Lapak Pak Darwan yang Ngumpet
Gampang
gampang susah merupakan pengalaman yang dialami hampir semua detektif bebassampahid ketika mencari titik lokasi yang
terdaftar. Terkadang kelimpungan bak memasuki labirin, kala lain melalui titik
lokasi begitu saja tanpa menyadari bahwa tujuannya sudah terlewat. Penyebabnya karena umumnya pengelola tidak memasang papan
nama tanda usahanya.
Pengalaman
tersebut saya alami ketika mencari titik lokasi pak Darwan di Sekemirung A 58,
Kelurahan Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung. Kumpulan rumah di
pemukiman padat ini tak beraturan, hanya
dibatasi jalan kecil selebar 0,5 meter – 1 meter. Tapi membawa berkah
tersendiri karena setiap penghuni rumah umumnya saling mengenal. Mereka akan
menjawab dengan rinci bahkan tak segan menunjukkan titik lokasi yang dimaksud.
Termasuk menunjukkan lapak pak Darwan yang ternyata ‘ngumpet’ , tidak
menunjukkan lapak pengepul.
Diantara
bangunan rumah yang tak beraturan dan jemuran baju disana sini, lokasi pak
Darwan memang tidak menyolok menandakan sebagai pengepul. Usaha jual beli
sampah anorganik/barang bekas rupanya sangat menjanjikan. Terbukti di kawasan
RW 10 Kelurahan Cigadung ini banyak sekali ditemukan lapak pengepul kecil.
Sedangkan lapak pengepul besar umumnya berada diluar kawasan. Karena pengepul
besar karena harus menaik turunkan tumpukan sampah anorganik ke mobil angkutan
sebesar truk atau terkadang hanya seukuran kendaraan pick-up yang tentu saja
tidak dapat masuk ke gang kecil. Banyak juga yang memiliki keduanya. Kepemilikan
kendaraan menunjukkan seberapa besar omzet per harinya.
Pak
Darwan sendiri hanya membeli sampah anorganik dari penduduk sekitar dan tukang
rongsok. Persaingan ketat di pemukiman padat mengharuskan pak Darwan berani membeli sampah anorganik dengan harga tinggi
yang berimbas tipisnya profit yang didapat. Karena persis seperti unit usaha lainnya,
pelaku tidak hanya memerlukan modal tapi juga lokasi yang strategis.
Jadi
mereka yang bermodal cekak, harus puas beroperasi seperti pak Darwan yang hanya
sanggup seminggu sekali mengirimkan sampah anorganik yang dibelinya. Bandingkan
dengan pengepul besar yang tiap hari dikunjungi truk/mobil pik-up untuk menaik
turunkan sampah anorganik dan dijual ke Bandar besar yang mengkhususkan diri
pada jenis sampah anorganik tertentu. Contohnya Bandar Besar Rindu
Order yang khusus membeli dan memproses ulang kertas bekas.
Walikota
Bandung, Ridwan Kamil memang menjanjikan kredit melati bagi usaha kecil seperti
pak Darwan, dengan persyaratan sebagai berikut:
Kredit
Melati nyaris tanpa bunga yang merupakan dana bergulir ini sangat membantu
usaha kecil seperti pak Darwan, tapi kok harus mensyaratkan
BPKB/SHM/Tabungan/Deposito ya? Karena kalo mereka memiliki dana pastinya sudah
mengontrak lokasi yang lebih strategis untuk usaha jual beli barang
rongsokannya. Modal tambahan juga
dibutuhkan untuk merekrut tukang rongsok
menjemput bola sampah anorganik, komoditi persampahan yang tidak dinyana akan
diperebutkan dengan sengit.
Wah
dari ngobrol soal lokasi pak Darwan yang ngumpet kok merambah ke kredit melati
ya? Ok deeee… cekidot jika ingin berkunjung ke lapak pak Darwan yang ngumpet di Sekemirung A58. Dapat ditemukan sesudah memasuki gerbang RW
10 Kelurahan Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung, yang terletak di
jalan Cigadung Raya Timur. Jangan lupa, ada mi bakso yang enak lho di kawasan
ini, beneran deh ……… ^-^
0 komentar