Yang Keren Yang BABE
Diiiringi
musik yang menghentak, seorang anak laki-laki muda keren nan trendy mengemudikan Honda CRVnya keluar dari
pelataran parkir BABE, kemudian menghilang dalam kerumunan padatnya lalu lintas
jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung. Sesaat tadi saya sempat melihatnya
memilih gitar bekas, mencoba, memilih yang lain sebelum akhirnya memutuskan
untuk membeli dengan membayar menggunakan kartu kredit di kasir.
Kini,
jual beli barang bekas bukan lagi milik lapak kumuh nan kotor, tapi sudah
merambah ke bangunan megah dan terletak di pinggir jalan protokol yang
strategis. Idenya sih sederhana, yaitu bagaimana agar barang layak pakai bisa
digunakan ulang oleh yang memerlukan. Contohnya kasus gitar diatas. Mungkin pemiliknya
sudah tidak memerlukan gitar tersebut atau dia ingin membeli gitar lain tapi
uang tabungannya belum cukup, maka tempat penjualan barang bekas (BABE) inilah
solusinya.
Selain
BABE dan tempat penjualan offline lainnya, siapapun tahu portal online tempat
penjual menitipkan barang bekasnya, mulai dari pakaian hingga mobil dapat
dipilih dan dibandingkan dengan produk bekas lainnya. Bedanya karena penjualan
online, maka pembeli harus berhati-hati. Sebaiknya datangi tempat penjual untuk
memastikan detail barang sesuai dengan yang tertulis di display sebelum memutuskan
membeli dan membayar.
Seingat
penulis, praktek penjualan barang bekas ini dulu dimulai dengan garage sale. Tujuannya untuk amal,
barang-barang yang tak terpakai dikumpulkan di suatu garasi dan di jual pada khalayak
ramai, hasil penjualan disumbangkan. Tapi kini penjualan barang bekas tidak lagi bersifat temporer karena
menguntungkan bagi mereka yang punya ‘bakal sampah’ segunung dan calon pembeli
yang berminat pada sampah tersebut. Asalkan barangnya bagus dan harganya murah,
maka angkutttt ,,, ……… ^-^ Setidaknya itulah penjelasan gadis manis,
karyawan BABE yang menemui saya dan menjelaskan syarat dan ketentuan jika
hendak menitipkan barang disini.
Pingin
tahu juga syarat dan ketentuannya? Katanya gini nih, setiap barang yang
dititipkan ke BABE tidak bisa kita hargai sesuka-suka gue, tapi ada penilaian
bersama agar barang dihargai wajar. Sehingga calon pembeli dan penjual sama-sama puas,
tentu BABE sebagai tempat transit barang juga puas karena komisi penjualan sebesar
20 % masuk ke rekeningnya.
Komisi
20 % hanya berlaku pada barang seharga Rp 1000.000 keatas sedangkan harga
dibawah Rp 100.000 dikenai tarif 26 %. Lho kok lebih mahal? Mungkin karena
lebih ribet ya? Selama penyimpanan di BABE, barang tersebut terkena biaya
administrasi Rp10.000 untuk 30 hari, jika belum ada pembeli hingga 30 hari, ya
harus tambah biaya administrasi Rp 10.000, begitu terus hingga 3 x 30 hari. Sesudah
itu harus diangkut pergi. Sedangkan biaya admintrasi barang diatas Rp 1 juta
rupiah dikenai biaya administrasi Rp 17.000/unit.
Kok
mahal dan belibet ya? Ya ngga lah, cobain deh kalo jualan sendiri … ^^ … karena
pembeli tidak bisa diduga. Seperti kata gadis cantik diatas, “Kemarin ada sofa
kuning datang seharga Rp 2,5 juta, eh belum sehari , udah ada yang beli. Sedangkan
sofa kotak-kotak disana, sudah sebulan lebih belum laku juga,” jelas si gadis
ayu. Na kan, coba kita sendiri yang jualan sofa itu. Jika beruntung ya bisa
langsung dibeli, jika tidak ya ‘tertanam’ deh kita di rumah untuk jualan sofa
^-^
Apa
peran unit usaha seperti BABE dalam
meminimalisir sampah kota? Sebagai pebisnis tentunya mereka mengejar keuntungan
setinggi mungkin. Kitalah sebagai konsumen sekaligus pelaku penghasil sampah
yang harus bersikap bijak. Apa salahnya mencari barang yang dibutuhkan di toko
semacam ini, atau menjual barang bekas yang dimiliki. Kalo beruntung bisa tukar
tambah deh, kita berhasil menyingkirkan barang yang tidak diperlukan , sebagai
gantinya ada barang yang benar-benar bermanfaat di rumah.
Ingin
berkunjung ke BABE yang berlokasi di jalan LLRE Martadinata nomor 111 Kota
Bandung? Silakan datang langsung karena tempatnya cukup strategis, diseputaran
factory outlet (FO) yang kini menjamur di jalan Riau (nama lama sebelum berubah
menjadi jalan LLRE Martadinata). BABE buka nyaris seharian sejak pukul 08.30 hingga pukul 22.00,
sedangkan Sabtu dan Minggu buka hingga pukul 23.00, lumayan untuk cuci mata. Sekedar
melihat-lihat produk bermerk seperti jam tangan, baju, tas, sepatu, sepeda, produk elektronik dan perabotan rumah
tangga semua ada. Mungkin ada yang kita butuhkan, dipihak lain mungkin kita
ingin mengosongkan isi gudang yang terlalu lama penuh dan menjadi rumah tikus. Semoga beruntung ^_^
0 komentar