• Home
  • Download
    • Premium Version
    • Free Version
    • Downloadable
    • Link Url
      • Example Menu
      • Example Menu 1
  • Social
    • Facebook
    • Twitter
    • Googleplus
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Entertainment
  • Travel
  • Contact Us

About Me



Haloooo, saya Maria G Soemitro, seorang ambu (ibu = Bahasa Sunda) dengan 4 orang anak.
Blog ini didedikasikan khusus untuk berbagi perihal sampah. Mengenai saya selengkapnya ada disini Saya bisa dihubungi di ambu_langit@yahoo.com




Bandung Zero Waste

Gaya Hidup Nol Sampah untuk Wujudkan Indonesia Bebas Sampah


Setiap orang/keluarga yang mengompos sampah organiknya pasti melaksanakan pemisahan sampah di rumahnya. Karena kepedulian memisah sampah akan mencegah  lautan dan  sungai dari kehancuran seperti gambar berikut :











Sikap skeptis pada individu yang telah sadar memisah  sampah  sama buruknya dengan sikap tidak peduli. Karena jika setiap orang berpikir, “Ah, apa artinya selembar plastik yang kubuang?!”  Maka akan berkumpullah kawanan plastik yang baru akan  terdegradasi ratusan tahun kemudian  dan styrofoam yang berumur tak terhingga . Kemudian mereka akan terbawa aliran air ke sungai dan terakhir  ”reunian” di  laut. Menjadikan lautan air menjadi lautan sampah. Plastik pun dimangsa biota laut atau bahkan tanpa sengaja membelit tubuh hingga menyebabkan kematian mereka.


Untuk kasus kantung plastik, mohon jangan terlena dengan bujukan plastik ramah lingkungan karena proses degradasinya hanya membuat si kantung plastik menjadi serpihan, tetapi efeknya tetap mengkontaminasi bumi dan isinya.

Jadi, gimana dong ? Pisahkan saja si sampah organik dan masukkan ke lubang resapan biopori (LRB). Sehingga  tanah menjadi subur oleh cacing pemakan sampah organik dan air hujan yang masuk ke LRB menjadi tabungan air.

Tidak punya lahan untuk membuat LRB ? Gampang, masukkan saja sampah organik ke dalam kotak takakura. Sedangkan plastik yang tidak diikat-ikat karena berisi sampah organik umumnya dengan senang hati akan diambil pemulung.

Bagaimana cara membuat kotak Takakura, yuk sediakan :

Bahan Kotak Takakura :
  • Kotak plastik yang biasanya digunakan untuk menyimpan pakaian kotor. Atau bisa diganti kotak bekas menyimpan buah-buahan yang bisa kita beli di pasar. Atau karung plastik bekas beras. Setiap pilihan ada kelebihan dan kekurangannya, karena itu dibutuhkan kreatifitas untuk pemanfaatannya.
  • Kain nilon tipis mirip jala, ada yang menyebutnya strimin (maaf kalau salah ketik, karena setahu saya ini bahasa Londo) , bisa juga digunakan insectnet atau apabila Anda berdomisili di Jawa Barat ada kain khusus ketika masak nasi, bisa dibeli di pasar tradisional. Guna kain ini untuk menyimpan sekam kering, diletakkan di bagian atas dan bawah kotak untuk menyerap kelebihan air atau uap air yang terjadi karena proses pengomposan.
  • Kain sebitan/kain bekas potongan, kurang lebih setengah meter untuk penutup.
  • Kertas kardus bekas untuk samping kanan dan kiri kotak.
  • Alat pengaduk kompos, bisa berupa sendok semen atau bekas sendok penggorengan.
  • Media sebagai aktivator.

Adapun media terdiri dari :
  • 4 bagian sekam kering
  • 1 bagian tanah pekarangan (usahakan jangan yang lengket seperti tanah liat)
  • 1 bagian dedak padi (biasa untuk makanan ayam)
  • Air gula secukupnya.
Yang dimaksud ukuran “bagian” tergantung pembuatnya, bisa menggunakan ukuran ember semen, panci atau apapun pilihan Anda.

Semua bahan media dicampur hingga tidak menempel di tangan (basah secukupnya), kemudian tutup atau masukkan dalam karung plastik. Jangan diikat erat. Tunggu hingga tercium bau fermentasi (bau tape kali ya ?), tanda campuran sudah jadi. Sekitar 2-3 hari.

Ngga mau ribet ? Bisa ! Beli saja kompos sebagai aktivator di tukang tanaman hias. Apa bedanya ? Kedalam campuran media aktivator buatan sendiri bisa kita tambahkan tanah dan atau sekam apabila terjadi sesuatu pada proses pengomposan. Proses pengomposan  berbau ? Berarti harus ditambahkan  tanah. Menggumpal ? Tambahkan sekam. Terlalu kering? Semprot air secukupnya, jangan sampai mengalir keluar kotak.
Isi Kotak Takakura
Isi Kotak Takakura
sumber foto : disini


Ups lupa, ada TOR ^_^ yang terlewat, yaitu mendandani kotak takakura sebelum dimasukkan media aktivator ke dalamnya.
  • Pertama-tama, pasang kertas kardus di ke empat sisi kotak. Karena mikroorganisme pembantu pengomposan kotak takakura bersifat aerob maka udara harus mudah keluar masuk. Fungsi kardus lainnya adalah agar tidak ada lalat yang masuk dan bertelur dalam kotak.
  • Kedua, masukkan bantalan berisi sekam di bagian bawah kotak. Tujuannya untuk menyerap kelebihan air sampah organik atau uap air hasil pengomposan.
  • Ketiga, masukkan media aktivator kurang lebih 2/3 tinggi kotak.
  • Keempat, tutup dengan bantalan sekam lagi. Jadi ada 2 bantalan sekam untuk mengantisipasi uap hasil proses pengomposan.
  • Kelima, tutup kotak plastik takakura diberi kain sebitan yang berkaret disekelilingnya (lihat gambar), tujuannya agar lalat tidak masuk ke dalam kotak dan tutup kotak yang berlubang bisa berfungsi sebagai alat saring hasil pengomposan dengan kain tersebut sebagai penadahnya.
bagan Kotak Takakura
bagan Kotak Takakura
sumber bagan : disini 


Selesai deh. Silakan masukkan sampah organik Anda. Untuk sisa sayur mayur  (batang kangkung atau bayam) sebaiknya dipotong-potong dulu. Tapi kalau sedang sibuk, tidak punya waktu,  sisa sayuran berbentuk utuhpun silakan masukkan saja. Konsekuensinya proses pengomposan  akan lebih lama.

