• Home
  • Download
    • Premium Version
    • Free Version
    • Downloadable
    • Link Url
      • Example Menu
      • Example Menu 1
  • Social
    • Facebook
    • Twitter
    • Googleplus
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Entertainment
  • Travel
  • Contact Us

About Me



Haloooo, saya Maria G Soemitro, seorang ambu (ibu = Bahasa Sunda) dengan 4 orang anak.
Blog ini didedikasikan khusus untuk berbagi perihal sampah. Mengenai saya selengkapnya ada disini Saya bisa dihubungi di ambu_langit@yahoo.com




Bandung Zero Waste

Gaya Hidup Nol Sampah untuk Wujudkan Indonesia Bebas Sampah



1350946281712044341
greenbag dan kantong plastik Carrefour
Kabar gembira bagi anda pelanggan setia Carrefour karena mulai tanggal 15 Oktober, Carrefour Indonesia mengajak peduli lingkungan dengan cara yang benar.  Kantong plastik tidak lagi digratiskan, tetapi harus dibeli. Kantong plastik dengan label degradasi bag ( dapat terurai dalam waktu dua tahun) dihargai Rp 200/kantong plastik ukuran kecil dan Rp 400/kantong ukuran besar.

Carrefour juga menyarankan pelanggan untuk membeli green bag ( kantong belanja yang dapat digunakan berulangkali lebih lama dari pada kantong plastik) seharga Rp 9.900/buah. Kebijakan tersebut diterapkan serentak di tujuh gerainya yaitu : Carrefour Lebak Bulus, Ambarukmo Yogya, Maguwo Yogya, Srondol Semarang, DP Mall Semarang, Citra Garden Medan dan Medan Fair.

Sebetulnya kebijakan Carrefour sudah didahului beberapa peritel seperti Lotte dan Makro. Tetapi nama Carrefour lebih “bergema” karena strategi pemasarannya yang cukup agresif dengan pemberian potongan harga dan pemasangan iklan secara periodik  di media mainstream.

Bagaimanapun kebijakan ini harus diapresiasi karena seperti yang dikatakan Asisten Deputi Urusan Pengendalian Sampah dan Limbah Domestik Kementerian Lingkungan Hidup, Sony Tribangun Laksono: “Supermarket/minimarket sudah dihimbau untuk tidak menyediakan kantong plastik dan menggantinya dengan kardus bekas. Sayangnya mereka enggan karena peritel kecil masih memberikan kantong plastik”.

Padahal data tahun 2008, sekitar 1 triliun kantong plastik digunakan oleh penduduk dunia dan membawa banyak dampak buruk, diantaranya :
  • Kantong plastik (terbuat dari polyethene/PE) baru bisa terdegradasi ratusan tahun lamanya.

  • Seharusnya dampak buruk bisa diminimalisir dengan menggunakannya berulang kali hingga sobek, tetapi kenyataannya kantong plastik hanya diperlakukan sekali pakai.

  • Kantong plastik sebagai tempat sampah mengakibatkan sampah organik sulit terurai, menimbulkan bau busuk dan gas methan. Adanya gas methan yang terakumulasi inilah yang diduga menjadi salah satu penyebab longsornya tempat pembuangan sampah akhir (TPA) Leuwigajah dan mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia.

  • Kantong plastik yang berisi sampah ketika dibuang kealiran sungai dan bermuara di laut mengakibatkan matinya biota laut.
Lingkungan hidup dari hulu hingga hilir sudah demikian rusak oleh ulah manusia. Sehingga bukan waktunya mengeluh atau menuduh pemerintah tidak responsive, padahal sungai ditengah kota besar sudah separah ini:
13509463621848925960
sungai di tengah kota Bandung (dok. Yayasan Kontak)
Beberapa inisiatif pemilik toko layak diacungi jempol. Contohnya Satvika Bhoga di Sanur Denpasar Bali. Tanpa takut kehilangan pembeli, pemilik toko tidak menyediakan kantong plastik gratis. Setiap pelanggan yang memerlukan kantong plastik harus membayar Rp 2.000/lembar. Hasilnya 95 % pengunjung membawa membawa tasnya sendiri, walaupun ada saja yang bersedia atau mungkin juga terpaksa membeli kantong plastik.
13509464771367765229
poster
Bagaimana dengan pelaksanaan peraturan baru di Carrefour? Beberapa kawan di milis greenlifestyle menceritakan pengalamannya sebagai berikut:

Verena Puspawardani (WWF Indonesia) menceritakan pengalamannya ke Carrefour Lebak Bulus dan tidak melihat tumpukan kantong plastik yang biasanya tersedia di dekat kasir. Pembeli diajak untuk membeli reusable bag hijau (versi lama) seharga Rp 9.900 atau versi barunya yang lebih murah, berwarna merah, krem, biru seharga Rp 6.900. peraturan baru ini diumumkan lewat banner, announcement di TV dan pengeras suara dari customer service serta edaran yang dipegang staf mereka. Untuk pembelian dalam jumlah banyak, disediakan kardus atau menggunakan troli berisi belanjaan hingga kendaraan mereka.

Sedangkan Yodi yang kebetulan juga ke Carrefour Lebak Bulus melihat kasirnya mendapat omelan pelanggan. Beberapa pelanggan lainnya bermuka masam karena diharuskan membeli kantong plastik.

Lain lagi kisah Rani, dia berkesempatan belanja ke Carrefour BSD  dan melihat ibu-ibu memakai tas pakai ulang (reusable bag) berwarna hijau tetapi isinya adalah barang belanjaan dalam kantong plastik. Carrefour BSD memang tidak termasuk 7 gerai yang terkena kebijakan baru, tetapi niat pelanggan untuk membeli reusable bag seharusnya diapresiasi dan sudah sepatutnya mendapat “keadilan”.

Mengapa ? karena hukum  seharusnya berlaku bagi produsen sampah. Seseorang yang menghasilkan sampah lebih banyak, harus membayar lebih banyak pula dibandingkan yang sedikit nyampah-nya. Awalnya bisa dimulai dari kantong plastik. Seseorang yang terbiasa menggunakan kantong plastik dengan boros harus membayar lebih banyak. Dia harus merasakan akibatnya sejak dini karena umumnya tak seorangpun peduli kelanjutan kisah sampah yang sudah keluar dari pekarangan rumah.

Apakah akan mengakibatkan banjir, tercecer dijalan ketika diangkut tukang sampah atau menggunduk serampangan di TPA hingga menyebabkan longsor dan kematian pemulung. Tak ada yang hirau. ”Pokoknya rumah gue bersih. Titik”.
Demikian juga system persampahan per wilayah. Rumah tangga yang menghasilkan sampah banyak sudah seharusnya membayar lebih banyak pula untuk sampah yang dikeluarkan dari rumahnya. Hal ini memang domain pemerintah daerah termasuk mengelola pembuangan sampah berukuran besar seperti peralatan rumah tangga dan sampah B3 yang beresiko tinggi bagi kesehatan.

Kembali ke peraturan baru Carrefour, beberapa bulan silam penulis ke Carrefour Pekalongan. Usai berbelanja, karena sudah terbiasa penulis mengeluarkan reusable bag yang aslinya berbentuk tas lipat. Anehnya kasir bingung melihat tas tersebut, diselisiknya reusable bag sambil dibolak-balik. Mungkin dipikirnya “tas apa sih ini, kok jelek bener. Nggak ada harganya lagi”. Sesudah penulis menerangkan bahwa kegunaan tas tersebut sama dengan reusable bag bewarna hijau yang berjajar rapi didekatnya, barulah dia paham dan mulai memasukkan barang belanjaan kedalamnya.

Olala Carrefour, rupanya harus memberi pelatihan dulu pada jajaran staf dan karyawannya. Agar peduli lingkungan hidup dari hulu dilakukan juga oleh internal Carrefour, tidak sekedar kampanye. Karena biasanya kampanye tanpa mengerti esensinya hanya akan berumur pendek. Dan semua banner serta selebaran akan berubah menjadi tumpukan sampah. Bukti dosa ekologis Carrefour lainnya.

