• Home
  • Download
    • Premium Version
    • Free Version
    • Downloadable
    • Link Url
      • Example Menu
      • Example Menu 1
  • Social
    • Facebook
    • Twitter
    • Googleplus
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Entertainment
  • Travel
  • Contact Us

About Me



Haloooo, saya Maria G Soemitro, seorang ambu (ibu = Bahasa Sunda) dengan 4 orang anak.
Blog ini didedikasikan khusus untuk berbagi perihal sampah. Mengenai saya selengkapnya ada disini Saya bisa dihubungi di ambu_langit@yahoo.com




Bandung Zero Waste

Gaya Hidup Nol Sampah untuk Wujudkan Indonesia Bebas Sampah



dok. Yayasan Kontak Indonesia
dok. Yayasan Kontak Indonesia

Pemulung dinobatkan sebagai pahlawan lingkungan? Sudah sangat sering didengungkan. Khususnya karena lingkup kerjanya memunguti sampah anorganik yang sulit terdegradasi dan  mengandung zat-zat membahayakan. Sehingga keberadaannya dianggap pahlawan, padahal apabila mau jujur mereka pasti enggan berjibaku dengan sampah yang kotor, bau dan menjijikkan tersebut.
Mereka memang kelompok termarginalkan yang terpaksa mencari nafkah dengan modal kemauan mengais sampah rumahtangga walau harus bersaing ketat dengan sesama pemulung dan memperoleh pendapatan kurang lebih Rp 10.000-Rp 20.000/hari. Dengan penghasilan seminim itu mereka hanya mampu sekedar hidup, sekedar makan dan minum. Sedangkan untuk tidur mereka mengandalkan emperan toko. Bagaimana pemenuhan kebutuhan pendidikan dan kesehatan keluarga mereka? Untuk sementara hanya mimpi!

Data jumlah pemulung yang memiliki tempat tinggal di kota Bandung pada tahun 2006  menunjukkan angka 800 orang yang tersebar di 24 titik. Ditambah jumlah mereka yang baru datang dan mempunyai kebiasaan nomaden karena berpindah-pindah tempat, pastinya angkanya  lebih banyak lagi. Tetapi problem mereka sama,.tidak mempunyai jaminan kesehatan karena tidak mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) Bandung. Akses mendapatkan Jamkesmas atau  program “Bawaku Sehat”, suatu program jaminan kesehatan bagi golongan tak mampu yang dicanangkan pemerintah kota Bandung hanyalah akses tak terjangkau bagi mereka.

Berdasarkan realita itu Yayasan Kontak, suatu yayasan yang selama ini menjalin  kerjasama dengan pemulung sebagai ujung tombak pemilahan sampah, khususnya tetrapak bekerja sama dengan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) “Surya Sumirat” mengadakan pemeriksaan kesehatan rutin setiap 6 bulan sekali. Setiap pasien mendapat kartu JPKM untuk pemeriksaan ulang dan obat-obatan gratis.

Untuk kesekian kalinya pada hari Minggu, 25 September 2011, bersama JPKM Surya Sumirat,  Yayasan Kontak Indonesia menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan dengan mengundang 300 pemulung di gedung Puwnten yang terletak di depan Gedung Merdeka, jalan Asia Afrika Bandung.

13170695852012142065
Dari 300 pemulung yang berhasil diundang, ada 203 orang yang datang. “Umumnya mereka mengalami masalah gangguan pernapasan, ISPA dan gatal-gatal, ya maklumlah sehari-hari bergaul dengan sampah” ujar dokter yang memeriksa mereka.

Seusai pemeriksaan kesehatan mereka mendapat hidangan gratis yang disediakan panitia dalam gerobak-gerobak layaknya pesta resepsi pernikahan. Lengkap dengan biduan yang bernyanyi diiringi organ tunggal. Sehingga mereka terhibur dan ikut larut berjoged bersama sang biduan. Ya suasana pemeriksaan kesehatan kali ini menyerupai pesta kecil komunitas pemulung.

Bagi masyarakat umum yang ingin mengikuti kegiatan ini, bebas datang. Apabila  berkenan sukarela menyumbang, disiapkan kotak pakaian bekas layak dan  buku bacaan bekas yang diharapkan dapat menambah wawasan para pemulung.

Khusus pakaian bekas layak pakai, pantia menyortir dan menyuci kemudian  dikumpulkan dalam satu stand untuk dijual seharga Rp 1.000-Rp 2.000. Hasil penjualan disimpan sebagai kas kesehatan mereka. Mereka juga menerima sampah hasil pemilahan seperti kertas, kaleng, plastik dan kemasan aseptic (tetrapak).