Jadi cangkang telur sebaiknya dihancurkan dulu. Demikian juga kulit daun pisang, disuwir-suwir agar mudah hancur. O iya bekas tissuepun bisa masuk kesitu tapi yang pasti prosesnya akan lama….lama….. dan lama sekali. Apalagi kalau kulit durian utuh yang dimasukkan kesitu.  ^_^


Bekas tulang belulang ayam juga bisa dimasukkan karena akan memperkaya hasil pengomposan. Tapi yang pasti bentuk si tulang akan tetap utuh hingga waktu yang cukup  lama.
Yang perlu dihindari ? Jangan masukkan air santan atau bekas kuah sayur terlampau banyak karena akan mengakibatkan kompos terlalu basah hingga menimbulkan bau.

Kelebihan kotak takakura ini adalah tampilannya yang rapi sehingga bisa disimpan di dapur. Memudahkan ibu-ibu rumah tangga  memisahkan sampah organiknya.

Oiya tujuan pembuatan kotak takakura ini adalah untuk memisah sampah organik bukan menghasilkan kompos. Sehingga hasil pengomposan jangan ditunggu-tunggu. Nanti kecewa. Tapi biasanya dalam waktu kurang lebih 2 bulan, kita sudah bisa mendapatkan kompos.
Sebaiknya jangan langsung digunakan untuk media tanam, karena ditakutkan ketika bertemu tanaman si media hantam kromo mengaktivasinya menjadi kompos. Jadi angin-anginkan dulu kurang lebih selama 2 hari.

Anda tidak mau ribet dengan kotak Takakura? Sebetulnya di toko alat-alat pertanian dijual komposter atau fermentor atau apapun namanya tapi tujuannya sama membuat kompos. Perbedaan terletak pada prosesnya yang tidak sealami kotak takakura, sehingga  pembeli  dianjurkan membeli cairan aktivator yang dijual di toko tersebut.

Ribetnya kalau ternyata terjadi sesuatu semisal bau atau malah ada kecoa yang bersarang di komposter, kita harus bolak balik ke toko untuk menanyakan penyebabnya.
Padahal jawabannya sederhana, komposter seperti itu biasanya terbuat dari logam,kaleng, drum plastik yang tertutup dari atas hingga bawah. Sehingga bikin bingung.Mau pakai bakteri anaerob sebagai balatentara pengompos ? Akan menimbulkan bau.
 Atau menggunakan bakteri aerob? Lubang bernafas si bakteri kok kecil banget. Sehingga timbullah bau. Karena sirkulasi udara tidak lancar. Dan kecoapun dengan nyamannya bersarang disitu   ^_^

Sedangkan dengan menggunakan kotak takakura, hal tersebut tidak mungkin terjadi asalkan ke dalam kotak takakura diisi sampah organik secara rutin. Mengakibatkan suhu kotak senantiasa hangat (bahkan terkadang panas) mengakibatkan kecoa tidak berminat mampir.

Bagaimana apabila Anda harus bepergian dalam waktu lama sehingga terpaksa tidak bisa mengisi kotak? Media hanya akan menjadi kering, tidak bau karena bagian kiri dan kanan kotak adalah bahan organis.

Sepulang bepergian, isi saja sampah organik basah lagi maka si media akan aktif kembali.
Oiya apa ciri-ciri pengomposan sudah bisa dipanen ?
  • Bewarna hitam tanah
  • Tidak bau
  • Tidak basah dan lengket sehingga mudah disaring

Oke, ada pertanyaan ?    ^_^


isi Kotak Takakura
isi Kotak Takakura
sumber foto : disini

Wrote by Maria G Soemitro


2010;Maria Hardayanto


2010;Maria Hardayanto
Apa pentingnya kita mengetahui tentang biodegradable bag dan oxobag (tulisan terdahulu) ?
Jawabnya adalah karena produk produk tersebut sekarang sudah berada disekeliling kita. Tanpa iklan, tanpa pemberitahuan.
Produsen plastiklah yang aktif mencari inovasi inovasi terbaru untuk memanjakan kebutuhan konsumen. Karena mereka sudah tahu ada artikel artikel tak terbantahkan tentang pentingnya mengurangi konsumsi kantung plastik. Mereka tahu bahwa kantung plastik dituding menjadi salah satu penyebab banjir, mengandung racun, baru akan terurai ratusan tahun kemudian bla,bla,bla……..


Pengurangan bahkan penghentian pemakaian kantung plastik akan mengancam guyuran uang hasil keuntungan yang biasa diterima produsen plastik. Karena sesuai prinsip arus materi yang mereka pahami, semakin tinggi tingkat eksploitasi sumber daya alam yang disebabkan semakin banyaknya produk menjadi usang dan dibuang konsumen akan mempercepat perputaran uang dan semakin banyak pula keuntungan yang diraup produsen.

(2010;Maria Hardayanto)
(2010;Maria Hardayanto)
Menyikapi fenomena peduli lingkungan yang dikhawatirkan membuat konsumen mengurangi pemakaian kantung plastik dan berubah ke tas reusable , produsen plastik meluncurkan oxobag dan biodegradable bag.
Salah satu merk biodegradable bag adalah Ecoplast (tercetak pada covernya  lengkap dengan semua keterangan keunggulan keunggulan yang menyertai).

Biodegradable bag terdiri dari 80 % biji plastik dan 20 % tepung tapioka. Jadi tepung tapioka/singkongnya hanya 20 % sedangkan di negara Barack Obama sana menggunakan tepung jagung. Itupun hanya 20 %.

Apa keunggulannya ? Lagi lagi hanya menitik beratkan pada proses degradasinya. Tetapi berbeda dengan oxobag yang baru akan terurai di TPA (Tempat Pembuangan sampah Akhir)dalam kurun waktu 24-36 bulan, biodegradable bag atau kantung plastik singkong ini akan terurai di TPA hanya dalam waktu 10 minggu atau 2 setengah bulan saja.
Horeeee selesai masalah sampah !!! Bayangin hanya 10 minggu ? dan bukan berabad abad seperti yang menjadi perbincangan di seminar seminar.

Wah nampaknya ini ide brillian, menjadikan singkong sebagai bahan baku kantung plastik. Bukankah masih banyak tanah kosong di Indonesia ? Masih banyak pengangguran yang bisa menjadi petani singkong sehingga mereka tidak perlu urban dan membuat kota besar menjadi padat !

Sayang permasalahan tidak semudah itu selesai, bukannya mau menambah ribet, tapi mari kita lihat dapatkah kita merealisasi ide brillian itu ?

