Cuma Disini, Rp 10.000 dapat 3 Pasang Sepatu
Wow
hari gini beli sepatu seharga sepatu Rp
10.000 dapat 3 pasang? Yang bener aja …… ??
Beneran ada lho, di lapak Ibu Popon kita bisa
membayar Rp 10.000 untuk 3 pasang sepatu bekas. Kemudian ada baju seragam SD
seharga Rp 2.500 padahal jika baru baju seragam SD itu harganya belasan ribu
hingga puluhan ribu setiap bajunya. Sungguh sangat membantu mereka yang
membutuhkan, terlebih baju seragam merupakan baju yang mudah nampak kumuh bin
kumel. Maklum dipakai seharian, apalagi jika seorang anak hanya memiliki 2
pasang seragam, wah bakal pakai, cuci , kering, pakai, cuci deh.
Tentu
saja baju dan sepatu bekas yang dijual Ibu Popon tidak sekinclong barang jualan
di toko BABE. Tempatnyapun berbeda jauh.
Terletak dibawah pohon rindang yang tidak tersentuh satpol PP ,
keberadaan lapak Ibu Popon nampak
menyolok di sepanjang jalan Cihapit.
Berbeda dengan lapak baju perempuan yang terkesan seadanya. Lapak baju bekas pria terkesan lebih aman dan tertata. Mungkin karena
keberadaan lapak baju bekas pria sudah berusia puluhan tahun. Sesudah itu
barulah bermunculan lapak baju perempuan. Bahkan lapak Ibu Popon dulu begitu
sederhana, hanya berupa gelaran tikar tempat Ibu Popon meletakkan baju bekasnya
sehingga calon pembeli mudah memilih dan membeli. Kini, baju-baju bekas Ibu
popon sudah mempunyai rumah berupa
rak kaca berkunci. Bandingkan dengan lapak baju pria yang memiliki lemari kayu
atau lemari besi berkunci sehingga aman ketika pemilik lapak pulang ke rumah di
sore hari.
Berapa
harga baju bekas pria? Baju dan sepatu bekas pria khususnya celana
jeans, jacket dan sepatu kualitasnya nampak lebih bermutu dibanding baju
perempuan. Ternyata memang berbeda jauh,
harga celana jeans di kisaran Rp 50.000,
harga jacket Rp 300.000 dan sepatu Rp 50.000 – Rp 300.000. Mungkin karena
pedagang di lapak laki-laki membeli barang per satuan , sedangkan ibu Popon
membeli dalam karung sehingga harus dipilah-pilah lagi. Persamaannya, mereka
membeli baju bekas dari warga masyarakat Indonesia juga, bukan barang bekas
impor yang dikirim ke Indonesia dalam container.
lapak pakaian bekas pria |
Seperti diketahui hingga kini
tidak ada kejelasan dari pihak berwenang yang bertugas menjawab ketakutan warga
yaitu adakah kuman penyakit dari luar Indonesia yang menempel pada baju bekas
impor? Dan yang terpenting hingga kapan Indonesia akan mengizinkan SAMPAH dalam
bentuk baju bekas, tas bekas hingga baju dalam bekas diimpor ke Indonesia?
Walau angkanya tidak signifikan, beredarnya produk bekas dalam negeri ke unit usaha
barang bekas dalam negeri ini sangat membantu pertumbuhan ekonomi. Seseorang
yang membutuhkan uang bisa menjual baju bekasnya ke lapak pak Hanhan atau Ibu
Popon di jalan Cihapit. Kemudian mereka yang membutuhkan membeli barang bekas
tersebut dengan memberikan sedikit laba pada penjual. “Cepat engganya baju
terjual tergantung model dan kondisi baju,” kata Ibu Popon, “bukan karena mau
Lebaran atau apa”. Iya juga ya, pembeli
yang datang pastilah karena membeli
sesuai kebutuhannya, bukan sekedar konsumerisme
BABE
dan lapak baju bekas di pinggir jalan Cihapit memang berbeda jauh dalam
penampilan. Tapi manfaat yang mereka berikan sama yaitu:
1. Memperpanjang
usia produk.
2. Uang beredar di barang bekas bukan barang baru.
3. Konsumen selektif membeli produk, tidak asal
membeli karena tergiur model. Dengan memperhitungkan kualitas, maka usia
produk tahan lebih lama dan juga bisa dijual kembali.
Ingin
berkunjung ke lapak baju bekas Cihapit? Silakan, keberadaan mereka tidak jauh
dari Pasar Cihapit, menuju jalan Cibeunying Selatan. Buka dari jam 06.30 sampai
dengan jam 15.30, hari Minggu/libur, mereka tetap buka.
Ibu Popon siap-siap pulang |
0 komentar