1317069658554789583
Secara keseluruhan acara Bakti Sosial kali ini mampu membuat para pemulung tersenyum, baik yang mendapat doorprize maupun tidak. Karena mereka memang memerlukan hiburan gratis sesudah setiap hari bergumul dengan sampah, dari pukul 04.00 pagi hingga senja menjelang,  demi sesuap nasi.
Untuk mereka, kiasan sesuap nasi sungguhlah tepat.

13170685121394806064
1317068584174798432
131706863819460768713170687884488042051317068849610350744
1317069217777305711
Endy, Direktur Yayasan Kontak menggendong anak pemulung

Wrote by Maria G Soemitro





131325626549537027
Bersaling #3 Pusdai, Sabtu, 5 Oktober 2007













Buka puasa bersama seolah menjadi kebiasaan di bulan Ramadhan. Di sekolah, di kantor antar komunitas dan di Kompasiana. Demikian juga Buka Puasa bersama anak yatimpiatu.

Melihat kebiasaan yang mengarah menjadi tradisi ini, para pegiat lingkungan seperti Walhi, Konus, tim Greeners Magazine menggagas ide agar ajang silaturahmi bisa lebih bermanfaat yaitu menyisipinya dengan edukasi lingkungan. Karena  edukasi lingkungan selama ini hanya sebatas ruang kelas dalam bentuk pendidikan lingkungan hidup. Sebatas ruang seminar yang hanya diikuti oleh orang-orang yang kebetulan peduli. Jadi mengapa tidak disebarkan pada setiap penduduk Indonesia khususnya anak-anak. Anak-anak generasi pewaris bumi yang mempunyai kewajiban memelihara dan melestarikannya.

Maka sejak Ramadhan tahun 2005 diadakan acara ngabuburit dan buka puasa bersama anak yatim piatu. Kegiatan ini diberi nama Bersaling, singkatan Berbuka Sambil Ingat Lingkungankarena seusai  buka puasa bersama, acara dilanjutkan dengan menonton film bertema lingkungan dan membahasnya. Para sukarelawan/penggiat lingkungan mendampingi para anak yatim piatu agar kegiatan berjalan lancar dan mereka paham terhadap apa yang ditonton. Nggak lucukan, kalau para anak yatim ini malah mengantuk sewaktu menonton film karena tidak mendapat pengarahan yang tepat.

Apa saja film yang ditayangkan? Banyak! Mulai film tentang air. Bagaimana proses alam menyimpan air kemudian berapa lama proses yang dibutuhkan agar air yang tersimpan dibumi berubah menjadi air tanah. Film tentang hakekat pohon, tentang bumi, tentang produk hijau, tentang energy terbarukan dan masih banyak lagi  lainnya.

Masyarakat pun diajak turut serta dengan cara membeli tiket Bersaling. Satu tiket Bersalingseharga Rp 40.000 berarti tiket buka puasa plus mentraktir satu anak yatimpiatu. Setiap orang bisa membeli lebih dari satu tiket Bersaling,  makin banyak tiket dibeli  otomatis memberi kesempatan lebih banyak bagi anak yatim piatu. Tidak bisa datang atau ingin memberi lebih? Ada tiket donasi dengan kelipatan Rp 10 ribu. Kegiatan Bersaling bulan Ramadhan  tahun ini akan diadakan pada tanggal 21 Agustus 2011 bertempat di Kologdam , jalan Aceh no 50 Bandung. Target pegiat Bersaling  adalah menyelenggarakannya di kota-kota besar lain. Karena itu  melaksanakan  Bersaling  di Jakarta pada tahun 2012 bukanlah keinginan yang berlebihan.

Rasanya terlalu naif apabila berharap pertemuan beberapa jam dengan frekuensi sekali dalam  setahun  bisa mengedukasi anak-anak dan merubah mereka menjadi lebih peduli lingkungan. Karena itu kegiatan ini hanya entry point agar anak-anak dan pembimbing mereka tertarik dan menjadikan kegiatan lingkungan hidup sebagai kegiatan ekstrakuler.  Lebih baik lagi apabila mereka bersedia menerapkan di panti asuhan. Untuk itu disiapkan modul-modul pembelajaran oleh LSM terkait. Bukankah menjadikan kegiatan lingkungan sebagai suatu gaya hidup akan lebih bermanfaat daripada mengerjakannya sesekali di lingkungan sekolah.