1. Nampaknya kemungkinan membuka lapangan kerja bagi 9.25 juta pengangguran, harus kita kesampingkan sebelum kebijaksanaan pemerintah benar benar sudah pro petani. Diantara kesulitan yang mungkin timbul adalah sikap setengah hati pemerintah menjembatani kebutuhan produsen dan petani.
2. Eksploitasi lahan dikhawatirkan akan menimbulkan kisah mirip alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan kelapa sawit. Karena hutan sebagai paru paru dunia tidak dapat diganti dengan perkebunan apapun, ada ekosistem yang hilang, ada output oksigen yang tak tergantikan oleh pekebunan bahkan kekayaan air tanahpun terancam tidak dapat tersimpan baik.
3. Kantung plastik yang terbuat dari singkong lebih tebal dibandingkan kantung plastik pada umumnya, harganya pun lebih mahal 5 kali lipat (tergantung ukuran dan ketebalannya). Sehingga pihak retail (umumnya supermarket) keberatan, dilain pihak produsen lebih suka menjual produk murah dalam jumlah besar karena yang diisasar adalah pasar kantung plastik secara keseluruhan termasuk pasar tradisional.
4. Jangan lupa bahwa penggunaan ekstrak singkong hanya 20 % (menambah jumlahnya hanya akan membuat kantung plastik bertambah tebal), 80 %nya adalah biji plastik yang terbuat dari minyak bumi, sumber daya alam tak terbarukan yang dianjurkan hanya digunakan untuk memproduksi produk tahan lama.
5. Jadi mau sebiodegradable apapun dan tidak mencemari bagaimanapun selama membuat orang masih boros sampah, tetap akan menimbulkan persoalan sampah. Ini penting apalagi di tengah bumi sekarang yang sudah diambang batas kehabisan sumber daya alam dan kelebihan sampah.

Berdasarkan uraian diatas, jelaslah inovasi pengganti kantung plastik yang selama ini kita kenal bukan solusi terbaik , walaupun bukan berarti juga suatu kesia siaan. Karena kantung plastik dari singkong mempunyai masa degradasi yang lebih singkat ( 10 minggu) maka kebijaksanaan menggunakannya dapat dipertimbangkan dengan win win solution, yaitu konsumen diwajibkan membeli setiap kantung plastik yang digunakannya. Tidak ada pemberian kantung plastik gratis lagi. Sehingga diharapkan konsumen mau menggunakan ulang (reuse) setiap kantung plastiknya.  Dan penjual (retail) tidak menanggung biaya pembelian kantung plastik yang terlalu tinggi sendirian.

Peraturan Daerah (Perda) pun sebaiknya mengatur :
1. Pemberian insentif bagi pengurangan kantung plastik dan disinsentif untuk penggunaan kantung plastik.
2. Penetapan kewajiban bagi yang menghasilkan dan menggunakan kantung plastik.
3. Penetapan cara dan siapa penanggung jawab pengelolaan kantung plastik yang masih dihasilkan khususnya menyangkut biaya pengelolaannya.

Lho kok jadi rumit ? Sebetulnya bukan memperumit masalah tapi memang seharusnya kita menyadari bahwa sampah yang kita hasilkan sekarang bukan hanya sampah organik, sampah yang mudah terdegradasi oleh alam tetapi juga sampah anorganik, sampah yang tidak dikehendaki bumi karena umumnya mengandung racun …………………
(2010;Maria Hardayanto)
(2010;Maria G. Soemitro)



Wrote by Maria G Soemitro


google


dok : google images
Benci tapi butuh ! Itulah mungkin kata kata yang tepat untuk kantung plastik. Benci karena katanya kantung plastik mengandung racun dan baru akan terdegradasi beratus tahun kemudian di lingkungan yang tepat.
Butuh karena betapa ribetnya kegiatan berbelanja kalau harus selalu membawa tas reusable yang dapat dipakai berulang-ulang tetapi selalu lupa dibawa. Sehingga pemberian kantung plastik gratis sangatlah menolong karena praktis.
Sebetulnya perihal racun dan lamanya plastik terurai bukan sekedar rumor.
Maria Hardayanto)
oxobag (dok : Maria Hardayanto)

Walaupun tidak berarti semua plastik mengandung racun. Hanya plastik PVC dan styrofoam serta plastik daur ulang (umumnya bewarna hitam) yang mengandung racun. Sedangkan berapa lama plastik akan terurai tergantung seberapa tebal plastik tersebut. Justru yang sering luput dari perhatian adalah betapa borosnya tinta yang digunakan untuk mewarnai kantung plastik yang berimplikasi pada besarnya kerusakan lingkungan yang diakibatkannya
Menyikapi hiruk-pikuk berita di media tentang kerusakan lingkungan yang diakibatkan plastik, produsen plastik meluncurkan oxobag dengan nama dagang : Oxium, Oxoplastic dan Oxobiodegradable. Tulisan merk dagang tersebut bisa dilihat dibagian bawah kantung plastik, ditambah embel embel : Cintailah Indonesia. Kantung Plastik Ramah Lingkungan. Bahkan lengkap dengan gambar uraian proses degradasi plastik. Mulai dari plastik berbentuk utuh hingga menjadi serpihan dalam kurun waktu 24 – 36 bulan kemudian.
Sebetulnya apa sih yang dimaksud oxobag ? Oxobag sama seperti kantung plastik (kresek) yang sudah lama kita kenal , bedanya pada saat proses polimerisasi ditambahkan zat aditif yang jumlahnya variatif tergantung produsennya.
Oxobiodegradable mengklaim menambahkan zat aditif TDPA sebanyak 2-3 % , yang akan membantu kantung plastiknya hancur menjadi serpihan di TPA (Tempat Pembuangan Sampah Akhir) akibat suhu tinggi, sinar UV (komponen sinar matahari) dan stress mekanik (misalnya angin atau pemadatan) dalam waktu 24 – 36 bulan.
Adapun klaim proses biodegradasi karena adanya mikro organisme seperti bakteri, jamur dan alga yang akan mengonsumsi serpihan plastik tersebut  (sumber : epi.com).

Ah, akhirnya ada pembenaran untuk berfoya foya dengan kantung plastik ! Belanja dengan kantung plastik dan membuang sampah dalam kantung plastik. Toh dalam waktu 24 – 36 bulan plastik akan hancur bahkan katanya dikonsumsi mikroorganisme. Mungkin itulah yang terlintas dalam pikiran kita.
Maaf , helaan nafas lega itu terlalu dini.