**Maria Hardayanto**

Sumber data:
  • Saving our planet

  • Satvika Bhoga

  • foto disini dan disini
13509465881338955575
beragam tas belanja (dok Maria Hardayanto)
Yang terpenting bukan jenis tas belanja (biobag atau bukan) tapi sejauh mana kepedulian kita untuk menggunakannya selama mungkin.
http://green.kompasiana.com/polusi/2012/10/23/akhirnya-carrefour-memulai-gebrakan/
Wrote by Maria G Soemitro
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT AUTHOR



Haloooo, saya Maria G Soemitro, seorang ambu (ibu = Bahasa Sunda) dengan 4 orang anak.
Blog ini didedikasikan khusus untuk berbagi perihal sampah. Mengenai saya selengkapnya ada disini Saya bisa dihubungi di ambu_langit@yahoo.com




LATEST POSTS

  • Rumah Kompos Di Antapani
    Rumah Kompos Bina Usaha Sejahtera (dok Maria G. Soemitro) Tulisan ini merupakan sequel dari dari : “Sekali Tepuk Dua Tempat” ...
  • 5 Langkah Atasi Sampah Plastik untuk Bumi yang Berkelanjutan
           5 Langkah Atasi Sampah Plastik untuk Bumi yang Berkelanjutan “Say no to Plastics” Demikian bunyi  banner yang kerap bersliweran di ha...
  • Stop Tayangan OVJ, atau Ganti Property !
    Anak anak tertawa Ibu ibu tertawa Para bapak juga tertawa Gara gara aksi Sule, Azis, Nunung, Andre dan Parto Bercanda...
  • Belajar Dari Pak Herry, Newbie di Persampahan
      lapak pak Herry Manisnya   bisnis persampahan nampaknya menarik minat pak Herry 3 tahun silam. Sebagai newbie, dia tak segan-...
  • Yuk Bikin Bank Sampah di Lingkunganmu
    “Duh, ibu rajin sekali angkat-angkat sampah” Kalimat satire tersebut akrab didengar pengurus Bank Sampah. Maksudnya, ih ibu kok mau si...
  • International Plastic Bag Free Day, Emang Gue Pikirin........ ??
    Maukah Anda Berdiet Kantung Plastik? Hari Bebas Kantung Plastik Sedunia tahun ini akan dilaksanakan pada tanggal  3 Juli 2011 . Tah...
  • Jangan Tertipu Jargon Kantong Plastik Ramah Lingkungan
    Tas ramah lingkungan terbuat dari campuran singkong (dok. Maria G Soemitro) Yang dimaksud kantong plastik ramah lingkungan disini t...
  • Kawasan Bebas Sampah, Langkah Awal Menuju Zero Waste Cities
    source:abnamro.com Dalam 20 tahun terakhir, gerakan No Waste yang kemudian berubah menjadi Zero Waste, bergaung secara masif di A...
  • Kisah Absurd Kantong Plastik Ramah Lingkungan
    kantung plastik ramah lingkungan (dok. Maria Hardayanto) “Hai air, jangan banjir dulu ya………. Aku belum hancur nih. Waktu ur...
  • Kesejahteraan Pemulung Yang Terabaikan
    dok. Yayasan Kontak Indonesia Pemulung dinobatkan sebagai pahlawan lingkungan? Sudah sangat sering didengungkan. Khususnya karena...

Advertisement

Diberdayakan oleh Blogger.
Foto saya
Maria G Soemitro
Lihat profil lengkapku

Waspada, Gagal Paham Ecobrick!

   sumber: azocleantech.com   Waspada, Gagal Paham Ecobrick! Andai ada kasus: Masyarakat di suatu kawasan kelaparan. Namun alih-alih mengiri...

Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ►  2023 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 22 (1)
  • ►  2022 (1)
    • ►  November (1)
      • ►  Nov 28 (1)
  • ►  2019 (2)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 28 (1)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 10 (1)
  • ►  2018 (2)
    • ►  April (2)
      • ►  Apr 18 (1)
      • ►  Apr 09 (1)
  • ►  2017 (7)
    • ►  November (2)
      • ►  Nov 23 (1)
      • ►  Nov 17 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 19 (1)
    • ►  Mei (3)
      • ►  Mei 20 (1)
      • ►  Mei 11 (2)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 21 (1)
  • ►  2016 (6)
    • ►  Oktober (4)
      • ►  Okt 09 (4)
    • ►  Januari (2)
      • ►  Jan 25 (2)
  • ►  2015 (61)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 14 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 11 (1)
    • ►  Agustus (8)
      • ►  Agu 18 (1)
      • ►  Agu 11 (2)
      • ►  Agu 09 (2)
      • ►  Agu 02 (1)
      • ►  Agu 01 (2)
    • ►  Juli (16)
      • ►  Jul 31 (1)
      • ►  Jul 28 (1)
      • ►  Jul 25 (1)
      • ►  Jul 19 (3)
      • ►  Jul 18 (2)
      • ►  Jul 15 (2)
      • ►  Jul 13 (2)
      • ►  Jul 07 (3)
      • ►  Jul 05 (1)
    • ►  Juni (16)
      • ►  Jun 30 (2)
      • ►  Jun 29 (2)
      • ►  Jun 28 (2)
      • ►  Jun 25 (2)
      • ►  Jun 24 (2)
      • ►  Jun 11 (1)
      • ►  Jun 10 (1)
      • ►  Jun 09 (1)
      • ►  Jun 06 (1)
      • ►  Jun 04 (1)
      • ►  Jun 03 (1)
    • ►  Mei (5)
      • ►  Mei 14 (2)
      • ►  Mei 03 (2)
      • ►  Mei 01 (1)
    • ►  April (1)
      • ►  Apr 24 (1)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 21 (1)
    • ►  Februari (12)
      • ►  Feb 22 (1)
      • ►  Feb 21 (1)
      • ►  Feb 16 (2)
      • ►  Feb 11 (2)
      • ►  Feb 10 (1)
      • ►  Feb 09 (1)
      • ►  Feb 06 (1)
      • ►  Feb 04 (1)
      • ►  Feb 03 (2)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 21 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 11 (1)
  • ▼  2012 (20)
    • ►  Desember (2)
      • ►  Des 29 (2)
    • ▼  Oktober (1)
      • ▼  Okt 27 (1)
        • Acungkan Jempol Untuk Carrefour!
    • ►  September (5)
      • ►  Sep 21 (1)
      • ►  Sep 20 (3)
      • ►  Sep 07 (1)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 01 (2)
    • ►  Juli (1)
      • ►  Jul 29 (1)
    • ►  Juni (1)
      • ►  Jun 25 (1)
    • ►  Mei (2)
      • ►  Mei 18 (1)
      • ►  Mei 17 (1)
    • ►  Maret (4)
      • ►  Mar 19 (2)
      • ►  Mar 17 (1)
      • ►  Mar 01 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 29 (1)
      • ►  Feb 14 (1)
  • ►  2011 (15)
    • ►  Oktober (2)
      • ►  Okt 13 (2)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 04 (2)
    • ►  Juli (2)
      • ►  Jul 28 (1)
      • ►  Jul 09 (1)
    • ►  Mei (1)
      • ►  Mei 31 (1)
    • ►  April (5)
      • ►  Apr 10 (1)
      • ►  Apr 07 (2)
      • ►  Apr 05 (1)
      • ►  Apr 03 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 16 (2)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 21 (1)
  • ►  2010 (6)
    • ►  November (3)
      • ►  Nov 29 (3)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 12 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 26 (1)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 05 (1)
  • ►  2009 (4)
    • ►  Desember (3)
      • ►  Des 23 (2)
      • ►  Des 04 (1)
    • ►  November (1)
      • ►  Nov 16 (1)

Label

3 R adipura B3 BandungJuaraBebasSampah bank sampah barang bekas BebasSampahId biodigester biogas debat ilmuwan ecobrick energi Environmental Sustainability Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik industri kreatif Iriana Jokowi kantong plastik kantung plastik keresek KESEJAHTERAAN lifestyle MASA DEPAN CERAH pengepul pengomposan PERENCANAAN KEUANGAN pernak pernik photography pilah sampah ramah lingkungan regulasi reparasi Reverse Vending Machine Ridwan Kamil sampah anorganik sampah organik solusi limbah sosok styrofoam SUN LIFE zero waste

Translate

Laman

  • Halaman Muka
  • green planet
  • Kaisa Indonesia

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Copyright © 2016 Bandung Zero Waste. Designed by OddThemes & Blogger Templates