Permata Dibalik Limbah

Limbah hanyalah satu kata yang bermakna banyak.
Limbah selalu diasosiasikan dengan sisa makanan yang harus dibuang, bau, jorok. menjijikkan, singkirkan jauh-jauh dari pandangan kita.

Tapi limbah dapat dianalogikan dengan permata.
Yang tidak berarti apa-apa kecuali sekumpulan batu kotor.
Sekumpulan batu kotor yang ketika dibersihkan, digosok dan didisain hingga menjadi perhiasan, berubah menjadi barang yang diburu orang.

Nasib yang sama akan berlaku pada limbah.
Apabila setiap individu mau bertanggung jawab dengan limbahnya, niscaya ia akan berubah menjadi permata.
Yang menyuburkan tanah ketika sampah organik berubah menjadi kompos.
Yang mendatangkan rupiah ketika sampah plastik, kertas dan gelas dijual oleh pemulung.
Yang mendatangkan rupiah lebih banyak ketika sampah organik didaur ulang.

Dan kami mengajak ibu-ibu rumah tangga.
Agar mau menyisihkan waktu mereka yang begitu sedikit.
Memisahkan limbah rumah tangga mereka dan mendaur ulang menjadi beragam kerajinan .............tas, dompet, tempat tissue, celemek ..............
Harapan kami mungkin terlalu banyak.
Agar ibu-ibu rumah tangga yang peduli terhadap lingkungan disekelilingnya ini dapat membawa pulang selembar demi selembar uang ..........
Hingga mereka dapat berdaya sekaligus memelihara lingkungannya ..........

Share:

0 komentar