Karena masalah utama sampah perkotaan bukan sekedar adanya racun dan lamanya kantung plastik terdegradasi tetapi :
1. System kumpul - angkut dan buang sampah yang dilaksanakan PD Kebersihan mengakibatkan biaya tinggi yang harus dibebankan kepada masyarakat. Sehingga banyak masyarakat miskin memilih membuang sampahnya ke sungai atau ke selokan daripada harus membayar retribusi sebesar Rp 2.500 perbulan. Aneh ? Tidak , karena uang sebanyak itu sangat berarti untuk menambah uang beras atau …………..sebatang rokok ! Akibatnya sudah jelas, banjir tidak bisa menunggu 24 -36 bulan untuk memuntahkan airnya dan menggenangi perumahan.
2. System kumpul – angkut dan buang terbukti tidak efektif dan efisien menuntaskan permasalahan sampah perkotaan sehingga banyak sampah menumpuk di depan rumah maupun di TPS illegal. Akibatnya kota tetap kotor oleh sampah dilain pihak PD Kebersihan tetap merugi setiap bulannya. Sungguh suatu ironi !

Dari uraian diatas jelas sudah bahwa penyelesaian masalah bukan dengan mengganti kantung plastik lama menjadi oxoplastik atau oxobag. Tetapi penuntasan masalah dihulu.
Pemisahan sampah wajib hukumnya, karena sudah ada UU pengelolaan sampah no 18 tahun 2008 yang mewajibkan setiap rumah tangga dan kantor untuk memisah sampahnya.

Maria Hardayanto)
tas nenek (dok : Maria Hardayanto)
Kantung plastikpun sebaiknya tidak diproduksi lagi kecuali untuk produk tas reusable, salah satunya adalah tas belanja jadul  (tas yang biasa dipakai nenek-nenek jaman dulu) di samping ini.

Yang dibutuhkan adalah regulasi. Regulasi yang mengatur agar pabrik plastik tidak memproduksi produk sekali pakai tetapi hanya diperbolehkan memproduksi produk produk plastik tahan lama seperti peralatan rumah tangga , peralatan kantor dan masih banyak produk plastik lainnya yang belum ditemukan produk substitusinya.

Karena tanpa regulasi, pabrik plastik akan selalunyinyir dan menggoda untuk memakai kantung plastik yang diklaim sebagai ramah lingkungan.Kenapa ? Karena omzet penjualan barang sekali pakai sangat tinggi walaupun harus mengorbankansumber daya alam tak terbarukan dengan sangat boros. Mereka tidak peduli !
Pemerintahlah akhirnya yang menjadi tumpuan harapan, apakah akan mengikuti kemauan produsen plastik meraup untung ataukah melaksanakan kebijakan yang amanah. Karena konsumen hanyalah pion yang menjalankan keinginan pembuat kebijakan.

Ketika memenangi pertandingan, pembuat kebijakanlah yang dielu-elukan sebagai pemenang. Sedangkan pion tetaplah pion, berjalan kesana kemari sesuai keinginan si pemegang pion. Ah semalang itukah kita ?
Maria Hardayanto)
oxobag (dok : Maria Hardayanto)
Maria Hardayanto
reusable bag (dok : Maria Hardayanto



Wrote by Maria G Soemitro

paket hemat Hoka Hoka Bento, mmm... maknyusss

Mungkin tidak banyak yang menyangka bahwa resto cepat saji ala Jepang, Hoka Hoka Bento yang pernah dinyatakan syubhat (meragukan) oleh MUI ternyata pemiliknya adalah warganegara Indonesia yaitu Hendra Arifin.  Di tahun 1985, Hendra Arifin melakukan studi banding ke Jepang  kemudian membeli izin untuk menggunakan merek dan technical assistance Hoka Hoka Bento di Indonesia.


Sekarang hak cipta atas merek Hoka-Hoka Bento  sudah dimiliki PT Eka Bogainti dan direktur operasionalpun sudah ditangani generasi kedua yaitu, Paulus Arifin.
Tidak dapat dipungkiri bahwa rasa makanan Hoka Hoka Bento sudah disesuaikan dengan lidah Indonesia sehingga disukai oleh lintas usia dan disajikan pada lintas peristiwa. Kotak-kotak makanan Hoka Hoka Bento dengan mudah kita temui di acara buka puasa bersama, rapat atau di setiap acara makan bersama yang membutuhkan makanan cepat saji dengan rasa makanan disukai hampir di semua kalangan dan harganyapun terjangkau.

Kekurangannya hanya satu tapi fatal. Yaitu kemasan makanan yang terbuat dari styrofoam. Kekurangan yang terpaksa harus dimaklumi  karena sosialisasi BahayaHYPERLINK "http://archive.kaskus.us/thread/4621067" HYPERLINK "http://archive.kaskus.us/thread/4621067"KemasanHYPERLINK "http://archive.kaskus.us/thread/4621067" Styrofoam hampir tidak pernah dilakukan. Bahkan dalam beberapa kali pertemuan penulis dengan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup  Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat, mereka menjamu tamunya dengan Hoka-Hoka Bento berkemasan  styrofoam tersebut. Wah...wah......

kemasan makanan Hoka-Hoka Bento terbuat dari polystyrene



Seperti kita ketahui styrofoam atau polystyrene (PS) merupakan produk dari minyak bumi yang hanya diperbolehkan sekali pakai dan sebaiknya dihindari. Karena riset terkini membuktikan  wadah Styrofoam mengandung dioctyl phthalate (DOP) yang menyimpan zat benzen, suatu larutan kimia yang sulit dilumat oleh sistem percernaan. Benzen ini juga tidak bisa dikeluarkan melalui feses (kotoran) atau urine (air kencing). Akibatnya, zat ini semakin lama semakin menumpuk dan terbalut lemak. Inilah yang bisa memicu munculnya penyakit kanker.
Benzana bisa menimbulkan masalah pada kelenjar tyroid, mengganggu sistem syaraf sehingga menyebabkan kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan menjadi gemetaran, dan menjadi mudah gelisah.

Pada beberapa kasus, benzana bahkan bisa mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian. Saat benzana termakan, dia akan masuk ke sel-sel darah dan lama-kelamaan akan merusak sumsum tulang belakang. Akibatnya produksi sel darah merah berkurang dan timbullah penyakit anemia.