Kegiatan ini juga menjembatani banyak pihak. Baik pejabat publik, komunitas lingkungan hidup, masyarakat dan anak-anak yatim piatu yang sebelumnya hanya mendapat kiriman uang sedekah atau beras tanpa diketahui sosok-sosok kecilnya. Mereka adalah pewaris bumi. Siapa yang dapat memprediksi kiprah mereka kelak. Bukan tak mungkin salah seorang diantara mereka akan menjadi menteri atau bahkan presiden Republik Indonesia.

Dan ketika waktu itu tiba, mereka sudah cukup mendapat bekal untuk melestarikan bumi Indonesia. Mampu menghukum pelaku illegal logging, memberlakukan kebijakan energy bersih, menolak eksploitasi sumber air untuk diekspor yang hanya dihargai dengan amat rendah. Mereka akan menjadi manusia mandiri yang mampu berkata tidak pada perbudakan ekonomi dengan menjual murah sumber daya alam. Semoga!
sumber gambar : disini dan disini
Wrote by Maria G Soemitro
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT AUTHOR



Haloooo, saya Maria G Soemitro, seorang ambu (ibu = Bahasa Sunda) dengan 4 orang anak.
Blog ini didedikasikan khusus untuk berbagi perihal sampah. Mengenai saya selengkapnya ada disini Saya bisa dihubungi di ambu_langit@yahoo.com




LATEST POSTS

  • Rumah Kompos Di Antapani
    Rumah Kompos Bina Usaha Sejahtera (dok Maria G. Soemitro) Tulisan ini merupakan sequel dari dari : “Sekali Tepuk Dua Tempat” ...
  • 5 Langkah Atasi Sampah Plastik untuk Bumi yang Berkelanjutan
           5 Langkah Atasi Sampah Plastik untuk Bumi yang Berkelanjutan “Say no to Plastics” Demikian bunyi  banner yang kerap bersliweran di ha...
  • Stop Tayangan OVJ, atau Ganti Property !
    Anak anak tertawa Ibu ibu tertawa Para bapak juga tertawa Gara gara aksi Sule, Azis, Nunung, Andre dan Parto Bercanda...
  • Belajar Dari Pak Herry, Newbie di Persampahan
      lapak pak Herry Manisnya   bisnis persampahan nampaknya menarik minat pak Herry 3 tahun silam. Sebagai newbie, dia tak segan-...
  • Yuk Bikin Bank Sampah di Lingkunganmu
    “Duh, ibu rajin sekali angkat-angkat sampah” Kalimat satire tersebut akrab didengar pengurus Bank Sampah. Maksudnya, ih ibu kok mau si...
  • International Plastic Bag Free Day, Emang Gue Pikirin........ ??
    Maukah Anda Berdiet Kantung Plastik? Hari Bebas Kantung Plastik Sedunia tahun ini akan dilaksanakan pada tanggal  3 Juli 2011 . Tah...
  • Jangan Tertipu Jargon Kantong Plastik Ramah Lingkungan
    Tas ramah lingkungan terbuat dari campuran singkong (dok. Maria G Soemitro) Yang dimaksud kantong plastik ramah lingkungan disini t...
  • Kawasan Bebas Sampah, Langkah Awal Menuju Zero Waste Cities
    source:abnamro.com Dalam 20 tahun terakhir, gerakan No Waste yang kemudian berubah menjadi Zero Waste, bergaung secara masif di A...
  • Kisah Absurd Kantong Plastik Ramah Lingkungan
    kantung plastik ramah lingkungan (dok. Maria Hardayanto) “Hai air, jangan banjir dulu ya………. Aku belum hancur nih. Waktu ur...
  • Kesejahteraan Pemulung Yang Terabaikan
    dok. Yayasan Kontak Indonesia Pemulung dinobatkan sebagai pahlawan lingkungan? Sudah sangat sering didengungkan. Khususnya karena...

Advertisement

Diberdayakan oleh Blogger.
Foto saya
Maria G Soemitro
Lihat profil lengkapku

Waspada, Gagal Paham Ecobrick!

   sumber: azocleantech.com   Waspada, Gagal Paham Ecobrick! Andai ada kasus: Masyarakat di suatu kawasan kelaparan. Namun alih-alih mengiri...

Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ►  2023 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 22 (1)
  • ►  2022 (1)
    • ►  November (1)
      • ►  Nov 28 (1)
  • ►  2019 (2)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 28 (1)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 10 (1)
  • ►  2018 (2)
    • ►  April (2)
      • ►  Apr 18 (1)
      • ►  Apr 09 (1)
  • ►  2017 (7)
    • ►  November (2)
      • ►  Nov 23 (1)
      • ►  Nov 17 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 19 (1)
    • ►  Mei (3)
      • ►  Mei 20 (1)
      • ►  Mei 11 (2)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 21 (1)
  • ►  2016 (6)
    • ►  Oktober (4)
      • ►  Okt 09 (4)
    • ►  Januari (2)
      • ►  Jan 25 (2)
  • ►  2015 (61)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 14 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 11 (1)
    • ►  Agustus (8)
      • ►  Agu 18 (1)
      • ►  Agu 11 (2)
      • ►  Agu 09 (2)
      • ►  Agu 02 (1)
      • ►  Agu 01 (2)
    • ►  Juli (16)
      • ►  Jul 31 (1)
      • ►  Jul 28 (1)
      • ►  Jul 25 (1)
      • ►  Jul 19 (3)
      • ►  Jul 18 (2)
      • ►  Jul 15 (2)
      • ►  Jul 13 (2)
      • ►  Jul 07 (3)
      • ►  Jul 05 (1)
    • ►  Juni (16)
      • ►  Jun 30 (2)
      • ►  Jun 29 (2)
      • ►  Jun 28 (2)
      • ►  Jun 25 (2)
      • ►  Jun 24 (2)
      • ►  Jun 11 (1)
      • ►  Jun 10 (1)
      • ►  Jun 09 (1)
      • ►  Jun 06 (1)
      • ►  Jun 04 (1)
      • ►  Jun 03 (1)
    • ►  Mei (5)
      • ►  Mei 14 (2)
      • ►  Mei 03 (2)
      • ►  Mei 01 (1)
    • ►  April (1)
      • ►  Apr 24 (1)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 21 (1)
    • ►  Februari (12)
      • ►  Feb 22 (1)
      • ►  Feb 21 (1)
      • ►  Feb 16 (2)
      • ►  Feb 11 (2)
      • ►  Feb 10 (1)
      • ►  Feb 09 (1)
      • ►  Feb 06 (1)
      • ►  Feb 04 (1)
      • ►  Feb 03 (2)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 21 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 11 (1)
  • ►  2012 (20)
    • ►  Desember (2)
      • ►  Des 29 (2)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 27 (1)
    • ►  September (5)
      • ►  Sep 21 (1)
      • ►  Sep 20 (3)
      • ►  Sep 07 (1)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 01 (2)
    • ►  Juli (1)
      • ►  Jul 29 (1)
    • ►  Juni (1)
      • ►  Jun 25 (1)
    • ►  Mei (2)
      • ►  Mei 18 (1)
      • ►  Mei 17 (1)
    • ►  Maret (4)
      • ►  Mar 19 (2)
      • ►  Mar 17 (1)
      • ►  Mar 01 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 29 (1)
      • ►  Feb 14 (1)
  • ▼  2011 (15)
    • ▼  Oktober (2)
      • ▼  Okt 13 (2)
        • Kesejahteraan Pemulung Yang Terabaikan
        • Bersaling, Berbuka Sambil Ingat Lingkungan
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 04 (2)
    • ►  Juli (2)
      • ►  Jul 28 (1)
      • ►  Jul 09 (1)
    • ►  Mei (1)
      • ►  Mei 31 (1)
    • ►  April (5)
      • ►  Apr 10 (1)
      • ►  Apr 07 (2)
      • ►  Apr 05 (1)
      • ►  Apr 03 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 16 (2)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 21 (1)
  • ►  2010 (6)
    • ►  November (3)
      • ►  Nov 29 (3)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 12 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 26 (1)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 05 (1)
  • ►  2009 (4)
    • ►  Desember (3)
      • ►  Des 23 (2)
      • ►  Des 04 (1)
    • ►  November (1)
      • ►  Nov 16 (1)

Label

3 R adipura B3 BandungJuaraBebasSampah bank sampah barang bekas BebasSampahId biodigester biogas debat ilmuwan ecobrick energi Environmental Sustainability Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik industri kreatif Iriana Jokowi kantong plastik kantung plastik keresek KESEJAHTERAAN lifestyle MASA DEPAN CERAH pengepul pengomposan PERENCANAAN KEUANGAN pernak pernik photography pilah sampah ramah lingkungan regulasi reparasi Reverse Vending Machine Ridwan Kamil sampah anorganik sampah organik solusi limbah sosok styrofoam SUN LIFE zero waste

Translate

Laman

  • Halaman Muka
  • green planet
  • Kaisa Indonesia

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Copyright © 2016 Bandung Zero Waste. Designed by OddThemes & Blogger Templates