Ira Ratna, Perempuan Cantik Dibalik Kreativitas Limbah Kain
Selama
ini isu sampah anorganik selalu sekitar plastik dan lamanya plastik terurai di
alam sehingga harus dijauhi/dikurangi atau bahkan ditolak penggunaannya.
Padahal ada banyak jenis sampah anorganik lainnya, salah satunya sampah kain
yang umumnya dibuang ke tempat sampah juga. Mungkin karena waktu terurai di
tanah tergolong singkat maka jarang yang membahas sampah kain. Padahal sampah
apapun akan menjadi problem rumit jika tidak bijaksana menyikapinya.
Adalah
Ira Ratna, perempuan muda cantik jelita yang bulan Maret lalu melepas masa lajangnya. Dia aktif berperan mendaur ulang ulang sampah kain agar tidak langsung
dibuang ke bumi. Berawal iseng membuat
bros dari kain bekas/kain sisa/limbah kain. Kain – kain tersebut digunting dan
dirangkai dengan bahan lainnya hingga membentuk bros cantik.
Rupanya
teman-temannya tertarik hasil karya Ira dan akhirnya berkat pemasaran dari
mulut ke mulut, Ira mulai merintis usahanya. Tidak hanya offline, hasil karya
Ira bisa dilihat di akun facebook dan instagram @bengkel_aksesoris yang
digembok. Maklumlah industry ini rawan peniruan sehingga karya yang dihasilkan
melalui proses panjang dan susah payah, eh dicontek dalam sekejap.
Karena
itu akhirnya Ira lebih memilih maklun yaitu mengerjakan pesanan dalam jumlah
besar dari brand terkenal. Harganya lebih
miring tapi Ira tidak harus bersusah payah memasarkan produknya. Ira cukup
menerima pesanan dengan uang muka, mengerjakan pesanan dan menerima sisa
pembayaran ketika barang selesai dikerjakan. Berkarung-karung limbah kain
berbagai jenis dan berbentuk tak beraturan, mampu disulap Ira menjadi berbagai
produk cantik, seperti bros, bando dan cepol (pengganti sanggul rambut).
Tinggal
di pemukiman padat penduduk yang khas yaitu di jalan Gang Setia 41, lokasi Ira
cukup mudah ditemui. Jauh lebih mudah
dibandingkan jika kita menanyakan badan usahanya yaitu: CV Sumber Rezeki . Bagi
yang berminat bisa mengunjungi dari arah jalan Ahmad Yani yaitu berpatokan SMA
YAS sedangkan dari arah Cikutra berpatokan SMA 10 Bandung. Termasuk kawasan
yang asri walau di sepanjang jalan terdapat berbagai unit usaha seperti laundry
kiloan, tempat kost dan warung makanan/warung kelontong.
Tidak
semua unit usaha seulet dan seberhasil Ira, penulis mendatangi unit usaha
serupa yaitu Azzahra di Jalan Cigadung Raya Tengah yang rupanya telah tutup.
Kegiatan
recycle memang dilematis. Di satu sisi, recycle membantu meminimalisir jumlah
sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Tapi proses daur
ulang membutuhkan biaya dan bahan tambahan yang memperpanjang jejak ekologis. Mulai
dari pengangkutan hingga pernak pernik bahan plastik. Karena itu diperlukan
prinsip hanya membeli barang yang diperlukan agar tidak semakin banyak sampah
yang membebani bumi.
Catatan:
Foto
Ira yang cantik tidak diunggah karena belum mendapat persetujuan dari
pemiliknya.
0 komentar