Penggunaan wadah styrofoam di Amerika Serikat, khususnya di Oregon dan California  sudah dilarang  karena Enviromental Protection Agency (EPA) mengklasifikasi styrofoam atau polystyrene sebagai karsinogen manusia. Sedangkan Earth Resourch Foundation menyebutkan bahwa produk busa polystyrene  mengeluarkan lindi bahan kimia beracun yang  dapat mengakibatkan iritasi pada kulit, mata, saluran pernafasan bagian atas dan efek gastrointestinal. Selain itu, paparan kronis polystyrene dapat mempengaruhi system syaraf pusat yang ditunjukkan gejala seperti depresi, sakit kepala, kelelahan, kelemahan dan dapat menyebabkan efek minor pada fungsi ginjal dan darah.
Earth Resource Foundation juga menyebutkan bahwa proses produksi polystyrene menghasilkan limbah padat berbahaya kelima. Pembakaran polystyrene sebaiknya dilarang karena menimbulkan polutan udara pada ozon troposfer. Banyak orang Amerika , khususnya yang tinggal di California dimana terdapat dua cekungan udara terburuk, menderita penyakit pernapasan seperti asma  karena polusi ozon.

The Enviromental Justice Network (EJN) menyatakan pada websitesnya bahwa produsen sudah mengabaikan alternative pilihan  pengganti styrofoam. Hal tersebut dapat dimaklumi karena dalam bisnis pangan selain murah,  styrofoam juga mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Kelebihan lainnya, styrofoam  mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang.  Bentuknya yang ringan menjadikan styrofoam mudah dibawa. Makanan yang disimpan di sana  tetap segar dan utuh.

Berita terakhir yang dirilis Hoka Hoka Bento, mereka akan mengganti kemasan makanannya menjadi kemasan makanan ramah lingkungan. Sayangnya kemasan pengganti tersebut hanya mencampur polystyren dengan zat aditif yang oleh produsennya diberi merek oxium, sehingga dalam waktu 2- 3 tahun kemasan styrofoam itu akan menjadi serpihan akibat suhu, sinar UV dan faktor lain di TPA.
 

Produsen Hoka Hoka Bento rupanya hanya terfokus pada masalah sampah di TPA, tapi melupakan faktor lain yaitu :
  • Apabila polystyren masih digunakan sebagai bahan utama kemasannya, maka resiko makanan terkontaminasi tetap ada (sesuai uraian diatas). Karena  zat campuran zat aditif untuk penghancur plastik hanya berkisar 2-3 %, tergantung kesepakatan produsen dan konsumen yang berimbas pada harga kemasan. 
  • Tidak semua bekas kemasan berakhir ke TPA. Sebagai contoh, dari total volume sampah Kota Bandung sebanyak 7.500 m3 hanya terangkut ke TPA sebanyak 1.500 m3. Karena armada yang dimiliki PD Kebersihan Kota Bandung hanya semampu itu. Apakah kota-kota besar lain di Indonesia mampu mengangkut semua sampah ke TPA? Indikatornya mudah : Apakah sungai yang mengalir di kota tersebut sudah bebas dari sampah ? Apakah sudah tidak ada lagi orang yang membakar sampah di kota tersebut ? Kalau jawabannya : masih ada, berarti kita tidak usah repot bertanya pada Mr Google, karena data yang diberikan PD Kebersihan biasanya tidak akurat. Sisa sampah styrofoam lainnya akan menyumbat sungai, selokan dan mengakibatkan banjir mengingat  styrofoam tidak dapat hancur dialam. Penghancuran styrofoam hanya mengakibatkan serpihan-serpihan kecil tetapi keberadaannya tetap ada.  (Si Styrofoam yang tetap eksis  ^_^).  
  •  Hingga kini belum ada teknologi pendaur ulang Polystyrene menjadi biji Polystyrene. Keberadaannya tidak hanya sulit terdegradasi tapi hanya dapat hancur dengan cara dibakar. Sedangkan pembakaran polystrene berpotensi menyebarkan racun styrene ke mahluk hidup apapun yang menghirupnya.
Jadi gimana dong ? Pingin makan makanan Hok-Ben tanpa meracuni alam dan tubuh sendiri (khususnya tubuh anak-anak kita, hiiiiiiii.......serem !). 

Styrofoam atau polystyrene sebaiknya dihindari. Karena dari 7 klasifikasi  kemasan plastik, ada 3 item yang sebaiknya dihindari, yaitu :  nomor 3 PVC (polyvinyl chloride) , nomor 6 PS (Polystyrene) dan nomor 7 (Other ). Hal tersebut terindikasi dari logonya yang berwarna merah, artinya masih ada 4 pilihan yang bisa diambil sebagai kemasan makanan. Contohnya kemasan makanan dibawah ini :
food grade PP plastic

food grade HDPE plastic


Begitu banyak pilihan plastic selain polystyrene untuk kemasan makanan, misalnya platik nomor 5 :  PP (polypropylene)   yang merupakan pilihan plastik teraman untuk kemasan makanan  atau paling tidak nomor 2 : HDPE (high density polyethylene) ,  karena mempunyai kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik dengan makanan yang dikemas. Memang sih warnanya tidak secantik polystyrene yang seputih salju, tetapi apa artinya cantik kalau ternyata meracuni. Selain itu kita mau beli makanannya atau kemasannya ?

Amerika  Serikat sudah menambah zat aditif pada kemasan PPnya dengan jagung sedangkan Indonesia dengan tapioka (singkong), ini yang paling mungkin karena kemasan  makanan sebaiknya terbuat dari bahan organik. Kalaupun menggunakan bahan anorganik, makanan tersebut dapat dialas daun pisang. Selain mengurangi resiko tercemar zat kimia, penggunaan daun pisang juga akan menumbuhkan semangat pak tani untuk menanam pisang batu/pisang klutuk. Jenis daun pisang klutuk   yang lentur, tidak mudah sobek dan berbau harum memang paling tepat digunakan untuk membungkus nasi timbel atau lemper ayam yang mmmmmmm .....enak banget itu. Harganyapun murah, hanya Rp 500 untuk 2 kompet atau 2 pelepah atau 4 lembar panjang di pasar. Harga di tingkat petani tentunya jauh lebih murah.


Dengan perkiraan omzet Rp 240 juta per hari yang didapat dari 134 outlet, rasanya Hoka Hoka Bento harus mulai mempertimbangkan dampak kesehatan konsumennya. Bukankah konsumen yang sehat berdampak positif bagi kelanggengan usaha Hoka Hoka Bento ?  

