dibakar. Sedangkan pembakaran polystrene berpotensi menyebarkan racun styrene ke mahluk hidup apapun yang menghirupnya.
Jadi gimana dong ? Pingin makan makanan Hok-Ben tanpa meracuni alam dan tubuh sendiri (khususnya tubuh anak-anak kita, hiiiiiiii.......serem !). 

Styrofoam atau polystyrene sebaiknya dihindari. Karena dari 7 klasifikasi  kemasan plastik, ada 3 item yang sebaiknya dihindari, yaitu :  nomor 3 PVC (polyvinyl chloride) , nomor 6 PS (Polystyrene) dan nomor 7 (Other ). Hal tersebut terindikasi dari logonya yang berwarna merah, artinya masih ada 4 pilihan yang bisa diambil sebagai kemasan makanan. Contohnya kemasan makanan dibawah ini :
food grade PP plastic

food grade HDPE plastic


Begitu banyak pilihan plastic selain polystyrene untuk kemasan makanan, misalnya platik nomor 5 :  PP (polypropylene)   yang merupakan pilihan plastik teraman untuk kemasan makanan  atau paling tidak nomor 2 : HDPE (high density polyethylene) ,  karena mempunyai kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik dengan makanan yang dikemas. Memang sih warnanya tidak secantik polystyrene yang seputih salju, tetapi apa artinya cantik kalau ternyata meracuni. Selain itu kita mau beli makanannya atau kemasannya ?

Amerika  Serikat sudah menambah zat aditif pada kemasan PPnya dengan jagung sedangkan Indonesia dengan tapioka (singkong), ini yang paling mungkin karena kemasan  makanan sebaiknya terbuat dari bahan organik. Kalaupun menggunakan bahan anorganik, makanan tersebut dapat dialas daun pisang. Selain mengurangi resiko tercemar zat kimia, penggunaan daun pisang juga akan menumbuhkan semangat pak tani untuk menanam pisang batu/pisang klutuk. Jenis daun pisang klutuk   yang lentur, tidak mudah sobek dan berbau harum memang paling tepat digunakan untuk membungkus nasi timbel atau lemper ayam yang mmmmmmm .....enak banget itu. Harganyapun murah, hanya Rp 500 untuk 2 kompet atau 2 pelepah atau 4 lembar panjang di pasar. Harga di tingkat petani tentunya jauh lebih murah.


Dengan perkiraan omzet Rp 240 juta per hari yang didapat dari 134 outlet, rasanya Hoka Hoka Bento harus mulai mempertimbangkan dampak kesehatan konsumennya. Bukankah konsumen yang sehat berdampak positif bagi kelanggengan usaha Hoka Hoka Bento ?  

Sumber data :
·        http://www.triplepundit.com/2011/03/polystyrene-containers-better-environment-corn-based-alternatives/
·        http://jabar.tribunnews.com/index.php/read/artikel/18989
·        http://koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=78712
·        http://rsud.patikab.go.id/?page=berita&id=37
·       http://www.surabaya-ehealth.org/dkksurabaya/berita/bahaya-kemasan-styrofoam
·       http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2005/03/08/brk,20050308-44,id.html
·       http://green.kompasiana.com/limbah/2010/09/06/oxobag-kantung-plastik-masa-kini/
·       http://permatadibaliklimbah.blogspot.com/2011/04/waspadai-bahaya-kemasan-plastik.html
·       http://tumbuh.wordpress.com/2007/10/30/daun-pisang-klutuk/

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/03/25/21024446/Realisasi.Waralaba.Belum.Ada

sumber foto : disini,  disini  dan disana serta disana



   



Wrote by Maria G Soemitro
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT AUTHOR



Haloooo, saya Maria G Soemitro, seorang ambu (ibu = Bahasa Sunda) dengan 4 orang anak.
Blog ini didedikasikan khusus untuk berbagi perihal sampah. Mengenai saya selengkapnya ada disini Saya bisa dihubungi di ambu_langit@yahoo.com