Sumber data :
·        http://www.triplepundit.com/2011/03/polystyrene-containers-better-environment-corn-based-alternatives/
·        http://jabar.tribunnews.com/index.php/read/artikel/18989
·        http://koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=78712
·        http://rsud.patikab.go.id/?page=berita&id=37
·       http://www.surabaya-ehealth.org/dkksurabaya/berita/bahaya-kemasan-styrofoam
·       http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2005/03/08/brk,20050308-44,id.html
·       http://green.kompasiana.com/limbah/2010/09/06/oxobag-kantung-plastik-masa-kini/
·       http://permatadibaliklimbah.blogspot.com/2011/04/waspadai-bahaya-kemasan-plastik.html
·       http://tumbuh.wordpress.com/2007/10/30/daun-pisang-klutuk/

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/03/25/21024446/Realisasi.Waralaba.Belum.Ada

sumber foto : disini,  disini  dan disana serta disana



   



Wrote by Maria G Soemitro
Kebiasaan mengisi ulang botol minuman kemasan seringkali dilakukan oleh masyarakat. Karena merasa sayang membuang kemasan yang masih bagus, botol minuman kemasan itu dipergunakan berulang-ulang. Padahal, bahaya kesehatan mengintai dari balik kemasan botol plastik air mineral yang diisi berulang-ulang.

Sebelum menggunakan kembali botol dari bekas minuman kemasan tersebut, hendaknya masyarakat mengetahui bahan dasar dari plastik-plastik yang aman untuk dipakai. Caranya dengan dengan melihat simbol atau kode yang biasanya tertera di bawah produk plastik tersebut. Kode dan simbol tersebut sangat penting untuk diketahui karena berkaitan dengan jenis bahan serta cara dampak pemakaiannya.

Produk plastik yang dimaksud bukan hanya botol plastik air mineral yang banyak beredar di pasaran, tetapi juga plastik wadah makan, penutup makanan, hingga botol susu untuk buah hati Anda.

Kode-kode yang menandakan bahan pembuatan plastik kemasan tersebut dikeluarkan olehThe Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standarization).

Secara umum tanda pengenal plastik tersebut berada di dasar atau bagian bawah kemasan, berbentuk segi tiga yang didalamnya tercantum angka yang menunjukkan arti tertentu, serta nama jenis plastik di bawah segitiga.

Tanda pengenal plastik itu dibagi menjadi 7 buah kelompok. Serta 3 tambahan sehingga totalnya ada 10 buah. Tanda-tanda plastik tersebut adalah:

JENIS KE 1:

Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya sertatulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate) di bawah segitiga. Biasanya plastik jenis ini dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih/ transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya.  Mayoritas, plastik PET di dunia dipergunakan untuk serat sintetis (sekitar 60 persen), dalam pertekstilan PET biasa disebut dengan polyester (bahan dasar botol kemasan 30 persen).
Yang perlu diperhatikan adalah, botol dengan bahan ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.

Para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan pet maupun produk daur ulangnya juga harus waspada. Sebab, di dalam membuat PET, menggunakan bahan yang disebut denganantimoni trioksida. Dengan menghirup debu yang mengandung senyawa kimia itu, bahan tersebut mudah masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan. Kontaminasi senyawa itu dalam periode yang lama akan mengalami iritasi kulit dan saluran pernafasan.

Bagi pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran. Apabila pekerja tersebut berhasil mempertahankan kehamilannya dan melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan.

JENIS KE 2:

Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga.

HDPE biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.

HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan HANYA UNTUK SEKALI PEMAKAIAN, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.


JENIS KE 3:

Ini adalah jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Pada kemasan yang mengandung plastik jenis ini tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V. V itu berarti PVC (polyvinyl chloride).

Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap) dan beberapa botol minuman kemasan. Plastik ini berbahaya untuk kesehatan karena, PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC, saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut. Karena DEHA bisa lumer pada suhu 15 derajat celsius. Reaksi yg terjadi antara PVC dengan makanan yg dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan penurunan berat badan.

Sebisa mungkin kita MENGHINDARI PEMAKAIAN PLASTIK JENIS INI. Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami, misalnya seperti daun pisang atau daun jati.


JENIS KE 4:

Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE. LDPE(low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.
Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60 derajat celsius sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.

Plastik ini sulit dihancurkan tapi dapat didaur ulang. Bahan ini BAIK UNTUK TEMPAT MAKANAN karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.


JENIS KE 5:
Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.
Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman. Sebab, PRODUK INI AMAN.


JENIS KE 6:

Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman secara tidak sengaja.

PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahanstyrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan,styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.

Bahan ini HARUS DIHINDARI, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Jika harus didaur ulang, PS memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.

Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara ini sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning jingga, dan meninggalkan jelaga.


JENIS KE 7:
Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER. Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu PC - polycarbonate, SAN - styrene acrylonitrile, ABS - acrylonitrile butadiene styrene, dan Nylon.

OTHER dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.

Plastik jenis ini dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak Batita dan Balita  (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula.

PC, TIDAK DIANJURKAN UNTUK DIPERGUNAKAN untuk tempat makanan ataupun minuman. Sebab, dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas.

Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas.

Sedangkan SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman. Sebab, kedua bahan ini memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan.

Biasanya SAN terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan.

CATATAN 
Beberapa hal perlu digaris bawahi saat akan menggunakan produk plastik.

  1. Harus bijak dalam menggunakan plastik, khususnya kode 1, 3, 6, dan 7 (PC), seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Gunakan hanya sekali pakai!
  2. Akan aman bila menggunakan plastik dengan kode 4, 5, dan 7 (SAN atau ABS)
  3. Waspadai kontaminasi zat warna plastik dalam makanan.
Biasanya kita seringkali membungkus makanan yang masih panas dengan kantong plastik berwarna hitam. Ternyata zat pewarna hitam ini kalau terkena panas, bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk zat radikal beracun yang berbahaya bagi kesehatan. Bahan ini karsinogenik dan dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol layaknya penyakit kanker.

  1. Bagi para orang tua yang membutuhkan botol susu untuk anak mereka hendaknya memilih botol susu bayi berbahan kaca, atau plastik jenis 4 atau 5. Gunakanlah cangkir bayi berbahan stainless steel, atau plastik jenis 4 atau 5. Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot berbahan latex.
Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan jenis 7 PC (polycarbonate). Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas.

  1. Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum. Jika penggunaan botol plastik berbahan PET (kode 1) dan HDPE (kode 2), tidak dapat dicegah, gunakanlah hanya sekali pakai dan segera dihabiskan. Gantilah dengan botol stainless steel atau gelas/kaca.
  2. Cegahlah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya pada microwave oven. Bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas sebelum dibungkus dengan plastik pembungkus ketika akan dipanaskan di microwave oven.
  3. Cegah menggunakan kemasan plastik untuk mengemas makanan berminyak atau berlemak. Cobalah untuk mulai menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran, makanan, ataupun belanjaan.
  4. Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan. Gunakanlah alat makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu.
SERBA - SERBI PLASTIK

• Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang. Mulai dari botol
minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, compact disk (CD), kutex
(pembersih kuku), mobil, mesin, alat-alat militer hingga pestisida. Oleh karena itu, kita hampir
dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung Bisphenol-A.

• Bisphenol A adalah perusak hormone. Berbagai penelitian telah menghubungkan Bisphenol-A
dengan dosis rendah dengan beberapa dampak terhadap kesehatan, seperti perubahan
permanen pada organ kemaluan, meningkatkan kadar prostat, penurunan kandungan hormon
testoteron, memungkinkan terjadinya kanker payudara, sel prostat menjadi lebih sensitif

terhadap hormon dan kanker, dan membuat seseorang menjadi hiperaktif.

• Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah industri
makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol
air mineral, dan botol bayi. University of Missouri telah melakukan tes laboratorium mengenai
penggunaan Bisphenol-A pada botol susu bayi dan menemukan bahwa Bisphenol-A pada
produk botol susu bayi plastik dari 5 merek terkemuka di Amerika, sangat berpotensi untuk ikut
larut dalam cairan. Menurut laporan ini, kelima merk botol susu bayi yang masih dipersoalkan
adalah Avent, Dr. Brown's, Evenflo, Gerber dan Playtex.

• Plastik sendiri dikonsumsi sekitar 100 juta ton/tahun di seluruh dunia. Satu tes membuktikan
95% orang pernah memakai barang mengandung Bisphenol-A.

• Plastik dibagikan menjadi dua macam berdasarkan sifatnya bila dipanaskan, yaitu tipe cokelat
(nama ilmiahnya : thermoplastic) dan tipe biskuit (nama ilmiahnya : thermosetting). Maksud
dari tipe cokelat adalah plastik yang melunak bila dipanaskan, sedangkan tipe biskuit adalah
plastik yang apabila telah mengeras akan tetap keras walaupun terus dipanaskan. Plastik yang
berbahan baku minyak termasuk dalam golongan plastik tipe cokelat.

Bagaimana Dampak Penggunaan Plastik terhadap Kesehatan?

• Kebanyakan plastik seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan
suatu bahan pelembut (plasticizers). Beberapa contoh pelembut adalah epoxidized soybean oil(ESBO), di(2-ethylhexyl)adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB) yang digunakan dalam
industri pengepakan dan pemrosesan makanan.

· Bahan pelembut seperti PCB sekarang sudah dilarang pemakaiannya karena dapat

menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik). Tanda dan gejala
dari keracunan ini berupa pigmentasi pada kulit dan benjolan-benjolan, gangguan pada perut,
serta tangan dan kaki lemas. Sedangkan pada wanita hamil, mengakibatkan kematian bayi

dalam kandungan serta bayi lahir cacat.

• Bahan pelembut lain yang dapat menimbulkan masalah adalah DEHA. DEHA mempunyai
aktivitas mirip dengan hormon estrogen (hormon kewanitaan pada manusia). Berdasarkan
hasil uji pada hewan, DEHA dapat merusakkan sistem peranakan dan menghasilkan janin
yang cacat, selain mengakibatkan kanker hati. Untuk menghindari bahaya yang mungkin

terjadi jika setiap hari kita terkontaminasi oleh DEHA, maka sebaiknya kita mencari alternatif
pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut, seperti plastik yang
terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).

• Bahaya lain yang dapat mengancam kesehatan kita adalah jika kita membakar bahan yang
terbuat dari plastik. Pembakaran plastik ini dapat mendatangkan masalah tersendiri bagi kita.
Plastik yang dibakar akan mengeluarkan asap toksik yang apabila dihirup dapat menyebabkan
sperma menjadi tidak subur dan terjadi gangguan kesuburan. Pembakaran PVC akan

mengeluarkan DEHA yang dapat mengganggu keseimbangan hormon estrogen manusia.
Selain itu juga dapat mengakibatkan kerusakan kromosom dan menyebabkan bayi-bayi lahir
dalam kondisi cacat.

• Bahan pelembut ESBO (epoxidized soybean oil) juga biasa digunakan sebagai insektisida.
Sejauh ini, bahaya bahan pelembut ini bagi kesehatan manusia belum ada/dalam penelitian.
Sedangkan bagi lingkungan, ESBO mampu membunuh zooplankton, dan hal ini berakibat
pada terganggunya rantai makanan hewan-hewan laut. Hal tersebut pun akan berdampak

pada terganggunya sumber protein, khususnya ikan, bagi manusia.(cie/dari berbagai sumber)

Sumber :
http://www.surabaya-ehealth.org/dkksurabaya/berita/waspada-bahaya-kemasan-botol-plastik

Wrote by Maria G Soemitro
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT AUTHOR



Haloooo, saya Maria G Soemitro, seorang ambu (ibu = Bahasa Sunda) dengan 4 orang anak.
Blog ini didedikasikan khusus untuk berbagi perihal sampah. Mengenai saya selengkapnya ada disini Saya bisa dihubungi di ambu_langit@yahoo.com




LATEST POSTS

  • Rumah Kompos Di Antapani
    Rumah Kompos Bina Usaha Sejahtera (dok Maria G. Soemitro) Tulisan ini merupakan sequel dari dari : “Sekali Tepuk Dua Tempat” ...
  • 5 Langkah Atasi Sampah Plastik untuk Bumi yang Berkelanjutan
           5 Langkah Atasi Sampah Plastik untuk Bumi yang Berkelanjutan “Say no to Plastics” Demikian bunyi  banner yang kerap bersliweran di ha...
  • Stop Tayangan OVJ, atau Ganti Property !
    Anak anak tertawa Ibu ibu tertawa Para bapak juga tertawa Gara gara aksi Sule, Azis, Nunung, Andre dan Parto Bercanda...
  • Belajar Dari Pak Herry, Newbie di Persampahan
      lapak pak Herry Manisnya   bisnis persampahan nampaknya menarik minat pak Herry 3 tahun silam. Sebagai newbie, dia tak segan-...
  • Yuk Bikin Bank Sampah di Lingkunganmu
    “Duh, ibu rajin sekali angkat-angkat sampah” Kalimat satire tersebut akrab didengar pengurus Bank Sampah. Maksudnya, ih ibu kok mau si...
  • International Plastic Bag Free Day, Emang Gue Pikirin........ ??
    Maukah Anda Berdiet Kantung Plastik? Hari Bebas Kantung Plastik Sedunia tahun ini akan dilaksanakan pada tanggal  3 Juli 2011 . Tah...
  • Jangan Tertipu Jargon Kantong Plastik Ramah Lingkungan
    Tas ramah lingkungan terbuat dari campuran singkong (dok. Maria G Soemitro) Yang dimaksud kantong plastik ramah lingkungan disini t...
  • Kawasan Bebas Sampah, Langkah Awal Menuju Zero Waste Cities
    source:abnamro.com Dalam 20 tahun terakhir, gerakan No Waste yang kemudian berubah menjadi Zero Waste, bergaung secara masif di A...
  • Kisah Absurd Kantong Plastik Ramah Lingkungan
    kantung plastik ramah lingkungan (dok. Maria Hardayanto) “Hai air, jangan banjir dulu ya………. Aku belum hancur nih. Waktu ur...
  • Kesejahteraan Pemulung Yang Terabaikan
    dok. Yayasan Kontak Indonesia Pemulung dinobatkan sebagai pahlawan lingkungan? Sudah sangat sering didengungkan. Khususnya karena...