LATEST POSTS

  • Rumah Kompos Di Antapani
    Rumah Kompos Bina Usaha Sejahtera (dok Maria G. Soemitro) Tulisan ini merupakan sequel dari dari : “Sekali Tepuk Dua Tempat” ...
  • 5 Langkah Atasi Sampah Plastik untuk Bumi yang Berkelanjutan
           5 Langkah Atasi Sampah Plastik untuk Bumi yang Berkelanjutan “Say no to Plastics” Demikian bunyi  banner yang kerap bersliweran di ha...
  • Stop Tayangan OVJ, atau Ganti Property !
    Anak anak tertawa Ibu ibu tertawa Para bapak juga tertawa Gara gara aksi Sule, Azis, Nunung, Andre dan Parto Bercanda...
  • Belajar Dari Pak Herry, Newbie di Persampahan
      lapak pak Herry Manisnya   bisnis persampahan nampaknya menarik minat pak Herry 3 tahun silam. Sebagai newbie, dia tak segan-...
  • Yuk Bikin Bank Sampah di Lingkunganmu
    “Duh, ibu rajin sekali angkat-angkat sampah” Kalimat satire tersebut akrab didengar pengurus Bank Sampah. Maksudnya, ih ibu kok mau si...
  • International Plastic Bag Free Day, Emang Gue Pikirin........ ??
    Maukah Anda Berdiet Kantung Plastik? Hari Bebas Kantung Plastik Sedunia tahun ini akan dilaksanakan pada tanggal  3 Juli 2011 . Tah...
  • Jangan Tertipu Jargon Kantong Plastik Ramah Lingkungan
    Tas ramah lingkungan terbuat dari campuran singkong (dok. Maria G Soemitro) Yang dimaksud kantong plastik ramah lingkungan disini t...
  • Kawasan Bebas Sampah, Langkah Awal Menuju Zero Waste Cities
    source:abnamro.com Dalam 20 tahun terakhir, gerakan No Waste yang kemudian berubah menjadi Zero Waste, bergaung secara masif di A...
  • Kisah Absurd Kantong Plastik Ramah Lingkungan
    kantung plastik ramah lingkungan (dok. Maria Hardayanto) “Hai air, jangan banjir dulu ya………. Aku belum hancur nih. Waktu ur...
  • Kesejahteraan Pemulung Yang Terabaikan
    dok. Yayasan Kontak Indonesia Pemulung dinobatkan sebagai pahlawan lingkungan? Sudah sangat sering didengungkan. Khususnya karena...

Advertisement

Diberdayakan oleh Blogger.
Foto saya
Maria G Soemitro
Lihat profil lengkapku

Waspada, Gagal Paham Ecobrick!

   sumber: azocleantech.com   Waspada, Gagal Paham Ecobrick! Andai ada kasus: Masyarakat di suatu kawasan kelaparan. Namun alih-alih mengiri...

Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ►  2023 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 22 (1)
  • ►  2022 (1)
    • ►  November (1)
      • ►  Nov 28 (1)
  • ►  2019 (2)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 28 (1)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 10 (1)
  • ►  2018 (2)
    • ►  April (2)
      • ►  Apr 18 (1)
      • ►  Apr 09 (1)
  • ►  2017 (7)
    • ►  November (2)
      • ►  Nov 23 (1)
      • ►  Nov 17 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 19 (1)
    • ►  Mei (3)
      • ►  Mei 20 (1)
      • ►  Mei 11 (2)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 21 (1)
  • ►  2016 (6)
    • ►  Oktober (4)
      • ►  Okt 09 (4)
    • ►  Januari (2)
      • ►  Jan 25 (2)
  • ►  2015 (61)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 14 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 11 (1)
    • ►  Agustus (8)
      • ►  Agu 18 (1)
      • ►  Agu 11 (2)
      • ►  Agu 09 (2)
      • ►  Agu 02 (1)
      • ►  Agu 01 (2)
    • ►  Juli (16)
      • ►  Jul 31 (1)
      • ►  Jul 28 (1)
      • ►  Jul 25 (1)
      • ►  Jul 19 (3)
      • ►  Jul 18 (2)
      • ►  Jul 15 (2)
      • ►  Jul 13 (2)
      • ►  Jul 07 (3)
      • ►  Jul 05 (1)
    • ►  Juni (16)
      • ►  Jun 30 (2)
      • ►  Jun 29 (2)
      • ►  Jun 28 (2)
      • ►  Jun 25 (2)
      • ►  Jun 24 (2)
      • ►  Jun 11 (1)
      • ►  Jun 10 (1)
      • ►  Jun 09 (1)
      • ►  Jun 06 (1)
      • ►  Jun 04 (1)
      • ►  Jun 03 (1)
    • ►  Mei (5)
      • ►  Mei 14 (2)
      • ►  Mei 03 (2)
      • ►  Mei 01 (1)
    • ►  April (1)
      • ►  Apr 24 (1)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 21 (1)
    • ►  Februari (12)
      • ►  Feb 22 (1)
      • ►  Feb 21 (1)
      • ►  Feb 16 (2)
      • ►  Feb 11 (2)
      • ►  Feb 10 (1)
      • ►  Feb 09 (1)
      • ►  Feb 06 (1)
      • ►  Feb 04 (1)
      • ►  Feb 03 (2)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 21 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 11 (1)
  • ►  2012 (20)
    • ►  Desember (2)
      • ►  Des 29 (2)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 27 (1)
    • ►  September (5)
      • ►  Sep 21 (1)
      • ►  Sep 20 (3)
      • ►  Sep 07 (1)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 01 (2)
    • ►  Juli (1)
      • ►  Jul 29 (1)
    • ►  Juni (1)
      • ►  Jun 25 (1)
    • ►  Mei (2)
      • ►  Mei 18 (1)
      • ►  Mei 17 (1)
    • ►  Maret (4)
      • ►  Mar 19 (2)
      • ►  Mar 17 (1)
      • ►  Mar 01 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 29 (1)
      • ►  Feb 14 (1)
  • ▼  2011 (15)
    • ►  Oktober (2)
      • ►  Okt 13 (2)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 04 (2)
    • ►  Juli (2)
      • ►  Jul 28 (1)
      • ►  Jul 09 (1)
    • ►  Mei (1)
      • ►  Mei 31 (1)
    • ▼  April (5)
      • ►  Apr 10 (1)
      • ►  Apr 07 (2)
      • ▼  Apr 05 (1)
        • Bahayanya Styrofoam Hok-Ben yang Dinyatakan Ramah ...
      • ►  Apr 03 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 16 (2)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 21 (1)
  • ►  2010 (6)
    • ►  November (3)
      • ►  Nov 29 (3)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 12 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 26 (1)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 05 (1)
  • ►  2009 (4)
    • ►  Desember (3)
      • ►  Des 23 (2)
      • ►  Des 04 (1)
    • ►  November (1)
      • ►  Nov 16 (1)

Label

3 R adipura B3 BandungJuaraBebasSampah bank sampah barang bekas BebasSampahId biodigester biogas debat ilmuwan ecobrick energi Environmental Sustainability Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik industri kreatif Iriana Jokowi kantong plastik kantung plastik keresek KESEJAHTERAAN lifestyle MASA DEPAN CERAH pengepul pengomposan PERENCANAAN KEUANGAN pernak pernik photography pilah sampah ramah lingkungan regulasi reparasi Reverse Vending Machine Ridwan Kamil sampah anorganik sampah organik solusi limbah sosok styrofoam SUN LIFE zero waste

Translate

Laman

  • Halaman Muka
  • green planet
  • Kaisa Indonesia

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Copyright © 2016 Bandung Zero Waste. Designed by OddThemes & Blogger Templates