Advertisement

Diberdayakan oleh Blogger.
Foto saya
Maria G Soemitro
Lihat profil lengkapku

Waspada, Gagal Paham Ecobrick!

   sumber: azocleantech.com   Waspada, Gagal Paham Ecobrick! Andai ada kasus: Masyarakat di suatu kawasan kelaparan. Namun alih-alih mengiri...

Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ►  2023 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 22 (1)
  • ►  2022 (1)
    • ►  November (1)
      • ►  Nov 28 (1)
  • ►  2019 (2)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 28 (1)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 10 (1)
  • ►  2018 (2)
    • ►  April (2)
      • ►  Apr 18 (1)
      • ►  Apr 09 (1)
  • ►  2017 (7)
    • ►  November (2)
      • ►  Nov 23 (1)
      • ►  Nov 17 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 19 (1)
    • ►  Mei (3)
      • ►  Mei 20 (1)
      • ►  Mei 11 (2)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 21 (1)
  • ►  2016 (6)
    • ►  Oktober (4)
      • ►  Okt 09 (4)
    • ►  Januari (2)
      • ►  Jan 25 (2)
  • ►  2015 (61)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 14 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 11 (1)
    • ►  Agustus (8)
      • ►  Agu 18 (1)
      • ►  Agu 11 (2)
      • ►  Agu 09 (2)
      • ►  Agu 02 (1)
      • ►  Agu 01 (2)
    • ►  Juli (16)
      • ►  Jul 31 (1)
      • ►  Jul 28 (1)
      • ►  Jul 25 (1)
      • ►  Jul 19 (3)
      • ►  Jul 18 (2)
      • ►  Jul 15 (2)
      • ►  Jul 13 (2)
      • ►  Jul 07 (3)
      • ►  Jul 05 (1)
    • ►  Juni (16)
      • ►  Jun 30 (2)
      • ►  Jun 29 (2)
      • ►  Jun 28 (2)
      • ►  Jun 25 (2)
      • ►  Jun 24 (2)
      • ►  Jun 11 (1)
      • ►  Jun 10 (1)
      • ►  Jun 09 (1)
      • ►  Jun 06 (1)
      • ►  Jun 04 (1)
      • ►  Jun 03 (1)
    • ►  Mei (5)
      • ►  Mei 14 (2)
      • ►  Mei 03 (2)
      • ►  Mei 01 (1)
    • ►  April (1)
      • ►  Apr 24 (1)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 21 (1)
    • ►  Februari (12)
      • ►  Feb 22 (1)
      • ►  Feb 21 (1)
      • ►  Feb 16 (2)
      • ►  Feb 11 (2)
      • ►  Feb 10 (1)
      • ►  Feb 09 (1)
      • ►  Feb 06 (1)
      • ►  Feb 04 (1)
      • ►  Feb 03 (2)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 21 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 11 (1)
  • ►  2012 (20)
    • ►  Desember (2)
      • ►  Des 29 (2)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 27 (1)
    • ►  September (5)
      • ►  Sep 21 (1)
      • ►  Sep 20 (3)
      • ►  Sep 07 (1)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 01 (2)
    • ►  Juli (1)
      • ►  Jul 29 (1)
    • ►  Juni (1)
      • ►  Jun 25 (1)
    • ►  Mei (2)
      • ►  Mei 18 (1)
      • ►  Mei 17 (1)
    • ►  Maret (4)
      • ►  Mar 19 (2)
      • ►  Mar 17 (1)
      • ►  Mar 01 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 29 (1)
      • ►  Feb 14 (1)
  • ▼  2011 (15)
    • ►  Oktober (2)
      • ►  Okt 13 (2)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 04 (2)
    • ►  Juli (2)
      • ►  Jul 28 (1)
      • ►  Jul 09 (1)
    • ►  Mei (1)
      • ►  Mei 31 (1)
    • ▼  April (5)
      • ▼  Apr 10 (1)
        • Lahan Terbatas? Bikin Kotak Takakura Yuk .....
      • ►  Apr 07 (2)
        • Biodegradable Bag, Si Kantong Plastik Berbahan Bak...
        • Oxobag. Betulkah Kantung Plastik Ramah Lingkungan ?
      • ►  Apr 05 (1)
        • Bahayanya Styrofoam Hok-Ben yang Dinyatakan Ramah ...
      • ►  Apr 03 (1)
        • Waspadai Bahaya Kemasan Plastik !
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 16 (2)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 21 (1)
  • ►  2010 (6)
    • ►  November (3)
      • ►  Nov 29 (3)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 12 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 26 (1)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 05 (1)
  • ►  2009 (4)
    • ►  Desember (3)
      • ►  Des 23 (2)
      • ►  Des 04 (1)
    • ►  November (1)
      • ►  Nov 16 (1)

Label

3 R adipura B3 BandungJuaraBebasSampah bank sampah barang bekas BebasSampahId biodigester biogas debat ilmuwan ecobrick energi Environmental Sustainability Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik industri kreatif Iriana Jokowi kantong plastik kantung plastik keresek KESEJAHTERAAN lifestyle MASA DEPAN CERAH pengepul pengomposan PERENCANAAN KEUANGAN pernak pernik photography pilah sampah ramah lingkungan regulasi reparasi Reverse Vending Machine Ridwan Kamil sampah anorganik sampah organik solusi limbah sosok styrofoam SUN LIFE zero waste

Translate

Laman

  • Halaman Muka
  • green planet
  • Kaisa Indonesia

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Copyright © 2016 Bandung Zero Waste. Designed by OddThemes & Blogger Templates